First Day In Jeju Island

47 7 0
                                    

Keesokan harinya, kami berangkat ke Seongsan Ilchulbong Peak.

Seongsan Ilchulbong Peak, disebut juga ‘Puncak Matahari Terbit’. Sesuai namanya, waktu yang tepat untuk kesana, tentu saja pagi hari.

Aku memang sering ke pulau jeju. Tapi itu hanya sekedar berkunjung ke rumah saudaraku. Aku juga belum pernah mengunjungi Seongsan Ilchulbong Peak. Aku sangat takjub dengan keindahan disini.

" Seongsan Ilchulbong Peak, disebut juga ‘Puncak Matahari Terbit’ merupakan sebuah kawah yang memiliki luas 99.000M dan tinggi 182 m yang terjadi akibat letusan gunung berapi yang berada di dasar laut yang terletak di timur Pulau Jeju, yang terjadi sekitar lima ribu tahun yang lalu. Seongsan Ilchulbong Peak dikelilingi dengan hamparan bunga canola yang berwarna kuning, disini para wisatawan dapat menikmati indahnya matahari terbit, berjalan-jalan menikmati keindahan alam serta berkuda." itulah yang dijelaskan oleh pemandu wisata.

Memang sangat indah disini. Melihat matahari terbit. Memanjakan mata dengan hamparan bunga berwarna kuning. Entah mengapa. Tempat ini sangat damai.

"Ara, yak! Cepat kesini! Apa kau tidak ingin ikut berfoto dengan bunga canola?" teriak Bomi mengagetkan

"Sabar. Aku akan kesana." aku berteriak untuk menjawab ajakannya

Disini memang indah. Sangat indah. Tapi, ada si penghalang pemandangan ini. Kalian pasti sudah tau. Eunjung.

Lagi-lagi dia berada di samping Jinhyuk. Apa dia kurang puas dengan amarahku yang kemarin?

"Hei, kau!" panggil Eunjung. Enak saja, dia memanggilku dengan sebutan kau. Bisa kan bilang, "Ahrang unnie, ayo kesini!" ? Apa sangat sulit memanggilku dengan sebutan unnie?

Aku tidak menanggapi panggilannya itu. Salah sendiri dia memanggilku dengan sebutan tidak sopan.

"Hei, Kau! Aku memanggilmu! Apa kau tidak mendengarnya?" aku masih mendengar panggilannya itu

"Ara, yak! Eunjung memanggilmu." Chanmi mengingatkanku

"Aniyo. Aku tidak mendengar suara apapun. Hanya mendengar suaramu saja." kataku berakting

"Hei, kau, Ahrang! Tolong foto kami berdua!" teriak dia padaku

Apa katanya? Foto kami berdua? Apa yang dimaksud berdua itu Eunjung dan Jinhyuk? Aku membalikkan badanku. Aku bisa melihat. Disana memang hanya ada Eunjung dan Jinhyuk.

Tentu saja, aku tidak akan mau. Aku juga memberi isyarat kepada teman-temanku untuk tidak meladeninya. Biarkan saja dia berusaha sendiri.

Apa Jinhyuk hanya bisa diam saja dengan sikap Eunjung? Apa dia tidak bosan dengannya? Atau mungkin dia merasa nyaman?

~•^•~

Sekitar jam 1 siang, kami semua berangkat ke Jeju Bunjae Artpia.

Jeju Bunjae Artpia merupakan sebuah taman yang didedikasikan sebagai tempat pemeliharaan bonsai khas Korea, yang dibuka pada bulan Juli 1992. Terletak di desa Jeoji, Hangyeong, Jeju Utara, taman ini memiliki pohon-pohon yang sudah berumur 30-300tahun. Jeju Bunjae Artpia merupakan tujuan wisata yang sangat populer bagi tokoh dunia seperti Jiang Zemin dan Hu Jinto yang merupakan kepala negara China, Nakasore perdana menteri Jepang dan masih banyak lagi.

Itu sebagian yang aku dengar dari pemandu wisata.

Seperti pemaparan diatas, kita hanya mengelilingi taman yang terdapat banyak pohon dengan usia yang tua.

Sempat merinding sih. Biasanya kalau film hantu, hantunya tinggal di dekat pohon besar. Kalo disini, udah tua, besar lagi. Double deh takutnya.

"Heii!!"

When A Girl Find Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang