9

9.6K 505 10
                                    

Happy reading!!

Ada pak dokter ketceh di mulmed iya hihiw dahhhh

Aku capek baca ulang, jdi gak mau mereksa ada typo apa enggak yaudah siap2 ajaya kalo banyak typo😁😁😁
____________________________________
Hari ini prilli memulai aktivitas paginya seperti biasa. Setelah matanya yang seperti ada perekat disekitarnya sehingga tak mau terbuka, kini sukses terbuka. Dia merenggangkan otot2 tangannya yang serasa kaku. Setelah merasa tenaga dan nyawanya sudah terkumpul rapi, dia pun segera melangkah kekamar mandi kamar kostannya. Tau lah ya kalo kostan kecil yang cuma punya satu ruangan yang terdiri dari, tempat tidur dan kamar mandi. Bukan seperti rumah yang mempunyai ruangan terpisah pisah. Di kamar kost nya ini semua menjadi satu ruangan, dengan keadaan kamar itu yang gak bisa dibilang luas.

Setelah selesai mandi dan menyiapkan keperluannya di dalam tas selempang kecil dia pun bergegas ke rumah Gino, sahabatnya yang belum sempat dijenguknya saat dia keluar dari rumah sakit itu, sekalian numpang sarapan. Hehe.

Kini dia sudah sampai didepan lobby apartment sahabatnya. Dia mulai berjalan pelan memasuki lobby yang terlihat padat oleh orang2 yang berlalu lalang. Setelah sampai di depan lift, dia segera masuk dan memencet tombol 17 lantai sahabatnya tinggal. Langsung saja dia berjalan ke apartment sahabatnya--setelah lift tadi berhenti di lantai yang ia tuju, dan menekan kode sandi yang sudah dihapalnya luar kepala.

Saat membuka pintu pertama kali yang ia lihat adalah ruang tamu sahabatnya yang berantakan serta lampu yang dimatikan. Ck. Dia menggeleng tak percaya melihat apartment sahabatnya yang seperti kapal pecah. Baru ruang tamunya, belum kamar sang raja tidur--panggilansayangdariprilli--.

Setelah membetulkan bantal2 sofa yang berjatuhan, serta bungkusan snack dan minuman kaleng yang langsung dibuang ditempat sampah. Dia melangkah kekamar sahabatnya yang sejak 15 menit tadi dia membersihkan ruang tamunya tapi sang raja tidur tak kunjung bangun.

Dia mendecak sebal melihat kondisi kamar sang raja tidur yang lebih ancur dari ruang tamunya. Lihat lah, meja rias yang berantakan isinya, meja belajar yang berserakan buku2 yang terbuka, selimut tebal yang sudah jatuh kelantai dengan bergulung gulung, handuk yang teronggok dilantai dan pakaian kotor yang terletak didepan pintu kamar mandi. Bukan kah sahabatnya yang satu ini begitu rajin dan pembersih?

Kini dia melirik kearah tempat tidur king size yang selimutnya sudah tergeletak dilantai tadi. Disana seonggok mayat sapi a.k.a sahabatnya tertidur dengan kepala dan kedua tangannya tergantung disisi tempat tidurnya. Mulutnya sedikit terbuka dengan hanya memakai boxer tanpa menutupi tubuh kotak2nya. Prilli memutar bola matanya malas melihat tingkah sahabatnya itu. Masih saja bisa tertidur dengan pulas dengan keaadan rumah yang seperti itu. Bahkan kandang sapi masih lebih rapi dan bersih dibanding rumah sahabatnya itu.

Setelah melipat selimut tebal yang tergulung dilantai, memasukan pakaian kekeranjang pakaian kotor,menutup buku2 dan meletakannya dengan rapi di rak kecil yang tergantung diatas mejanya, membereskan benda2 yang berjatuhan di meja rias sahabatnya itu, dia pun berjalan kesisi ranjang dan memandang sahabatnya yang shirtless sambil berdecak pelan.

Mending gue kerjaain aja ni anak sekalian. Mumpung ni bocah lagi tidur.

Dia berjalan kearah sofa yang terletak diujung tempat tidur dan mengambil tas selempangnya yang ia campakan begitu saja tadi. Meraih lipstick, bedak, blush on dan seperangkat lainnya.

Dia mulai mendandani sahabatnya layaknya seorang princess disneyland. Hehe. Setelah itu dia mengambil hp nya di kantong celananya dan memotretnya.

Sekali.

Dua kali.

Tiga.

Empat.

Cukup. Merasa sudah puas dia pun mengembalikan hpnya kekantongnya dan mulai membangunkan siraja tidur.

I Love You, Baby SitterWhere stories live. Discover now