14

6.9K 472 25
                                    

I know. Ini tuh lamaaaaaa banget gue next. Gue minta maaf. Gue gatau kalo kelas 9 itu bener2 ribet. Tugas ini itu banyak banget. Gue udah mau ngelanjutin dari lama karna gue baca2 komenan yang isinya pada minta next. Gue jadi merasa bersalah. Tapi mau ngenext juga gimana gaada waktu. Gue diuber uber. Sakit tau diuber uber, bikin gue tambah ngerasa bersalah. Jadi gue minta maafffffff banget banget ya. Sorry for late up ya:(

Mungkin juga gue minta izin buat hiatus ya. Gatau sampe kapan. Mungkin sampe selese UN gue juga gatau. Jadi gue minta gue jangan diuber uber aja yang bikin gue ngerasa bersalah ya!!!
Kucinta kalian. Kuy di baca.

HOPE U ENJOY IT:)

OIYA dengerin MULMED YA. KALO YG PUNYA LAGUNYA PUTERIN AJA
#JAMES ARTHUR, SAY YOU WON'T LET GO. Pasti pada punya dongggg
_______________________________________
Sudah 2 minggu ini talitha dirawat dirumah sakit. Dan selama itu ali lah yang menjaganya. Karna dia memang tak punya siapa siapa lagi. Ali pun tak pernah meninggalkannya sendiri. Kecuali jika ali sedang ada pasien. Dia menginap di kamar rawat talitha untuk menjaganya. Setiap hari prilli jadi harus datang kerumah sakit untuk mengurusi kebutuhan ali. Ya, dia bukan hanya babysitternya al. Tapi juga dengan ali, karna ali yang memintanya. Selalu saja ada yang diminta ali. Entah itu membawakannya makanan. Ataupun pakaian gantinya. Tapi, nanti dulu membahas prillinya. Kita sedang membahas ali dan talitha sekarang.

"Ali, aku mau ketaman dong. Aku bosen disini",pinta talitha dengan suara paraunya. Ali menggeleng, dari suaranya saja ali tahu bahwa lita masih sangat membutuhkan bed rest.

"Pleaseeee. Ya ya ya. Aku bosen banget tauuu",dia mulai mengeluarkan jurusan andalannya. Puppy eyes. Karna biasanya ali akan luluh dengan 'mata anjingnya' yang berbinar binar.

"Ck. Pake jurus andalan lagi", gumam ali yang didengar lita yang membuatnya menahan senyumnya. "Yaudah deh iya. Yukk kita ke taman. Kamu mau pake kursi roda apa aku gendong",tanya ali menggoda sambil menaik turunkan alisnya. Talitha menahan senyumnya yang membuat pipinya merona merah. Dia memukul lengan atas ali pelan. Karna sungguh, dia tak punya tenaga banyak untuk memukul dengan keras seperti yang biasa dia lakukan.

"Engga lah. Apa apaan sih kamu. Pake kursi roda aja. Kamu jangan yang aneh aneh ya. Awas aja", gertaknya sambil menunjukkan kepalan tangannya kedepan wajah ali dengan tersenyum samar.

"Woo wooo. Selawww buu. Lagi sakit galaknya tetep aja. Ga ilang juga. Yaudah ayok deh." Ali pun menggendong talitha dan mendudukkannya dikursi roda. Setelahnya dia mendorong kursi roda itu ketaman yang ada dirumah sakit. Tujuan dibuat taman itu adalah untuk mengurangkan setres para pasien agar penyakitnya cepat sembuh. Atau untuk yang bosan karna harus mendekam dikamar dengan jangka waktu yang panjang.

Mereka sudah duduk di kursi taman sambil memandang bunga bunga yang memang di tanam disana. Kini talitha tengah menyandar di bahu ali. Bibirnya yang pucat membentuk senyuman lebar.
"Aku seneng. Akhirnya kita bisa punya waktu untuk berdua ya",gumamnya yang mampu didengar ali. Ali melingkarkan lengannya kebahu talitha mendekapnya dengan hangat. Dia mencium puncak kepala talitha dengan sayang. Entah kenapa jantungnya berdebar kencang. Tapi bukan berdebar karna dia senang berada didekat talitha seperti biasa. Ini debaran yang lain. Dia merasakan perasaan cemas. Entah apa itu yang dia cemaskan. Dia tak tahu. Dia pun menggeleng mencoba menghilangkan perasaan gak enak itu.

Dia mengusap usap lengan talitha dari atas sampai kedekat sikunya. Dia mencoba tersenyum lagi. "Iyaya. Aku juga gak nyadar kalo sekarang kita jadi jarang berdua",ali terkekeh setelah mengingatnya. Talitha juga, namun hanya sebentar.

"Li"panggil talitha pelan.

"Hmm." Ali menunduk melihat wajah talitha yang masih asik memandang bunga2 itu. Dia tersenyum senang memandangi wajah tunangannya.

I Love You, Baby SitterWhere stories live. Discover now