Warning! Typo anywhere gais!
Langsung up ini lho gengs 😁😂Happy reading! And enjoy it!
_______________________________________
Sarapan pagi kali ini sedikit berbeda. Yang biasanya hanya ada suara dentingan sendok kini ditambah dengan suara ali yang bertanya ini itu kepada prilli. Membuat prilli sedikit kebingungan memang. Karna tidak biasanya ali bertanya tanya. Walaupun ini tentang tingkah laku al selama dia tidak ada. Tapi dengan ali yang bertanya seperti itu membuat prilli merasakan perasaan asing. Dia merasa jantung dan perutnya bermasalah hanya karna ali yang mengajaknya berbicara. Seperti,"Gimana kelakuan al selama gue gak ada?", ali bertanya dengan kepala masih menunduk menatap makanannya.
Sebenernya prilli merasa heran juga saat ali mengganti panggilan saya-anda nya menjadi lo-gue. Memang terdengar tidak sopan bos memanggil lo ke pekerjanya. Tapi di saat yang bersamaan, panggilan itu juga terdengar seperti ali dan prilli sudah sangat akrab, walaupun faktanya tidak.
Prilli berdeham sejenak menghilangkan rasa gugupnya. "Al baik kok. Dia gak nakal seperti dulu". Prilli menjawab dengan menunduk.
Ali menatap prilli lantas mengerutkan keningnya melihat prilli menunduk. Padahal sarapannya sudah habis.
Ali mengangguk walaupun prilli tidak melihatnya. Kemudia perkataan ali selanjutnya membuat prilli mematung.
"Pagi ini gue yang anterin kalian kesekolah al". Gue mau lebih dekat dengan lo, lanjut ali dalam hati.
"Uncle serius? Iya? Emang? Kenapa? Seriusan kan uncle? Jangan bohongin al ih uncle", al terlihat antusias berbeda dengan prilli yang merasa gagu. Mungkin al merindukan pamannya yang dulu selalu mengantarnya ke taman kanak2 nya. Namun semenjak dia memasuki tingkat sekolah dasar, apalagi kini ada prilli yang menjaganya. Pamannya itu sudah tidak pernah mengantarinya lagi.
Ali mengangguk dengan senyumannya. "Iya dong. Uncle pengen tau lingkungan sekolah kamu sekarang. Dan uncle kepengen tau teman2 kamu yang sekarang".
Mata al langsung bersinar sinar. Dia tersenyum lebar dan dengan cepat menghabiskan makannya. Prilli yang melihat itu hanya bisa menahan senyumnya. Walaupun dia harus berusaha mati matian menahan debaran kencang di dadanya. Dia merasa heran, ada apa dengan jantungnya ini. Dia sempat berfikir kalau dia... Tapi dengan cepat pemikirannya itu dihapusnya.
Setelah semua siap dengan makanannya. Al dengan ke antusiasannya segera bangkit dan menarik lengan ali serta prilli keluar menuju depan. Ali dan prilli tersentak kaget. Namun ali bisa mengendalikan keterkejutannya dengan memasang senyuman. Berbeda dengan prilli yang seketika panik.
"Ehm, al tas kamu belom kamu bawa. Kamu mau sekolah dengan tanpa tas?". Perkataan prilli itu membuat al melepas genggamannya dan menepuk jidatnya sambil nyengir lucu. Ali hanya geleng2 sedangkan prilli tersenyum kecil.
"Yaudah kamu sama pak ali duluan saja. Biar onti yang ngambil tas kamu, sekalian ada barang onti yang tertinggal". Ali mengerut tidak suka saat prilli memanggilnya dengan pak. Al segera mengangguk lalu menyeret ali kembali ke mobilnya yang sudah di panaskan oleh supirnya.
Prilli segera masuk kembali kedalam dan mengambil tas al yang tertinggal di meja makan. Lalu dia memutar langkah ke kamarnya dan mengambil cardigan abu yang digantungnya di belakang pintu. Setidaknya itu bisa sedikit menutup seragam baby sitternya walaupun hanya sebatas pinggang. Ingin bilang kepada ali bahwa seragam itu membuatnya di anggap rendahan pun tak bisa. Karna ali pasti berfikir kalau itu memang sudah kewajibannya. Setidaknya itu pendapat sepihak prilli.
Setelah sampai didepan pintu mobil ali di bagian penumpang belakang, prilli dikejutkan dengan ali yang keluar dari bagian pengemudi dan membuka pintu penumpang bagian depan. Disamping si pengemudi.
"Lo duduk didepan bareng gue. Karna al yang ingin dia duduk di belakang sendiri". Ucap ali sambil menahan pintu yang telah dibukanya. Lalu mengarahkan tatapannya kearah pintu seolah menyuruh prilli untuk segera masuk.
Prilli yang masih dibawah alam keterkejutannya hanya mengangguk pelan dan segera masuk dengan tas al yang berada di pangkuannya. Ali sempat menatap heran prilli yang menggunakan cardigan pagi ini. Lalu segera menutup pintu bagian prilli dan masuk kedalam mobilnya.
Ali segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Didalam mobil terasa begitu canggung bagi prilli. Dia sempat melirik ali yang terlihat tampan dengan jas dokternya beberapa kali. Tatapan ali yang tajam terlihat fokus menatap depannya. Lalu saat tatapan ali dengan tiba2 beralih menatapnya prilli dengan cepat membuang pandangannya kearah jendela.
Al dengan tampang polosnya menatap bergantian ali dan prilli dari kursi tengah. Al yang merasa bosan karna hanya ada keheningan didalam mobil itu, memajukan sedikit tubuhnya yang membuat dirinya berada diantara prillu dan ali. Lalu segera menekan tombol power di audio dan terdengarlah suara merdu dari ed sheeran yang menyanyikan lagu shape of you.
Al yang sudah sangat menghapal lirik lagu itu pun ikut menyanyikannya dengan badan yang digerak gerakkan. Lalu dalam sekejap mobil ali yang tadinya hening seketika riuh oleh suara ed sheeran dan suari al yang menyanyi--teriak. Prilli menatap heran al yang bisa2 nya se hiperaktif itu dan ali yang hanya geleng2 melihay tingkah al. Namun beberapa saat kemudian prilli dibuat tercengang dengan ali yang mengikuti al menyanyikan beberapa lirik lagu itu. Namun tidak dengan goyangan heboh al karna dia sedang menyetir.
Girl you know i want your love
Your love was handmade for somebody like me
Come on now follow my lead
I may be crazy don't mind me
Say boy let's not talk too much
Grab on my waist and put that body on me
Come on now follow my lead
Come, come on now follow my lead (mmmmm)\*\*\*\*\*\*\
Saat ini ali sudah memberhentikan laju mobilnya tepat didepan pintu gerbang sekolah al. Dia memutar tubuhnya menghadap kearah al yang masih anteng dibangku belakang padahal bel 2 menit lagi berbunyi. Prilli yang menyadari itu dengan terburu buru membuka pintu mobil ali. Namun saat pintu sudah berhasil dibuka tangan ali menggenggam pergelangan tangannya yang membuatnya kaget.
"Tutup", titah ali yang terpaksa dituruti prilli.
"Al kamu kedalam sendiri bisakan? Dan hari ini kayanya kamu gak bisa ditunggui prilli. Karna uncle mau minjem prillinya bentar. Boleh kan?", tentu saja itu adalah suara ali. Prilli ingin sekali memotong dan berkata 'emangnya gue barang, seenaknya aja bilang minjem' namun seperti biasa. Perkataannya hanya bisa tertelan didalam tenggorokannya karna dia sedang menahan debaran dijantungnya. Lagi dan lagi.
Al menatap bingung ali dan kemudian mengangguk pelan. "Oke. Al udah gede kok. Uncle bisa pinjem onti ii. Tapi kalo pulang onti ii gak ada didepan kelas, awas aja uncle".
Ali mengangkat alisnya lalu mengangguk dengan kekehan pelan. "Siap bos. Onti kamu bakal udah atau sebelum bel pulang bunyi".
Al hanya diam lalu prilli memberi tas nya kepada al dengan lesu. Al kenapa ngebolehin sih.
Lalu sebelum benar benar menutup pintu mobil ali dari luar. Al berseru yang membuat prilli dan ali gelagapan seketika. "Uncle betah banget sih megang tangan onti ii", seru al sambil membanting pintu mobil ali dengan kencang yang membuat ali segera melepaskan genggamannya, lalu terdengar kekehan al dari luar yang membahana.
Setelah merasa kecanggungan diantara mereka sedikit mengurang. Ali segera memanuver mobilnya dan berjalan dengan pelan keluar dari komplek sekolah al.
Prilli mengatur nafasnya yang sedikit tersendat akibat gugup. Setelah dirasa suaranya bisa lebih terkendali, prilli berkata dengan pelan hampir berbisik yang masih bisa tertangkap ali dengan jelas. "Kita mau kemana". "Kafe. Gue rasa gue harus ngomong sama lo".
.
.
.
.
.
.
.
Haiii mau bilang apa ya? Entar aja deh gue mau nulis satu part buat keluh kesah gue hehehe:'vVommentnya dunds, buat tambah semangat 😁
Lope lope
QWSya_
YOU ARE READING
I Love You, Baby Sitter
Random(Follow me first) siapa tau ada yang di private^^ Mau minta follback boleh kok, comment aja^^ Pertemuanku dengan anak kecil dirumah sakit itu membuatku mendapatkan pekerjaan ku. Ya walaupun hanya seorang baby sitter. Tapi aku bahagia, karna memang s...