25

4.4K 260 17
                                    

Yaampun ini aku ngetik apaannn wkwk Yauda deh ini gatau kenapa pas ujian gini ide dateng gitu. Otak kayanya lagi ngalir encer banget wkwk. Semoga gak kesel ya, semoga juga part ini memuaskan kalian deh hihi.

Happy reading!

Baca sampe A/N dong, penting!
_______________________________________

Setelah Bara pulang, Ali pun mendekati Al bermaksud ingin tahu hukuman apa yang di kasih Bara. Tapi Al dengan tegas menggelengkan kepalanya. "Uncle gak boleh tau. Kan ini rahasianya Al sama om Bara aja."

Ali yang mendengarnya hanya menghela napas kasar. Awas aja kalo lo nyuruh yang enggak - enggak Bar.

"Al mau ke kamar onty dulu ya kel," kata Al lalu berjalan ke kamar Prilly. Yah, selepas Bara pulang, Prilly memilih pamit untuk berdiam diri di kamar nya.

Ali hanya mengangguk, lalu memilih melanjutkan menonton film.

\*\*\*\*\*\

"Onti, Al boleh masuk gak," teriakan Al membuat Prilly yang sedang melipat pakaiannya beranjak berdiri berjalan untuk membuka pintu.

"Al mau apa? Sini masuk Al," kata Prilly lembut dengan menuntun Al untuk masuk ke kamarnya. Dia membiarkan pintunya terbuka sedikit.

"Onti lagi apa? Kenapa baju -baju onti berserakan gini?"

"Onti lagi merapikan lemari onty, lemari onty berantakan bajunya."

"Kalo gitu onti mau gak bantuin Al beresin lemari Al, soalnya lemari Al juga berantakan," ujarnya sambil terkekeh kecil.

Prilly tersenyum sambil mengelus rambut Al. "Oke nanti kita beresin lemari Al. Onti beresin lemari onti dulu ya."

Al mengangguk sambil memperhatikan Prilly yang kembali melipat pakaian nya.

"Onti Al boleh tanya?"

Prilly melirik Al sebentar. "Kamu mau tanya apa sayang?"

"Onti udah punya pacar belum?"

Pertanyaan mendadak Al membuat Prilly menatapnya heran. "Siapa yang ngajarin kamu ngomong pacaran Al? Kamu masih kecil, belum ngerti apa itu pacaran sayang."

"Om Bara yang ajarin," katanya dengan santai.

Lagi - lagi Prilly menatapnya heran. "Untuk apa kamu bertanya seperti itu?"

"Onti... jawab aja. Itu yang lain gak penting. Onti cuman harus jawab udah atau belum." Katanya dengan kesal.

Prilly terdiam sebentar, untuk apa juga dokter Bara mengajari Al seperti itu.

"Onti.... cepet jawab," rengek Al.

"Mm belum. Onti lagi gak ingin pacaran."

"Kalo menikah?"

Prilly membesarkan kedua matanya. "Al!!" Peringatnya

Al kemudian terkekeh sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya. "Hehe. Bercanda onti."

"Kamu ini. Gemesin banget, sampe onti pengen cakar wajah kamu. Hwrr," ucap Prilly sambil menggerakkan tangannya seolah mencakar dan berjalan ke arah Al.

Al pun berlari - larian keliling kamar Prilly dengan Prilly yang berlari kecil mengikuti kemana langkah Al berpindah.
Sampai kemudian Al berlari keluar kamar Prilly. Prilly yang tertinggal memilih membereskan pakaiannya dengan cepat. Lalu berjalan keluar untuk menuju kamar Al.

Tapi sampai di luar kamarnya dia di kejutkan dengan Ali yang tengah bersandar di dinding sebelah pintu.

"Anda mengejutkan saya pak" kata Prilly dengan nafas tersengal.

I Love You, Baby SitterWhere stories live. Discover now