10

75 23 4
                                    

Ami Pov

Apa yang harus kulakukan sekarang ? Alan mengajakku pergi, ini sungguh kejutan. Sudah berapa lama aku menantikan untuk pergi berdua dengannya dan ini adalah pertama kalinya aku akan pergi berdua dengannya.

Aku melirik Maya yang sedari tadi membaca majalah di ruang tamu, dia lebih cepat pulang hari ini pasti Alan yang menyuruhnya, perhatian sekali dia,  yah gadis itu benar-benar berbeda belakangan ini, ketika ku ajak ke kafe Kael ia menolak dan mengabaikanku. Ini semua karena Kael, yang pergi tanpa memikirkan sahabat ku itu. Sepertinya Maya mulai menyukai Kael, tapi itu tidak salah karena Kael juga menyukainya.

Aku mendekatinya dan duduk di sampingnya, dia menatapku lalu tersenyum kecil dan kemudian melanjutkan membaca majalah yang ada di pangkuannya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan membuat Maya meraba kantongnya, wajahnya terlihat pucat saat ia melihat siapa yang sedang menelpon.

"Maya? Are you okay?" tanyaku khawatir.

Ia menatapku sekilas lalu kembali menatap ponselnya.

"Tidak. Aku baik-baik saja."

Kemudian dia pergi dan mencoba menjauh untuk mengangkat telponnya dan aku yakin itu bukan dari Kael Atau jangan-jangan itu dari Alan,  astaga apa yang sedang kupikirkan! Dia sahabatmu Ami, tolong jangan berpikir negatif padanya.

Tak lama dia kembali dengan wajah yang sama gugup tanpa bersuara.

"Maya apa yang terjadi?" tanyaku sekali lagi, dia tidak menjawab lalu sesaat hening.

"Aku boleh meminjam mobilmu?" tanyanya tanpa menatapku.

"T-tentu Maya, kau bisa meminjamnya, memangnya ada apa?" ucapku dengan cepat.

Lalu aku memberinya kunci. Dia dengan segera bangkit dan pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaanku.

***

Author Pov

Maya turun dari mobil ketika tiba di bandara, Raffa yang dari jauh langsung menghampirinya, ia kenal betul dengan gaya gadis ini, dari jarak berapapun dia mampu mengenali gadis itu.

Tapi Alis maya terangkat ketika Raffa hanya menghampirinya seorang Diri.

"Aku merindukanmu Maya," ucapnya lalu memeluk Maya.

Maya tiba-tiba mengingat Kael, kenapa dia tiba-tiba mengingat pria itu.

"Ia aku juga merindukanmu Kael," ucapnya.

Raffa membelalakkan Mata dan memekik kecil, "Kael ?"
Maya menjadi salah tinkah dan mencoba untuk mencairkan kembali suasana.

"Dimana Vita? Aku yakin kau datang bersamanya," tanya gadis itu sembari matanya mencari sosok perempuan.

"Tidak, aku sudah tidak bersamanya lagi, lupakan saja dia. Sekarang kau bisa mengantarku ke hotel? Aku sangat sulit berbahasa Filiphina dan bahasa Iggrisku juga tidak terlalu lancar."

Maya bingung dan tak bersuara.
"Maya? Apa kau mendengarku?"

"Eh ia, akan kuantar kau ke Hotel", dengan cepat gadis itu masuk ke mobil dan menancap gasnya hingga tiba di hotel Alan.

Setelah turun dari mobil, mereka berjalan ke arah lobi. Alan tiba-tiba melihat Maya yang tangannya sedang digandeng oleh Raffa, dengan cepat Alan berlari ke arah Maya.

"Maya, untuk apa kau datang lagi ? Kau perlu beristirahat!" ucap Alan menarik tangan Maya dan menjauhkannya dari Raffa .

Maya hanya bisa terkejut dan menatap tajam ke arah Alan. Sedangkan Raffa terdiam dan menatap serius ke arah Alan dan Maya.

Cappuccino Story (Jatuh CINTA itu Sederhana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang