30 Mei
Gue nggak ngerti kenapa dia selalu aja bikin gue kesel. Gue bener-bener nggak ngerti kenapa bukan cewek lain aja yang dia jahilin. Kenapa harus gue? Dikira gue nggak capek apa? Bisa-bisa gue darah tinggi di usia muda.
***
(Namakamu) turun dari mobil ibunya dan kemudian melambaikan tangan ketika mobil ibunya kembali melaju.
(Namakamu) membalikkan tubuhnya dan berniat untuk masuk. Tapi, langkahnya terhenti ketika laki-laki kurang kerjaan itu tiba-tiba saja muncul bersama motor besarnya dan mengejutkannya dengan bunyi klakson beberapa kali. Lalu, sebuah teriakan terdengar,
"Morning Pumpkin sayang."
"Hhh, dasar sinting," desis (namakamu).
(Namakamu) kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti karna ulah Iqbaal. Senyumnya mengembang ketika melihat Salsha dan Steffi melambaikan tangan padanya dan menunggunya di koridor dekat tangga.
Kling! Langkah (namakamu) kembali terhenti saat ponselnya berbunyi dan pesan whatsapp dari seseorang menghiasi layar ponselnya. (Namakamu) membuka pesan itu.
Nanti istirahat gue traktir di kantin ya? Ajak Steffi sama Salsha juga nggak papa:)
Kak Ari 06.37Senyum (namakamu) mengembang dengan sempurna ketika membaca isi pesan whatsapp dari Ari. (Namakamu) menggerakkan tangannya. Mengetik balasan untuk pesan dari Ari.
Oke kak😉
06.38(Namakamu) kembali menyimpan ponselnya dan melanjutkan langkahnya mendekat pada Salsha dan Steffi yang kini menautkan alisnya melihat ia tersenyum dari gerbang sekolah sampai koridor tempat mereka menunggunya.
"Kenapa lo? Pagi-pagi udah senyam-senyum nggak jelas gitu?" tanya Salsha.
"Gara-gara dipanggil sayang sama Iqbaal tadi?" Steffi menimpali pertanyaan Salsha.
Seketika, senyum (namakamu) pudar mendengar pertanyaan Steffi. Wajahnya berubah cemberut tak bersahabat, dan matanya berputar kesal.
"Kenapa jadi sampai ke Iqbaal? Nggak ada sangkut pautnya kali sama Peanuts." (Namakamu) semakin memajukan bibirnya dengan kesal. Menyebut nama laki-laki itu membuatnya ingat tentang kejadian beberapa hari lalu ketika dating dan kejadian yang baru saja terjadi.
"Ya habis lo senyum-senyum kenapa?" Salsha kembali bertanya.
"Udah ah, gue udah nggak mood ngobrol sama kalian gara-gara kalian nyebut nama si Peanuts dodol itu." (Namakamu) membelah jalan diantara Salsha dan Steffi yang saling berdempetan.
Salsha menatap Steffi dengan alis terangkat dan ia mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu harus berbuat apa.
"Mungkin dia pengen dating lagi sama Iqbaal...," ucap Steffi dengan wajah polos.
"Iya kali," balas Salsha.
***
Iqbaal memutar-mutar kunci motornya dengan jari telunjuk tangan kanan dan tangan kirinya bersindekap di dada. Ia berdiri di depan pintu kelas sejak ia datang. Iqbaal melirik jam tangannya dan berakhir dengan helaan napas.
Sebuah tepukan di pundaknya membuatnya menoleh kebelakang. Ada Aldi dan Bastian yang saat ini berdiri di belakangnya. Iqbaal menaikkan kedua alisnya dan memasang wajah bertanya pada Aldi dan Bastian.
Aldi meminta Iqbaal mendekat dan ia mulai membisikkan sesuatu di telinga Iqbaal. Sebuah kabar yang membuat ekspresi wajah Iqbaal berubah drastis. Tangan Iqbaal mulai mengepal dan tatapannya berubah tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mr. Dhiafakhri [Completed]
FanfictionJail dan nyebelin adalah sifat Iqbaal yang muncul tiba-tiba sejak setahun yang lalu setelah Iqbaal kecelakaan. (Namakamu) Clarissa menjadi satu-satunya korban favorite Iqbaal setiap harinya. Tiada hari tanpa kejahilan Iqbaal. Dan ia muak dengan itu...