25. Jantung Baru Fakhri

19.8K 2K 303
                                    

28 Juli

Akhirnya, gue bisa liat mata itu lagi^^ mata kesayangan gue yang udah bikin gue kangen banget:') Peanuts, i miss you so much❤

***

(Namakamu) melangkahkan kakinya di lorong rumah sakit dengan perasaan riang. Di tangannya ada sebuket bunga mawar merah untuk Fakhri. (Namakamu) tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya saat ini. Rasa bahagia yang menyelimuti hatinya membuatnya tidak bisa lagi berkata-kata.

Kling! Langkah (namakamu) terhenti saat ponselnya berbunyi dan menampilkan notifikasi dari Iqbaal.

Fakhri baru selesai operasi. Lo cepetan kesini ya😊
Iqbaal 13.06

(Namakamu) tersenyum semakin lebar setelah menerima pesan dari Iqbaal. Ia melangkahkan kakinya semakin cepat. Hatinya tak sabar untuk menemui Fakhri yang sudah beberapa hari tak ia temui.

Pandangan (namakamu) berpendar saat sampai di depan satu ruangan. Terlihat sepi. (Namakamu) membuka pintu dan membuat semua orang yang berada di dalam menoleh kearahnya.

"Assalamualaikum, Om, Tante...," (namakamu) mencoba memberi salam dengan sopan.

"Walaikumsalam." Hernawan dan Rike membalasnya dengan senyum tipis nan tulus.

Hanya ada Hernawan, Rike, dan suster Bella di ruangan ini. Padahal, yang ia tahu, Aldi dan Bastian juga berkunjung kesini hari ini. Tapi, di mana mereka?

(Namakamu) meletakkan buket bunga mawar itu di atas meja. Lalu, menarik kursi untuk duduk lebih dekat dengan Fakhri yang masih setia memejamkan matanya.

"Hai...," (namakamu) menyapa dengan suara berbisik.

"Apa kabar, Peanuts? Kenapa lo lama banget ninggalin gue? Lo marah sama gue, karna gue nggak mau dengerin lo? Maafin gue soal itu, ya? Sekarang, gue siap kok dengerin apapun penjelasan lo."

(Namakamu) melebarkan senyumnya dan tangannya terulur untuk mengusap pelipis Fakhri. Lama rasanya waktu berjalan. (Namakamu) tidak tahu seberapa besar rindunya ia pada sosok  Fakhri.

"Cepet sadar. Gue kangen banget sama lo. Gue kangen sama jailnya lo, resenya lo, manisnya lo pas manggil gue Pumpkin. Gue di sini, Peanuts."

Tangan (namakamu) beralih menggenggam tangan Fakhri dan menciumnya cukup lama dengan mata terpejam. Bayangan saat Fakhri bersamanya kembali terlintas. Kenangan yang terasa sangat manis, meskipun itu kenangan yang menyebalkan.

"Fakhri bakal sadar dua atau tiga jam lagi," ucap Bella yang baru saja masuk dan kini berdiri di samping Fakhri.

(Namakamu) menatap Bella dan tersenyum tipis. "Operasinya lancar, kan? Fakhri bisa nerima jantung barunya, kan?" tanya (namakamu).

Bella mengangguk. "Operasinya lancar. Setelah Fakhri sadar, kita baru bisa meriksa apakah jantung barunya bisa berfungsi normal atau enggak."

"Oh iya, Sus, kira-kira siapa ya, orang dermawan yang mau donorin jantungnya buat Fakhri? Cuma mau bilang makasih."

Bella tersenyum kecil. Ia menghela napas dan mengusap pelipis Fakhri. "Kamu mau tau siapa yang donorin jantung buat Fakhri?"

(Namakamu) menganggukkan kepalanya dengan cepat. Sepertinya, (namakamu) benar-benar ingin tahu siapa pendonor untuk Fakhri.

"Teman-teman kamu yang akan nganter kamu ketemu sama pendonor itu."

***

Suasana pemakaman penuh dengan haru. Tangis-tangis kecil tanda keikhlasan masih terdengar dengan jelas. (Namakamu) melangkah mendekat pada Ody, seorang lelaki, Aldi, Bastian, dan Steffi yang masih menaburkan bunga di atas pusara seseorangnya.

I Love You Mr. Dhiafakhri [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang