26. Selamat Datang Fakhri

20K 2K 222
                                    

04 Agustus

Cowok gue pulang yuhuuuuuu:p

***

(Namakamu) memajang lukisan yang waktu itu di buat bersama Iqbaal. Ia merapikannya dan menempelkannya pada dinding kamar Fakhri. Lima belas menit lagi Fakhri sampai di rumah. Dan saat ini, ia bersama semua temannya 'menghias' sedikit kamar Fakhri.

(Namakamu) tersenyum menatap lukisan itu. Lukisan yang di buat sangat hidup oleh sang pelukis. (Namakamu) merasakan kedua matanya memanas, tapi ia masih tetap tersenyum memandang lukisan itu. Menatap senyum Iqbaal yang ada di lukisan itu.

"Gue masih nggak percaya, Baal. Lo adalah first love gue sebelum Fakhri. Orang selalu bilang, kalau cinta pertama itu paling berkesan dan nggak bisa di lupain. Mungkin, semua itu bener. Hati gue belum sepenuhnya buat Fakhri. Tapi, lo adalah kakak terbaik. Lo lakuin apapun supaya Fakhri bisa ngerasa bahagia. Bahkan, lo rela nyerahin nyawa lo buat dia." senyum (namakamu) luntur. Raut wajahnya menurun yang menandakan ia kembali bersedih.

"Sekarang, gue ngerti kenapa lo mau ngabisin satu hari lo sama gue waktu itu. Supaya lo dan gue punya satu kenangan. Lo tenang aja, setelah gue tau semuanya, gue udah janji sama diri gue sendiri. Kalau gue bakal selalu jagain Fakhri, sama kayak lo jagain dia. Karna, sekarang dia yang paling berarti buat gue."

"Fakhri dateng, (namakamu)!" Steffi sedikit berteriak saat melihat mobil Hernawan memasuki halaman.

Seketika, Aldi, Bastian, Salsha, dan Steffi berdiri sejajar dengan tangan yang memegang balon-balon berbentuk love. Sedangkan (namakamu), berdiri di depan mereka semua dengan kue blackforest dan lilin yang sudah menyala.

Clek! Pintu terbuka dengan santai dan saat itu pula semua berteriak.

"Surprise!!"

(Namakamu) tersenyum lebar dan melangkah mendekat pada Fakhri yang terlihat terkejut dengan kejutan kecil yang dibuat khusus untuknya.

"Hai? Selamat datang di rumah." ucap (namakamu) saat ia sudah berdiri di depan Fakhri.

"Aah, Pumpkin, akoeh jadi terkejod." Fakhri terkikik pelan karna kata-kata alaynya sendiri. "Unyu banget sih, lo." lanjutnya.

"Make a wish?" (namakamu) mengangkat kuenya sedikit lebih tinggi dihadapan Fakhri.

"Gue nggak ulang tahun, Pumpkin."

"Emang make a wish pake kue gini harus pas ulang tahun, ya? Enggak kan? Ayo, make a wish."

Fakhri menghela napas dan mencubit pelan kedua pipi (namakamu). Lalu, ia mulai memejamkan mata dan mengucapkan permohonan. Fakhri kembali membuka mata saat ia sudah selesai dengan doa-nya dan mengakhiri doanya dengan meniup lilin di hadapannya.

"Sekarang, gue boleh peluk lo?" tanya Fakhri dengan kedua alis terangkat dan kepala yang sedikit menunduk.

(Namakamu) meletakkan kue di atas meja dan langsung menghambur kedalam pelukan Fakhri. Hanya beberapa detik dan ia kembali melepaskan pelukan itu.

"Nggak butuh pelukan dari gue juga, Fakh?" tanya Bastian yang langsung nimbrung diantara Fakhri dan (namakamu).

"Apaan lo? Gue masih dendam sama lo soal si cacing." ucap Fakhri ketus.

"Ck, gitu aja lo inget-inget. Ntar gue cariin lagi yang lebih bahenol kayak (namakamu)."

(Namakamu) yang mendengar perkataan Bastian langsung menatap Bastian tajam. Dan tatapannya itu berhasil membuat Bastian menciut.

"Pokoknya, mulai sekarang nggak ada lagi otak-otak gila kayak lo berdua yang terobsesi sama titit hewan. Dan lo, Bastian! Elo jangan lagi ngeracunin otak cowok gue buat ikutan gila kayak lo. Cowok gue itu waras, cakep, pinter, jangan lo ajak gila!" ucap (namakamu) tegas.

I Love You Mr. Dhiafakhri [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang