Sinar mentari meyambut pahi hari yang sangat cerah. tetapi sepertinya pagi yang cerah tak dirasakan oleh orang yang baru saja membuka matanya. Seketika dia mengingat apa yang dilakukan nya semalam. Sejujurnya dia menyesal bahkan sangat menyesal atas apa yang dia ralat mereka berdua lakukan. Tak terasa air mata mengucur dari mata nya.
"eeunnggg" lenguhan seseorang terdengar dari samping nya. Dia tau siapa pelakunya maka dari itu dia tak mau untuk memalingkan wajahnya kearah sumber suara tersebut.
"sudah bangun kau rupanya" ucap seorang tersebut dengan suara serak khas bangun tidurnya yang menambah kesan seksi pagi ini.
"hmm i-iya" jawabnya gugup
"apa kau bisa jalan carrel ?" tanya orang tersebut
"ti-tidak...sungguh sakit di bagian bawah aku" jawab carrel dengan meringis kecil saat dia akan mendudukan dirinya.
"tunggulah disini nanti akan ada yang mengantar sarapanmu.. aku akan pergi" seru orang tersebut dan langsung melenngang pergi tanpa memperdulikan nasib carrel diatas tempat tidur. Sungguh malam pertama yang sangat menyedihkan baginya.
tok...tok...
Bunyi ketukan pintu menyadarkan nya dari kesedihan. Segera dia menutupi tubuhnya karena dia tau pasti itu pembantu yang sedang mengantarkan sarapan nya.
"permisi tuan ini sarapan anda" ucap pembantu tersebut dan segera meletak kan piring serta gelas diatas meja. Cerrel hanya mengangguk sembari merundukan kepala karena sungguh dia malu.
Setelah pembantu yang mengantar sarapan nya itu keluar, carrel melirik sebuah roti panggang berselai strawberry di atas piring dan segelas susu hangat sepertinya. Segera dia mengambil piring itu dengan hati-hati dan melahap roti tersebut dengan pelan dan diakhiri dengan meminum segelas susu vanila hangat.
Kini badanya sudah mulai bisa di ajak duduk. Langsung dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya dari cairan-cairan bekas semalam. Dilihat dirinya didepan cermin memantulkan tubuh nya yang ber bercak merah hasil kecupan-kecupan orang yang telah mengagahinya semalam. Siapa lagi kalau bukan louis suami barunya itu.
Di bawah guyuran air hangat dari shower, carrel menangis. Menangis karena hidupnya yang dipikir tragis. Ya bisa saja disebut dengan tragis karena beberapa tahun belakangan hidupnya hanya dijadikan sebagai seorang pembantu oleh ibu tirinya dan sekarang dia menikah dengan orang yang sama sekali tak dicintainya bahkan orang tersebut berhasil menghilangkan kesucian nya. Tapi kalau dipikir, percuma saja dia menangis ataupun menyesal karena ini semua telah terjadi dan juga ini hanya sebuah 'takdir'.
Selesai dengan mandinya, carrel berjalan dengan sedikit mengangkang ke kasur yang sepertinya pembantu yang telah menyediakan baju gantinya. Selesai berganti baju, dia akan menyisir rambutnya yang berantakan. Dicarinya sisir diatas meja cermin tetapi tak menemukan. Dia buka satu persatu laci dimeja tersebut tetapi bukan sisir yang ditemukan nya malah carrel menemukan sebuah borgol.
Carrel berpikir buat apa ada borgo di laci kamar louis. Mungkin saja louis bekerja di sebuah kelompok keamanan. Pikir carrel. Tak menemukan sisir sama sekali, lebih baik dia pergi kekamarnya saja.
jam telah menunjukan pukul sebelas siang waktu setempat. Carrel sungguh bosan berada dirumah. Walaupun rumah yang dia tinggali cukup besar, tapi entah kenapa tak ada yang bisa dia kerjakan disini dan kini carrel sunggu hampir mati kebosanan. Tiba saja dia berpikiran untuk berjalan-jalan ketaman.
"bibi" panggilna kepada pembantu paruh baya
"iya tuan ada apa ?" tanya pembantu tersebut
"emm bisakah aku pergi sebentar ke taman ? sungguh aku bosan sekali tak ada yang bisa kukerjakan" ucap carrel dengan snyuman nya.
"saya tidak tau tuan.. coba tuan tanyakan kepada tuan louis saja " jawab pembantu tersebut
"aku tak punya nomor telepon nya bi.. dan juga aku sama sekali tak mempunya handphone" jelas carrel dengan pelan.
"tuan bisa gunakan telepon rumah... dan saya nomor telepon mungkin bisa tuan dapat dari pekerja yang di depan pintu itu tuan" jelas pembantu itu. carrel mengangguk kan kepalanya dan segera pergi untuk menemui orang yang disebut pembantu tadi.
Setelah mendapatkan nomor telepon, segera carrel memencet satu persatu angka dan segera memencet panggilan.
'halo ' ucap carrel setelah orang disebrang sana mengangkat telepon nya
'ada apa ?' btanya orang disebrang sana
'emm louis apa aku boleh keluar ketaman ? hanya sebentar saja ' izin carrel dengan nada memelas nya
'kenapa ?'
'a-aku hanya merasa bo-bosan saja' gugup carrel
'hmm awas saja kau kalau kabur atau apa.. nanti ada yang mengantarmu' jawab louis seketika membuat senyuman di bibir carrel
'terima kasih' ucap carrel dan segera dimatikan dari sebrang sana.
Kini carrel merasa senang karena rasa bosan nya yang setengah mati itu hilang seketika digantikan oleh sejuknya udara dan rindangnya pepohonan ditaman. Sungguh dia tak pernah merasakan seperti ini. Tapi, kalau kalian lihat kebelakang nya dia pasti jengah karena sedari tadi ada sepasang mat yang terus mengawasinya. Siapa lagi kalau bukan orang suruhan suami barunya.
Bruukk....
"Aaww maaf" ucap tulus carrel setelah tak sengaja menabrak seseorang. Di dongakan nya kepala dia menghadap orang yang dia tabrak. Berparas tampan dan berbadan tegap itulah deskripsi yang menggambarkan orang yang dia tabrak tadi."Hmm iya tidak apa. Aku juga terlalu fokus dengan handphone ku" balas lelaki tersebut.
"Okey terimakasih" seru carrel dan langsung melenggang pergi.
Tak terasa waktu telah menunjukan pukul tiga sore. Berarti dia telah di taman tiga jam lamanya. Lebih baik kini dia bergegas pulang yang pastinya tetap dengan orang suruhan yang mengawasinya sedari tadi. Bahkan saat dia menabrak seseorang tadi, orang suruhan suaminya tersebut hampir berlari kearahnya tapi untunglah dia tak terjadi apa-apa.
"Hey kamu" panggil carrel kepada orang suruhan tersebut yang lagi terfokus dengan jalanan.
"Iya tuan ada apa ?" Tanya orang tersebut dengan suara berat khas pria.
"Kalau boleh tanya sudah berapa lama kamu bekerja dengan louis ?" Tanya carrel
"Saya bekerja dengan tuan louis hampir empat tahun"
"Berarti kamu tau pekerjaan louis ? Boleh saya tau ?" Tanya carrel dengan berharap bahwa orang di depan nya ini menjawab pertanyaan nya.
"Maaf saya tidak diizinkan mengatakan pekerjaan boss saya" terdengar helaan napas dari carrel yang menunjukan kalau dia tak puas dengan jawaban orang itu.
Sampai di depan pelataran rumah, carrel segera masuk kedalam rumah. Hal pertama dia masuk adalah sepi. Pasti dia akan merasakan bosan dan bosan lagi.
"Puas perginya ?" Suara berat tiba-tiba saja mengagetkan nya. Segera dia memutar balik badan nya dan menemukan orang yang sangat jelas dia tau walau lebih banyak tidak taunya.
"Emm. I-iya" gugup carrel menjawab pertanyaan nya.
"Persiapkan dirimu untuk nanti malam. Berpakaianlah yang bagus " ucap orang itu langsung melenggang pergi.
"O oke" jawab carrel. Dia tak mengerti kenapa dia disuruh untuk menyiapkan diri nanti malam. Dia sempat berpikir kalau nanti dia akan di apa-apa kan oleh orang itu.
Tak mau berpikiran negatif lebih baik dia menyegarkan badan nya dan bersiap untuk nanti malam.Tbc
============Hai hai.
Author balik lagiii.VOMMENT nya ya. Dan jangan lupa mampir ke cerita sebelah 😀

KAMU SEDANG MEMBACA
Save me
AcakWarning !!! SAVE me ! Gay story Homophobic go away =================== Menceritakan tentang remaja 18 tahun yang hidup dengan penuh tangis dan duka. Tetapi semua berubah ketika su...