Chapter 11 : author pov

7.4K 523 20
                                    


SAVE me !
Gay story
Written by : 24white24
=====================

    Mulai saat ini harus dia tunjukan bahwa dirinya menyukai ah tidak lebih tepatnya dia mencintai orang yang bernama louis. Hanya nama itulah yang tertanam dilubuk hatinya. Semoga saja mulai hari ini dia bisa menunjukan perasaan nya dan juga dirinya berharap kalau louis akan membalas perasaan nya seperti apa yang dirinya rasakan.

Siang ini dia kembali membuat makanan untuk makan siang. Dia sangat suka sekali dengan kegiatan didapur. Bahkan mungkin itu sudah menjadi hobi nya dari dulu. Memang baru-baru ini saja dirinya berani untuk memasak sendiri makanan yang akan dimakan tapi tetap saja ada keseruan didalamnya. Sejak carrel memasak makanan, tak pernah dirinya dengar louis mengomentari atau memeuji sedikit masakan nya. Mungkin louis memang tak tau karena carrel juga tak memberitahu bahwa masakan itu adalah resepnya secara keseluruhan.

Seperti siang-siang sebelmunya, dirinya selalu makan sendiri dan sendiri. Ingin sekalai dia menghabiskan makan siang bersama louis tapi apa boleh buat kalau dia tau bahwa orang yang diinginkan nya itu sibuk entah apa yang disibukan nya akhir-akhir ini.

Saat sore menjelang malampun dirinya tak melihat tanda-tanda kalau louis akan pulang. Akhirnya pun makan malam hanya dia habiskan sendiri. Tak beberapa lama, terdengar suara pintu terbuka. Carrel berjalan kearah pintu depan berharap kalau yang datang itu adalah louis. Tapi tak disangkanya wanita itu datang lagi.

"eh carrel" sapanya kepada carrel

"emm yaa.. kamu datang sendirian ?" tanya carrel lembut bahkan juga pelan

"iya aku sendirian ada apa ?" tanya balik wanita itu.

"tidak ada apa-apa" jawab carrek akhirnya. Dia tak mau menanyakan keberadaan louis karena dirinya tau kalau wanita didepan nya ini tak suka dengan nya bahkan dapat dilihat dari tatapan matanya yang mengartikan bahwa wanita yang bernama hanna ini tak suka dengan dirinya.

"yasudah aku mau tidur dulu" ucap hanna padanya.

"baiklah aku akan suruh bibi menyiapkan kamar kamu"  jelas louis pada hanna.

"owh kamu belum tau ya.. aku akan tidur dikamar louis mulai detik ini " sinis wanita bernama hanna itu.

"dan pastinya juga louis akan tidur dikamarnya sendiri" lanjut wanita itu tanpa peduli dengan perasaan carrel yang hancur saat mendengar kalimat menyakitkan itu. Walau hanya terdengar biasa saja bagi orang lain, tapi sangat mengiris hatinya saat dia yang mendengar.

Carrel hanya mengangguk saja dan setelah itu wanita bernama hanna itu mlenggang pergi tak peduli dengan keadaan carrel saat ini. Carrel terduduk dilantai tak tahan menahan isak airmata nya yang keluar. Seseorang menepuk pundak carrel yang masih terisak sedih.

"tuan carrel lebih baik beristirahat dikamar saja" ucapnya seraya mengelus pundah carrel.

"hiks..bi-bibikss... bo-bolehkan aku menginap di hiks rumah bibi ? " tanya carrel masih terisak dengan menutup mukan nya dengan telapak tangan. Ya dia pasti sangat belum siap kalau dirinya akan melihat louis dengan orang lain tidur bersama. Sungguh akan menjadi pemandangan menyedihkan.

Bibi marilyn tak tau mau menjawab apa. Sebenarnya ingin dia membawa tuan barunya untuk kerumahnya agar tak merasa sedih terus tetapi dilain sisi apakah nanti tuan besarnya tak akan marah kalau dia membawa pasangan tuan nya tanpa seizin. Dan akhirnya pun, bibi marilyn menganggukan kepala. Ya dia akan membolehkan tuan barunya ini untuk bermalam dirumahnya dan akan dia hubungin tuan besarnya nanti semoga saja besok dia masih bekerja disini.

Kini bibi marilyn membawa carrel kerumahnya dengan menaiki bus umum. Sebenarnya dia memberitahu agar tuan barunya itu diantar oleh supir tetapi ditolaknya dan berakhirlah mereka menaiki bus bersama. Di dalam bus, bibi marilyn hanya duduk di samping carrel sambil menenangkan tuan nya itu. Sunggu dia merasa kasihan dengan nasip tuan yang baru dikenalnya ini. Dia tau banyak kesedihan dan kepedihan yang dialami carrel. Sangat terlihat jelas sekali di matanya.

Hanya memakan beberapa puluh menit saja, kini bus yang mereka tumpangi telah sampai di sebuah halte pemberhentian bus. Mereka turun dari bus itu dan berjalan kesebuah rumah yang dilihatnya cukup layak dihuni.

"Maaf tuan carrel keadaan rumah saya seperti ini" ucap bibi marilyn saat membuka pintu rumahnya.

"Tak apa bibi. Yang penting saya bisa tidur nyenyak saja sudah cukup" carrel tersenyum kepada bibi dan dibalas dengan sunggingan senyum juga.

Carrel duduk di ruang tamu saat bibi mempersilahkan nya untuk duduk. Sebenarnya hari belum terlalu malam. Dia juga baru saja memakan makan malamnya. Teringat begitu saja perkataan hanna kepadanya. Carrel berpikir walaupun dia merasakan sakit seharusnya dia tak boleh terlihat lemah di depan orang lain. Seharunya dia menjadi carrel yang kuat bukan carrel yang cengeng dan lemah akan hal apapun. Mungkin akan dia coba untuk menjadi carrel yang kuat.

"Bibi. Apa bibi tinggal sendiri disini ?" Tanya carrel saat bibi marilyn duduk disamping nya dan juga dia sempat mengedarkan oandangan nya tapi tak melihat siapapun.

"Ada cucu saya tuan. Dia sedang tidur dikamarnya" jawab bibi marilyn sembari mengaduk-aduk gelas yang terisi air teh.

"Memang anak bibi kemana ?"

"Saya hanya punya anak satu. Dia perempuan dan dia sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Dan cucu saya dikamar itu adalah anak dari anak saya " jelasnya sambil menyerahkan gelas itu ke carrel dan diterimanya.

"Waktu itu ibu dan ayahnya sedang dalam perjalanan kesini untuk jemput dia. Tapi kecelakaan bus malah merenggut nyawa mereka berdua" jelas bibi lagi.

"Maaf bi saya tak bermaksut " acrrel sangat tidak enak saat mendengar cerita bibi marilyn kepadanya.

" tak apa tuan. Lagipula itu juga sudah lalu" jawab bibi sambil tersenyum.

"Oh iya tuan silahkan mandi. Bajunya sudah saya siapkan. Saya mau membereskan kamar dulu " lanjut nya dan pergi. Sedangkan carrel hanya menikmati teh hangat yang dibuatkan oleh bibi marilyn.

Setelah menghabiskan minuman nya, carrel membersihkan diri. Dilihatnya muka dirinya didepan kaca. Mata bengkak merah habis menangis masih saja tercetak jelas. Tak mau memikirkan nya, segera dirinya mandi.

Carrel keluar dari kamar mandi setelah berganti baju juga sebelumnya. Kini dia berjalan menuju kamar yang akan dia jadikan tempat mengistirahatkan badan. Direbahkan nya badan dia tapi mata nya tak mau tertutup. Dan terpaksa lah pikiran nya melayang jauh kemana mana. Mulai dari kejadian kecil hingga besarpun terputas jelas diotaknya. Lebay memang tapi bagaimana lagi kalau itu sering terjadi kepadanya. Dirinya pun diam terjun kedalam pikiran nya hingga matanya terpejan dan terlelap salam mimpi. Semoga saja mimpi indah. Tak ada mimpi buruk seperti kehidupan nya yang selalu buruk.

Tbc
=============

Author datang lagi 💋
Ide author hampir kesendat haha.

VOMMENT nya jangan lupa.

Save meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang