Chapter 10 : author pov

7.6K 532 8
                                    


SAVE me !
Gay story
Written by : 24white24
=====================

Satu minggu sudah louis pergi. Kalau saja louis memeberi kabar kemana dia pergi ataupun sedikit memberi waktu untuk menelpon nya, pasti carrel tak akan merasa kan hal yang tak dia mau. Dia tau pasti louis takakan mau menelpon dirinya, tapi dia hanya ingin mendengar suara pria yang telah merebut hatinya itu. Tak mungkin dia menelpon nya terlebih dahulu karena yang dia takutkan kalau louis sedang sibuk dengan pekerjaan nya.Maka dari itu lebih baik dia menahan keinginan nya untuk menelpon louis.

Seperti pagi-pagi sebelumnya, carrel selalu membantu sang bibi untuk memasak sarapan . Dia sedang asik bergulat dengan pisau untuk memotong beberapa sayuran. Carrel sangat telaten dalam hal memasak bahkan bibi pun mengakui kemampuan memasak carrel. Saat memasak, mereka berdua tak segan untuk mengobrol bahkan bercanda satu sama lain. Carrel sungguh merasakan mempunyai seorang ibu kembali karena dengan sifat baik dan ramahnya sang bibi mengingatkan dirinya kepada ibunya.

Terdengar suara pintu terbuka. Saat carrel berjalan hendak melihat siapa yang datang, langkah nya terhenti saat melihat seorang wanita yang mirip bahkan sangat mirip dengan wanita dalam foto minggu lalu. Ya dia masih sangat ingat kalau wanita yang sedang dilihatnya ini adalah wanita yang berada di foto. Dengan rambut hitam tergerai dan kulit putihnya serta baju yang kelihatan mahal, carrel tau bahwa wanita di depan nya ini adalah wanita yang berkelas.

Yang jelas juga dia akan kalah telak kalau di sandingkan dengan wanita tersebut. Lihat saja, baru melihat penampilanya saja kita akan dibuatnya terpukau.

Di lain sisi, carrel juga bahagia karena ternyata louis juga kembali dari perginya. Tapi seketika rasa bahagia itu hilang karena louis bukan memberinya ucapan atau sejenisnya tapi kini yang dia terima hanyalah pemandangan dua orang sedang berpelukan dengan mesra. Carrel tau bukan louis yang memeluk tetapi wanita itulah yang memeluk louis dahulu. Tapi tetap saja itu pemandangan menyedihkan baginya.

"Hey kamu siapa ? " tanya wanita itu setelah mereka berdua melepas pelukan. Sedangkan louis hanya menatap carren dengan raut muka yang tak dimengerti.

"Emm saya carrel " jawabnya

"O-ohh kamu carrel ? Suami louis ?" Terlihat jelas sekali di mata carrel kalau wanita dihadapan nya ini sedang menyidirnya apalagi saat mengucapkan kata suami. Carrel hanya menganggukan kepalanya saja.

"Sudah. Lebih baik kau pergi ke tempatmu tadi carrel" potong louis. Carrel mengangguk sekali lagi dan belenggang pergi menuju dapur untuk melanjutkan memasaknya.

Carrel kembali memotong sayur-sayuran. Tapi bedanya adalah kini dia tak ada semangat sama sekali dan sang bibi menyadari hal itu.

"Tuan carrel lebih baik ke kamar saja biar bibi yang lanjutkan " bujuk bibi padanya.

"Tidak usah bi. Saya masih bisa kok" ucap carrel pelan.

Saat sarapan selesai dia buat, carrel berjalan kearah kamarnya untuk membersihkan dirinya dahulu sebelum sarapan. Namun langkah kakinya terhenti saat dia mendengar suara percakapan di dekat kamarnya.

" apa kau serius menikahinya ? Cih bahkan dia sangat terlihat lemah sekali" suara wanita terdengar jelas ditelinga carrel.

"Ini urusanku hanna " suara laki-laki yang dia kenal.

"Ya ini urusanmu dan sekarang menjadi urusanku. Kau tak mau kan kalau aku membeberkan rahasia terbesarmu "

"Kau mengancamku ha !? Berani sekali kau !? " teriak pria itu. Carrel takut ketahuan lagi. Daripada dia mendapat hukuman lebih baik dia pergi saja dari sini.

Sampai dikamar, dia mendudukan badan nya sebentar. Sungguh pusing rasanya serasa kepala mau pecah menjadi berkeping-keping saja. Sungguh apakah merasakan bahagia itu harus mulai dengan hal menyakitkan begini. Kalau semua penderitaan nya berakhir dengan kebahagiaan dia pasti rela bersakit dahulu. Tapi bagaimana kalau berakhir dengan dirinyalah yang makin-makin terpuruk dalam deritanya. Mungkin lebih baik dia mati saja kalau berakhir dengan kesedihan juga.

Carrel mengganti bajunya yang bau bumbu dapur setelah itu dia akan menuju ruang makan untuk sarapan. Sebelum dia pergi, sebelumnya dia berdoa semoga saja nanti tak akan ada masalah atau apapun yang bisa menyakiti mata apalagi hatinya.

Saat sampai diruang makan, dilihatnya louis dengan wanita yang dia tau bernama hanna itu sedang duduk sebelah louis.

"hey carrel apa kau tak mau sarapan ?" ucap hanna setelah menyadari kehadiran carrel yang tetap berdiri di dekat ruang makan tanpa melanjutkan langkahnya. Carrel menganggu saat tersadar dari lamunan nya dan segera melanjutkan langkahnya lagi. Saat dirinya duduk dapat dilihat mata tajam louis yang mengikuti gerak geriknya.

Mereka makan dengan tenang. Tak bisa carrel pungkiri semakin lama dia semakin jatuh dalam pesona louis. Hanya lewat dengan tatapan mata nya saja carrel bisa meleleh bagaikan es batu yang mencair di dalam ruangan yang panas. Tapi sekali lagi carrel merasa louis tak pernah membalas perasaan cintanya. Apa carrel harus menunjukan perasaan cintanya kepada louis ? ya mungkin itu lebih baik dilakukan.

"lou aku akan pergi. Byee" ucap hanna saat selesai makan. Sebelum melenggang pergi, sempat carrel lihat hanna mencium pipi louis. Dan louis hanya diam tanpa menyunggingkan senyum sama sekali.

Saat hanna sudah keluar dari rumah tersebut, kini hanya tinggal louis dan carrel saja diruang makan. Ingin sekali carrel mengobrol dengan louis tapi apa daya nya yang tak tau sama sekali untuk memulai perbincangan. Jadilah seperti ini hanya diam saja. Louis sibuk dengan handphone nya sedangkan carrel hanya memainkan sendik nya saja.

"apa kau sudah selesai ?" suara berat yang membuatnya semakin terpesona itu terdengar jelas di gendang telinga nya.

"emm iya " jawab carrel seadanya.

"yasudah kalau begitu aku akan pergi" ucap louis berdiri dari duduknya dan disusul carrel berdiri juga.

"louis.. apa aku bisa merapikan dasimu saja ?" tanya carrel dengan keberanian yang dia kumpulkan. Louis hanya menoleh kearah carrel dan melihat dasinya dikursi. Setelah itu ia berdehem dan mengangguk. Segera carrel mengambil dasi louis dan berjalan kearahnya.

Sangat jelas aroma parfum maskulin khas lelaki tercium di indera penciuman nya. Jantung carrel berdegup kencang saat dia membentuk dasi louis dengan sangat amat rapinya. Dia juga tak dapat menahan rasa gugupnya saat berdekatan dengan louis saat ini. Entah kenapa rasanya sangat berbeda saat dia melakukan sex. yang ini, dia merasa bagaikan pasangan idaman dan merasa ia ingin melakukan nya lagi dan lagi.

Carrel menepuk pundak louis saat dirinya selesai membentuk dasi louis. Dia tersenyum tapi tidak begitu dengan louis yang hanya memasang wajah dingin nya serta tatapan tajam nya. Walaupun dia merasakan seperti terintimidasi tapi itulah yang semakin membuat carrel jatuh semakin dalam ke jurang pesona louis.

Tbc
==============
Hai author datang lagi. 💋

Author kemarin publish cerita baru. Silahkan check 😄

VOMMENT nya guys 😘

Save meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang