Chapter 12 : author pov

7.2K 500 6
                                    

SAVE me !
Gay story
Written by : 24white24
=====================

 
      Dirinya terbangun saat cahaya matahari pagi menyilaukan matanya yang masih terpejam. Matanya teruka secara perlahan agar siap menerima cahaya yang akan masuk ke matanya. Dilihatnya hari sudah pagi.

Ternyata, dirinya telah bangun telat dari sebelumnya. Entah apa yang membuatnya bangun lebih lama dari biasanya. Dirinya berdiri dan berjalan keluar kamar. Dilihatnya seorang anak kecil berambut panjang tergerai sedang duduk di meja makan.

"hai" sapa carrel pada anak kecil itu.

"hai tuan carrel" dirinya bingung darimana gadis kecil itu tau namanya.

"hey gadis cantik tau dari mana nama aku ?" tanya nya

"karen tau dari nenek" jawab gadis kecil itu sambil menunjukan senyumnya.

"emmm... apa yang kamu lakukan pagi ini ? bibi kemana ?" 

"tidak ada tuan... nenek sudah berangkat bekerja tadi"

"jangan panggil aku tuan.. panggil saja carrel cukup" seru carrel dengan sedikit mencubit gemas pipi gadis itu.

"o-oke carrel... oh iya tadi nenek menitipkan ini"  ucap gadis itu sembari memberikan secarik kertas yang di genggamnya.

Carrel mengambil kertas tersebut yang ternyata surat dari bibi marilyn.

Tuan carrel kalau sudah bangun silahkan makan. Makanan sudah saya siapkan di meja makan dan juga nanti tuan bisa menghubungi tuan louis. Maaf bibi berangkat terlebih dahulu karena bibi tak tega membangunka tuan. Terimakasih

Begitulah isi surat itu. segera carrel merogoh handphone nya. Dia lupa kalau ternyata dia membawa handphone dan dimatikan nya. Saat handphonya telah menyala ada dua kali panggilan dari louis. Hanya dua panggilan saja tak ada pesan pesan yang louis kirim untuknya. Segera dia telfon louis dan memakan sarapan nya setelah itu.

Setelah dirinya menelfon louis, dia hanya bersiap untuk pergi sambil menunggu supir yang akan menjemputnya. Tak beberapa lama,supir yang ia tunggu akhirnya sampai di depan rumah.

"Karen. Apa kamu mau ikut ? " tanya carrel saat melihat kearah gadis kecil yang duduk sambil mengikuti gerak nya.

"Emm tidak apa carrel aku disini saja"

"Apa kamu tidak bosan ? Lagipula aku juga butuh teman disana sangat membosankan" bujuk carrel

"Baiklah kalau carrel yang mau" jawab gadis itu segera berdiri dari duduknya dan berjalan kearah mobil yang menjemput mereka sambil digandeng carrel tentunya.

Di dalam mobil carrel berdoa agar nanti sampai rumah tak ada kejadian apapun yang menganggunya. Memang carrel sengaja mengajak karen untuk ikut dengan nya agar ada yang bisa membantu menlupakan kejadian yang tak mau diingatnya.

"apa perjalanan nya jauh ?" tanya gadis kecil disampingnya itu sambil menguap setelahnya.

"mungkin sebentar lagi kalau kamu mengantuk tidur saja tak apa. Nanti akan aku bangunkan" jelas carrel dengan tersenyum.

"tak apa carrel aku masih bisa menahan nya lagipula aku tak mau merepotkanmu" tolak gadis kecil itu.

"berapa umur kamu ? aku tadi lupa menanyakan " carrel lupa kalau dia belum tau umur gadis kecil ini.

"umurku baru saja 14 tahun" tentu carrel terkejut bagaimana gadis kecil ini terlihat dewasa dalam berbicara diumurnya yang masih kecil ini. Sungguh dia takjub dengan anak kecil ini.

Tak beberapa lama kemudian, akhirnya mobil yang mengantar mereka sampai di depan rumah elit yang megah. Carrel keluar mobil diikuti karen di sampingnya. Gadis kecil itu sempat menganga kagum dengan rumah yang diinjaknya bahkan dia bisa tidak menganggap ini rumah melainkan sebuah istana yang belum pernah dia injak.

Saat pintu terbuka, terlihat bibi marilyn lah yang membuka pintu. Carrel bingung kemana semua orang karena sejak masuk dalam gerbang, dia tak melihat para anak buah louis yang biasa berjaga.

"kemana semua orang bi ?" bingung carrel pada bibi marilyn.

"emm tidak tau tuan. karen kenapa kamu disini nak ?" heran bibi marilyn saat melihat cucucnya berada di samping tuan nya.

"karen saya yang ajak kesini bi. Siapa tau saya tak akan bosan karena ada teman untuk bermain" jelas carrel dan diangguki oleh bibi.

Saat bibi marilyn telah pergi melanjutkan pekerjaanya, lantar carrel dan karen duduk di depan televisi untuk sekedar menonton tv dengan sedikit bercanda. Tak jarang juga mereka tertawa karena kocaknya acara yang sedang mereka tonton.

Carrel teringan kalau dirinya belum mengganti baju sejak tadi pulang. Jadilah dirinya pergi ke kamar untuk sekedar mengganti bajunya. Saat melewati kamar demi kamar dirinya hanya diam berjalan. Tak menyadari bahwa ada sepasang mata yang memicing mengikuti geraknya.

Saat selesai dengan berganti baju, dirinya akanpergi ketempat awalnya dengan karen. Tapi sebuah tangan menggenggam pergelangan nya dari belakang. Dia putar badanya dan ternyata pelakunya adalah hanna.

"ada apa hanna ?" tanya carrel setelah tanganya terlepas dari genggaman hanna.

"aku nanti malam hanya ingin mengajakmu keluar untuk makan malam. Mau ?" hanna langsung berbicara pada intinya. Carrel tak tau harus menolak apa menerima karena ada perasaan takut dalam dirinya tapi juga ada perasaan tak enak jika dia menolak undangan seseorang.

"emm iya aku tak keberatan" final carrel dengan sedikit menghembuskan nafas. Setelah menjawab pertanyaan hanna, dirinya lantas pergi melanjutkan jalan ke ruang televisi. Tak sadarkah dirinya kalau tepat dibelakangnya sedang memasang seringaian.

Hari ini carrel sungguh tak merasa kesepian karena ada teman yang menemaninya untuk sekedar menghibur diri. Dari pagi hingga sore hari mereka berdua menghabiskan waktu bersama hingga senja tiba.Kini karen telah pulang bersama bibi marilyn dan tinggalah dirinya dan tentunya seorang wanita yang sejak tadi tak dilihatnya mungkin hanya sekilas saja yaitu hanna.

Carrel tak lupa dengan janjinya. Maka dari itu dia segera membersihkan diri dan bersiap untuk menrima undangan makan maloam oleh hanna. Carrel tak tau apa hal yang membuat hanna mengundangnya makan malam. Bahkan dia merasa kalau sikap hanna berbanding terbalik dengan harti kemarin.

Kini mereka bertiga telah ada di sebuah restoran bintang lima dekat dengan sebuah hotel juga. Ya mereka bertiga carrel, hanna, dan seseorang yang dirinya tak tau siapa itu.

"oh iya carrel perkenalkan ini adalah sahabat ku namanya fredy " ucap hanna dengan smirk tentunya.

"aku fredy panggil saja fred " ucap fredy memperkenalkan diri

"hai fred amaku carrel" balas carrel menjabat tangan.

Mereka menghabiskan menu pembuka hingga menu penutup dengan lantunan lagu. Carrel mengakhiri santapan malamnya dengan sebuah jus yang dia habiskan hingga tak ada sisa. Lama kelamaan matanya ingin sekali terpejam dan tentunya kepala yang terasa pusing. Hingga dirinya tak tahan dan semua menggelap seketika.

Tbc
=============
Hai hai 😬

Maaf chapter ini lebih pendek. Author tak tahu mau menulis apa lagi. Ide lagi seret >_<

VOMMENT nya 💋

Save meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang