10

1.2K 75 1
                                    

Aku dan Razel memasuki Ruang musik, ternyata sudah ada Bu Rana dan Kak Vino di sana.

Aku dan Razel segera mengambil Gitar, mengatur nafas kami dan memulai latihan.

Jari jemari ku memetik senar gitar, begitu juga Razel. Aku menarik nafasku dan Razel mulai bernyanyi.

Saat selesai Bu Rana dan Kak Vino bertepuk tangan.

"Bagus!" Puji Bu Rana.

"Makasih Bu." Jawab ku dan Razel.

"Acara nya kan 4 hari lagi, Kalian harus bersiap-siap ya! Jangan lupa untuk serasikan baju kalian." Perintah Bu Rana.

"Kalian akan menjadi Closing acara, jadi tampilkan yang terbaik." Ucap Kak Vino tersenyum. Aku dan Razel mengangguk.

"Ya sudah kalian boleh istirahat." Bu Rana mempersilah kan aku dan Razel keluar dari ruang musik.

"Makasih bu, Makasih Kak, kami permisi." Ucap ku dan Razel.

Aku berjalan menuju kantin, sedangkan Razel menuju kelas nya.
Sampai di kantin aku segera menduduki bangku di samping Alya.

"Hai! Gimana latihannya?" Tanya Alya dan Zaki yang duduk bersebelahan

"Bagus kata bu Rana." Jawab ku sambil mengambil minum yang ada di depan Alya.

"Bagi ya. Haus." Kata ku yang di balas dengan anggukan oleh Alya.

Seseorang menepuk bahu ku. Aku menoleh dan ternyata itu Bumi.

"Ngapain tadi tangannya di pegang Razel? Lari-lari lagi, kayak sinetron aja." Katanya.

"Itu tadi buru-buru soalnya Bu Rana mau liat kita Latihan buat acaraa ultah griven." Jawab ku menjelaskan.

"Tumben lo ga sama Cewe genit." Cibir Alya.

"Gue menjauh lah buat Langit. Ya ga Yang?" Bumi mengacak rambut ku.

"Dih geli!" Ucap ku.

"Udah ah mau ke kelas Yuk Al." Aku dan Alya meninggalkan Bumi, Zaki dan Ucup di kantin.

***

"WOI BU EVA GA MASUK! TUGAS NYA CUMA DI SURUH KERJAIN HALAMAN 45!! BERKELOMPOK, 1 KELOMPOK ISINYA 6 ORANG!!!" Teriak Thomas—ketua kelas XI ipa 3.

"ASIKKKKK!"

"MANTAB JIWA!"

"YES!!"

Teriakan murid-murid di kelas ku begitu nyaring sehingga membuat susasana kelas seperti pasar.

"TAPI KALO GA NGUMPULIN GABISA IKUT ULANGAN MINGGU DEPAN!" Teriak Thomas lagi.

"YAH!"

"GA JADI MANTAB JIWA INI MAH."

"GA ASIK!"

Zaki, Ucup dan Bumi menghampiri tempat duduk ku dan Alya.

"Al aku sekelompok sama kamu ya." Kata Zaki.
"Kalo Jaki sekelompok sama lo gue juga Al, gue ga bisa di pisahkan dari Jaki." Cerocos Ucup.

"Iya tapi sekelompok sama Langit juga." Alya meng iya kan perkataan Zaki dan Bumi.

"Kalo sekelompok sama Langit otomatis gue juga sekelompok sama kalian!" Kata Bumi tiba-tiba.

"Terserah deh, tapi ini kita baru 5 orang. Satu orang lagi siapa?" Tanya ku.

"Boleh gabung sama kelompok kalian ga?" Aku memutar bola mata ku melihat Misha ingin masuk kelomok kami.

Aku dan Alya saling tatap, Alya memberi tatapan seperti berkata 'bolehin aja kasian' Tapi aku memberi tatapan seakan berkata 'Ogah! ga mau!' Aku dan Alya bertatapan cukup lama dan akhirnya aku mengalah. "Hmm boleh." Kata ku ketus.

Langit Dan Bumi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang