9 tahun kemudian...
Sekarang aku sudah bekerja sebagai dokter di salah satu Rumah Sakit di Jerman. Aku masih memiliki rasa yang sama pada Bumi. Aku sudah jarang sekali menangis, terkadang aku menangis jika aku tak mampu menahan rasa rindu ku.
"Halo Bun.."
"Kamu udah makan belum?"
"Udah kok Bun.."
"Penerbangan kamu jam berapa?"
"Jam 5 pagi Bun"
"Yaudah kamu siap-siap dulu deh ya nanti kalo udah mau ke bandara kabarin bunda."
Hari ini aku akan pindah rumah sakit, karna rumah sakit tempat aku bekerja nanti masih baru dan membutuhkan beberapa dokter ahli jadi aku dan beberapa dokter lainnya akan berpindah rumah sakit.
***
Aku telah sampai di New York.
Ya, New York adalah negara dimana aku akan bekerja. Aku berharap aku masih bisa bertemu Bumi.
Aku memasuki Apartment ku disana. Merapihkan barang-barang ku.
Membuat makan malam, mencuci piring dan membersihkan dapur. Aku menyiapkan pakaian untuk besok aku bekerja, aku melihat isi loker dapur dan lemari pendingin ku masih sangat kosong. Sepertinya besok aku harus belanja kebutuhan ku.
Aku membersihkan diri ku, mengganti baju menjadi piyama dan merebahkan diri ku di tempat tidur. Aku memejamkan mata ku berusaha untuk tidur karna besok aku sudah mulai bekerja.
***
Pagi ini aku terbangun karna bunyi alarm yang begitu keras di samping tempat tidur ku. Aku berjalan gontai menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah berada dalam kamar mandi selama 30 menit, aku memakai pakaian ku untuk bekerja.
Aku berjalan menuju lobby apartment ku. Aku mencari taxi dan segera menuju ke rumah sakit tempat aku bekerja.
***
Aku telah sampai di rumah sakit ini, begitu juga dengan dokter lain.
Kamu di ajak berkeliling oleh salah satu dokter di sana, setelah berkeliling kami diberikan id card, kami juga di antar ke ruangan masing-masing.
Aku mengenakan jas dokter ku dan mulai bekerja.
***
Sekarang adalah jam istirahat, tetapi aku haru menemui direktur rumah sakit ini karna harus memberikan laporan pekerjaan ku.
Aku berjalan menuju ruangan Direktur tapi di tahan oleh seseorang penjaga di depan ruangan tersebut.
"Excuse me miss, you need to show me your identity card first."
Aku tersenyum dan menunjukan Id card ku. "Here" kata ku seraya memperlihatkan Id card ku.
"Dari indonesia ya mba?"
Aku terkejut mendengar laki-laki itu berbicara bahasa Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Dan Bumi.
Teen Fiction"Langit dan Bumi ga akan pernah bisa bersatu, Karna Langit sudah terlalu jauh untuk di gapai Bumi." -Bumi Putra Ardian. "Sekarang Langit yang akan berusaha menggapai Bumi, walaupun Langit tau Bumi sudah terlalu jauh untuk di gapai Langit" -Langit Ra...