15

1K 62 2
                                    

Aku menyipitkan mata ku. Aku berusaha agar dapat melihat mereka dengan jelas.

"Misi kak, ini Strawberry cheese cake, dan ini Ice Cappuccino nya ya." Pelayan tersebut berdiri tepat di hadapan ku membuat aku tidak bisa lagi melihat 2 orang yang sedari tadi aku perhatikan.

"Makasih ya mba." Kata ku sambil tersenyum.

Aku melahap Strawberry cheesecake ku sambil terus memperhatikan mereka—2 orang yang duduk di sudut cafe.

Aku terus memperhatikan mereka. Hingga mereka berdua berdiri, aku sedikit menyipitkan mata ku. Aku melihat mereka berpelukan sebentar, sekarang mereka berjalan ke arah kasir.

Sial wajah mereka masih belum terlihat begitu jelas. Aku terus memperhatikan mereka, hingga mereka berjalan ke arah pintu cafe tersebut.

Terkejut.

Itu yang aku rasakan saat ini. Sumpah serapah ku ucapkan dalam hati.

2 orang itu adalah Bumi dan Luna. Begitu dekat kah mereka? Sampai aku harus pulang sendiri hanya karna Bumi ingin pergi bersama Luna.

***

Aku menghempaskan diri ku di tempat tidur. Aku terus memikirkan kejadian di cafe tadi.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 7 malam tapi aku belum juga mandi dan mengganti seragam sekolah ku. Aku berjalan gontai menuju kamar mandi.

Setelah mandi dan mengganti seragam ku menjadi piyama. Aku turun untuk mengambil segelas susu dan kembali lagi naik ke kamar ku.

"Langit kamu ga makan?" Teriak Bunda dari meja makan.

"Aku udah makan Bun." Teriak ku.

Aku menghabiskan susu ku dan membaringkan tubuh ku di tempat tidur.

Aku menitikkan air mata. Aku tidak bisa menghentikan air mata ku.

Aku mejamkan mata ku. Berharap bisa segera melupakan semua masalah ku.

***

Pagi ini aku terbangun dengan mata membengkak. Aku berjalan menuju kamar mandi. Selesai mandi dan mengganti baju ku aku memasukkan beberapa buku ke dalam tas ku. Aku menuncir rambut ku seperti ekor kuda. Poni ku yang sepanjag alis, aku sisir agar terlihat rapih.

Aku turun dan duduk di meja makan. Aku mengambil Roti dan selai strawberry. Aku mengoleskan selai pada roti ku. Aku menuangkan susu coklat ke dalam gelas ku.

"Mata kamu kenapa?" Tanya Bunda yang ternyata memperhatikan aku sedari tadi.

"Abis baca novel semalem sedih banget." Jawab ku berbohong.

Bunda hanya mengangguk-angguk sambil menuangkan teh kedalam cangkir Ayah.

***

Aku berangkat menuju sekolah dengan Ayah. Mobil Ayah sudah tiba di depan gerbang sekolah. Aku salim pada ayah dan segera turun dari mobil.

Aku berjalan melawati koridor sekolah ku. Aku melewati beberapa kelas dan akhirnya sampai di kelas ku. Aku segera duduk di kursi ku dan melipat kedua tangan ku di atas meja, lalu aku menenggelamkan kepala ku ke dalam tangan ku.

***

"Langit bangun." Alya menepuk-nepuk belakang ku.

"Pelajaran siapa?" Tanya ku dengan mata yang masih tertutup.

"Lo mabok ya ini udah istirahat. Dari tadi kelas lo ga ada guru nya. Lo tidur dari pagi ya?"

Aku segera bangun dan mengeluarkan bekal ku.

"Lo kenapa?" Tanya Alya. Aku hanya menggelengkan kepala.

"Bumi lagi?" Aku terdiam mendengar pertanyaan Alya.

"Dia pelukan sama Luna." Kata ku setelah beberapa detik terdiam.

Mata Alya membulat.

"Lo harus ngomong sama dia." Kata Alya.

"Gue males berantem." Jawab ku sambil melahap bekal yang di buatkan mama tadi pagi.

"Ya lo mau kayak gini terus? Lo mau Bumi tetep diemin lo?"

"Ya gamau Al tapi gue takut nanti dia minta putus."

"Jangan takut dulu Langit. Harusnya lo bisa berfikir positif."

"Yaudah selesaai makan gue ngomong sama dia." Jawab ku.

***

Aku sudah menghabis kan bekal ku. Aku berjalan menuju Bumi.

"Bumi." Kata ku.

"Apa?" Katanya tanpa melihat ku.

"Ngapain sih kamu kemaren meluk Luna?"

"Tau dari mana?"

"Kemaren aku ada di cafe."

"Yaudah terus kenapa kalo aku meluk dia, dia itu temen aku."

"Aku cemburu Bumi. Kenapa sih kamu ga ngerti aku."

"Ya kamu kira aku ga cemburu pas aku tau kamu pulang bareng Razel waktu itu?!" Nada Bumi meninggi.

"Tapi aku pulang sama Razel juga gara-gara kamu nganterin Luna pulang. Aku juga cemburu liat kamu anterin Luna pulang!" Aku juga meninggikan suara ku.

"Udah lah Langit. Kamu gabisa ngertiin aku. Harus berapa kali aku bilang kalo dia itu temen aku."

"Ya temen itu ada batas nya Bumi, kamu juga harus sadar kalo kamu tuh punya pacar kamu juga harus mikirin perasaan aku. Aku cemburu Bumi."

"Yaudah kalo lo cemburu sama temen gue, kita putus aja." Bumi berjalan meninggalkan aku. Tanpa sadar aku sudah menitikkan air mata ku.

~~

HIHOOO!! halo semuanya maaf ya part ini amat sangat pendek😭 tapi part selanjutnya akan agak panjang kokk!! jangan lupa vote ya!!!❤️❤️

Langit Dan Bumi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang