Memandanginya dari kejauhan memang sudah menjadi rutinitas ku, Ya aku memang berkumpul bersama teman-teman ku tetapi sesekali mataku selalu memperhatikan pria tampan yang ku tau adalah kakak kelas ku.
"Dar! Ngeliatin dia mulu suka ya lo?"bisik salah satu teman ku yang berada di samping ku.
"Hah? Hm.. Enggak siapa coba?" Tanya ku balik berusaha mengelak tapi.
Tunggu.
Ah sial!
Kenapa teman-teman ku ember semua, Jika kalian mau tau apa yang mereka lakukan? Mereka mendatangi kakak kelas itu dan berbicara sesuatu padanya, Lalu semua yang ada di sana menoleh ke arah ku.
Wajah ku memerah campuran antara malu dan kesal, Tetapi bukan nya menenangkan ku mereka semua malah tertawa melihat ku.
Yatuhan, Mereka ini teman siapa si ?
"Namanyaa Aggas, Dar" Teriak teman ku dari ujung sana.
"Ga nanya Nay" Balas ku mencoba terlihat biasa saja, Tetapi mereka malah gencar menggoda ku.
Merasa sangat malu dan kesal aku pun bangkit dari duduk ku dan pergi meninggalkan mereka semua.
"Eh malah kabur! Andaraa" Panggil teman-teman ku yang kini sudah mengejar ku.
"Lo semua ga lucu sumpah"Teriak ku kesal saat kita sudah berada di kelas, Bukan nya merasa bersalah atas tindakan nya, Mereka malah menggoda ku dengan kalimat yang ishhh MENJIJIKAN.
"Tau kok kita ga lucu! Kan yang lucu cuma Aggas" Liza menimpali ucapan ku.
Tanpa ku duga-duga seseorang mendengar pembicaraan kami, Dia adalah Ryan. Pria bunglon yang selalu berganti-ganti sikap. Lihat saja apa yang akan dia lakukan pada ku.
Dan benar saja! Setelah mendengarkan ucapan Liza dia mengurungkan niat nya untuk masuk ke kelas dan berlari entah kemana.
Saat ini, Aku benar-benar kesal dengan mereka. Tapi aku juga bahagia 'dia' tau perasaan ku yang memang sudah ku pendam selama 2 bulan,
"Daraaa! Aggas yang ini kan ya?" Tanya seseorang membuat kami semua menoleh ke arah pintu masuk yang meperlihatkan. Ryan membawa Aggas, Ralat, maksudku Memaksanya.
Astaga! Apalagi ini? Tak bosan kah mereka membuat ku malu?
Demi apa pun saat ini aku ingin meraup muka sok imut yang diperlihatkan Ryan.
Aku hanya diam menunduk sedangkan yang lain sibuk menggoda ku. Kuharap setelah ini Kak Aggas tak Risih dengan ku.
"Yaelah Dara, Dara pake malu-malu segala lo! Kaya anak SMP"Celetuk Ari teman sekelas ku yang sama Menyebalkan nya dengan Ryan.
"Bego! Kita kan emang masih SMP"Desis ku yang membuat semua tertawa.
Kurasa mereka semua sudah gila. Apa yang lucu dengan semua ini?
Ini adalah kali pertamanya aku menunggu kehadiran guru yang akan menyelamatkan kan ku dari godaan mereka.
Namun ketua kelas yang tak becus itu masuk dengan senang nya dan membawa kabar bahwa hari ini Pak Arlan tidak masuk dan semua orang yang berada di kelas bersorak histeris tetapi tidak dengan ku.
Jika Pak Arlan tak masuk itu artinya penderitaan ku bertambah. Mereka akan senang menggoda ku dan membuat ku malu.
"Kenapa lo dar?" Tanya Tio si ketua kelas.
"Kenapa si Pak Arlan pake ga masuk? Bikin sebel aja"Omel ku yang tak jelas membuat Ari menjawab kebingungan di wajah Tio.
"Biasa orang kasmaran marah-marah cinta mulu"Ucap Ari di selangi tawa nya dan diikuti tawa murid sekelas.
Saat ini juga rasa nya aku ingin membunuh Ari hidup-hidup.
Aku menatap Ari sinis tetapi yang ditatap malah tertawa cekikikan tak jelas.
Oh ya ampun ini kah yang namanya Teman? Saat ku menderita mereka semua tertawa.
Aku menunggu jam pulang dengan bosannya, Biasa nya aku lah yang paling senang jika kelas kosong. Dan aku pula lah yang akan mengerjai anak-anak jika aku bosan. Tapi saat ini semua nya terbalik ke arah ku, Apa ini yang di sebut Karma? Secepat itu kah?
Ahh jika aku tau akan begini, Aku menyesal melakukannya.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Anak SMP
SonstigesBagaimana pengalaman mu saat pertama kali masuk SMP dan mulai menyukai kakak kelas? Dan apa reaksi teman-teman sekelas mu saat mengetahui hal itu? Ikuti kisah mereka yuk! Siapa tau apa yang di alami Andara sama dengan kisah mu dulu.