2

10K 450 3
                                    

Suara Bel terdengar sangat merdu di telinga ku, Ini adalah saat yang ku tunggu-tunggu. Tanpa berbasa-basi aku segera menyambar tas ku dan berlari meninggalkan kelas yang membuat ku ingin muntah sekarang.

"Andaraa!" Panggil seseorang yang sangat ku kenali.

"Ck! Apa lagi ?"Ketus ku.

"Tunggu kali! Lo balik sama siapa? Naik umum kan? Yuk bareng" Ajak orang itu yang tak lain adalah Liza.

Aku merasa ada yang tak beres dengan ajakan nya kali ini, Tapi aku pun tak ingin menuduh nya tanpa bukti. Dengan ragu aku mengiyakan ajakan nya dan berbincang bersamanya dengan langkah kaki yang mulai jauh meninggalkan sekolah.

Sangking asik nya bercerita tanpa sadar sudah banyak setan yang menunggu kedatangan kami. Siapa lagi kalo bukan Ryan, Naya, Tio, dan lebih parah lagi ada Kak Aggas disana?

Apa-apaan ini? Aku menatap Kak Aggas dengan tatapan bahwa aku meminta maaf padanya tetapi ia malah mengalihkan pandangan nya dari ku.

Astaga apalagi ini? Sudah ku duga akan begini! Ia seperti ilfeel dengan ku? Apa yang ku lakukan padanya? Mengapa ia seperti tak menyukai ku? Kurasa penyebabnya adalah teman-teman ku yang begitu berlebihan.

"Gue duluan" Kataku singkat karna tak ingin berlama-lama di Situasi yg seperti ini.

"Etzz" Tangan ku di cekal oleh seseorang yang tak lain adalah Ryan.

Aku bertanya tanpa bersuara, Sepertinya mereka mengerti arti tatapan ku.

"Grogi boleh tapi jangan gitu juga kali neng! Lo ga liat itu bukan jurusan angkot ke rumah lo"Celetuk Naya yang membuat ku tersadar.

Blush

Pipi ku memanas menahan malu, Aku menundukan wajah ku untuk menyembunyikan warna pipi ku yang tak karuan.

Kali ini aku bersyukur mempunyai rambut panjang yang membantuku menyembunyikan wajah ku.

Mereka tertawa dan yang baru kusadari adalah Kak Aggas, Ya dia ikut tertawa bersama teman-teman ku.

Wajah nya tampan sekali jika ia tertawa, Baru kali ini aku melihat nya tertawa sedekat ini. Merasa sadar di
pandangi sendari tadi, Kak Aggas menoleh ke arah ku yang langsung menunduk kembali.

"Ciee Merah tu"Goda Liza yang mencolek-colek dagu ku.

"Apaan si Liz, Jijik ih" Ucap ku dan menyingkirkan tangannya dari wajah ku.

Angkot yang sendari tadi ku tunggu akhirnya muncul juga, Aku
memperhatikan jurusan nya agar tak malu untuk ke dua kalinya.

Tapi yang kubingung mengapa mereka semua menaiki angkot yang sama dengan ku? Rumah kita berbeda arah, Hanya Liza saja yang satu arah dengan ku.

"Kalian mau ngapain?"Pertanyaan macam apa itu? Entah lah jika nanti Kak Aggas berfikir aku kurang cerdas seperti nya benar.

"Tau ada Aggas di sono, Tapi ga usah lupain kita juga kali. Kita kan mau ngerjain tugas di rumah lo" Sambar Tio

Yaampun! Lagi dan lagi,

Tin Tin

Klakson mobil menyadar kan ku yang melamun menghalangi jalan pintu masuk. Untung saja tidak terlalu ramai, Jadi aku tidak terlalu malu.

Liza menyikut ku membuat aku menoleh.

"Kenapa?" Tanya ku

Dia menunjuk ke arah belakang mobil yang menampilkan Kak Aggas yang seperti nya lelah menunggu angkot jurusan rumahnya.

"Kasian ya dia"Gumam ku pelan, Namun sialnya terdengar oleh Liza.

"Banggg Kirii" Teriak Liza yang membuat ku menoleh dan menatapnya bingung.

Pasalnya arah rumah masih jauh dan mobil pun baru berjalan tapi mengapa ia sudah menyetop kan nya?

"Siapa yang mau turun?"Tanya abang angkot.

Satu

Dua

Dan benar saja mereka semua menunjuk ke arah ku, Membuat ku mau tak mau harus turun dari angkot itu agar tak malu, LAGI.

Sial.

Mereka mengerjai ku, Lihat saja sekarang mereka sedang menertawai ku bersama angkot yang mulai menjauh dari pandangan ku.

Saat ini rasanya aku ingin menangis saja, Mengapa keterlaluan seperti ini! Aku merutuki kebodohan ku yang dengan bodoh nya turun dari angkot begitu saja. Mengapa tadi aku tak mengelak saja? Toh aku benar tak melakukannya.

Hari ini benar-benar hari tersial ku, Aku berjalan hingga sampai rumah karna uang ku habis tak bersisah.

Aku mengumpat kesal sepanjang perjalanan, Lihat saja apa yang akan ku lakukan pada kalian, Aku akan membalasnya! Setelah kalian melakukan semua ini?

Aku terlalu kejam ga ya?

Ah tidak perduli. Saat ini aku benar-benar kesal pada mereka.

Setelah lamanya berjalan akhirnya sampai juga, Tapi kemana mereka? Aku menoleh ke kanan dan kiri berusaha mencari mereka tapi nihil tak juga ketemu. Ah sudah lah aku tak perduli. Mungkin mereka dibawa kabur oleh abang angkot dan menjadikannya pembantu. Fikiran ku mulai jahat, Tetapi aku khawatir juga pada mereka.

Astagaa, Aku lupa! Mereka kan tak tau arah jalan rumah ku. Walaupun Liza searah dengan ku namun ia pun tak tau dimana rumah ku. Biarkan saja lah, Salah mereka. Siapa suruh mengerjai ku?

Aku memasuki rumah ku dan mengempaskan diri di sofa, Lelah sekali hari ini! Begitu banyak kejadian yang membuat ku frustasi.

Tiba-tiba

'Tok Tok Tok'

#TBC

Yang abis baca yuk ah! Votment nya 💕

Cinta Anak SMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang