'Tok Tok Tok'
"Permisi Bapak saya ingin mati kan lampu" Izin seorang Pria yang membuat teman-teman ku bersorak heboh, dengan ragu aku mengangkat wajah ku agar melihat siapa orang yang membuat teman-teman ku berteriak sangat heboh dengan menyerukan namaku beberapa kali.
Damn! Saat wajah ku sudah terangkat sempurna, Mata ku langsung menampilkan sosok pria yang berdiri tak jauh dari ku.
Dia adalah Aggas.
Yaampun! Apa dia tak bisa melihat ku tenang sekali saja?
"Uhuk..uhuk..uhuk"
Mengapa semuanya jadi terbatuk-batuk seperti itu? Kurasa mereka tidak ada yang mengidap penyakit TBC. Ah Kuyakin mereka hanya ingin membuat ku malu saja!
"Kak Aggas, Kata Dara..Dara suka tuh" Pekikan Liza terdengar sangat kencang di telinga ku.
Huh! Mau apa lagi dia? Kurasa ia bercita-cita menjadi penulis..Hingga pandai sekali mengarang cerita seperti itu.
"Eh. Nggak...Kak" Aku menggeleng sembari menundukan wajah ku karna ku yakin wajah ku sudah seperti kepiting rebus saat ini,
Hingga akhir nya aku mendengar suara pintu tertutup dengan suara yang tidak terlalu kencang.
Aku menghembuskan nafas lega ku, dan menoleh menatap semua teman-teman ku dengan tatapan membunuh.
Bukan nya merasa bersalah, mereka malah terkikik seperti tidak punya dosa.
***
Bel tanda istirahat terdengar di segala penjuru, Membuat semua murid bernafas lega dengan hal itu.
Namun tiba-tiba, Segerombolan perempuan yang ku yakini anak kelas 9 Menghampiri kami.
"Siapa disini yang namanya Adya Haliza" Tanya salah satu dari mereka.
Liza yang mendengar namanya di sebut pun langsung menghampiri perempuan tadi.
"Kenapa ya kak?"Tanya nya heran, Karna memang tak hanya dia saja yang heran tapi kami semua termasuk aku.
"Oh elo, Kenapa lo nanya-nanya ulang tahun Arul? Lo suka?"Tanya perempuan itu dengan nada yang terkesan ketus.
Aku sedikit heran dengan kakak kelas yang seperti ini, Kalau pun Liza menanyakan sesuatu tentang Arul atau siapa pun. Lalu apa masalah nya?
Toh Arul nya pun tak marah..Seperti nya pertanyaan itu lebih cocok untuk diri nya, Karna yang kulihat dia pun menyukai kak Arul."Ah..itu kak..hm..temen rumah aku yang minta"
WHATT? Apa dia tak berfikir dulu sebelum berbicara? Alasan macam apa itu ? Sangat tidak logis, Ah seperti nya dia harus belajar dulu pada ku.
Benarkan apa yang ku katakan, semua orang menatap nya bingung terkecuali aku, Ya. Karna aku tau kalau dia tak pandai berbohong.
Tapi bukan berarti aku pandai berbohong,
"Temen Rumah Lo?"Ulang Perempuan tadi yang bernama Dana, Aku mengetahui namanya dari name tag yang tertera di seragam nya.
Liza mengangguk mengiyakan membuat, Kening Kak Dana mengerut dan melontarkan kembali pertanyaan.
"Temen lo rumah nya dimana?"
Liza mulai terlihat tegang untuk menjawab nya,
"Jangan tegang, Bukan UN...Sans" Bisik ku tepat di telinga nya membuat ia menatap tajam ku dari ekor matanya.
"Itu.,..Ah..Dia udah pindah kemarin"
Yaampun! Aku ingin sekali memarahi nya saat ini, Mengapa ia bodoh sekali. Tidak kah ia berfikir kalau ucapan nya sama sekali tak ada yang masuk akal.
"Hmm, Oke" Gumam kak Dana dan berlalu, Membuat Liza bernafas lega.
"Lo bisa diem ga si Dar! Udah tau gue panik" Omel nya pada ku
"Gimana gue bisa diem! Lo mikir ga si, jawaban lu tadi tuh bego banget..untung aja kak Dana bisa lo bego-begoin, Coba kalo enggak?" Dia mengangguk dan membenarkan ucapan ku seperdetik kemudian aku teringat kejadian beberapa menit yang lalu. Aku menarik tangan Liza agar terduduk di kursi depan ku.
"Jadi?"
"Jadi apa?" Tanya nya heran sambil menatap ku.
"Jadi lo suka sama kak Arul?" Tanya ku dengan seringai-an jahil.
Muka nya memerah seperti terbakar sinar matahari. Apa dia Blushing? Ah, Ini kah yang dia rasakan saat menggoda ku? Rasanya menyenangkan, Pantas saja mereka selalu menggoda ku.
***
#TBCUdah sampe Part 7, Masih mau gelap-gelapan gitu? Hahah pembaca gelap ayo tunjukkan diri mu...

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Anak SMP
LosoweBagaimana pengalaman mu saat pertama kali masuk SMP dan mulai menyukai kakak kelas? Dan apa reaksi teman-teman sekelas mu saat mengetahui hal itu? Ikuti kisah mereka yuk! Siapa tau apa yang di alami Andara sama dengan kisah mu dulu.