Seulas pena

Lindungi Hati Dari Dekat

Dalam hidup yang semu kamu datang padaku. Bekerja keras menyakinkanku akan hadirmu. Bersih kukuh membersihkan lukaku. Penuh yakin menumbuhkan cinta di hatiku. Sampai aku yakin dan bertekad untuk menjatuhkan hatiku, pada sosokmu yang penuh hangat, lembut, dan penuh cinta. Sampai akhirnya aku terluka oleh percikan amarah antara kamu dan aku. Dan kamu menambah luka itu lagi dengan meninggalkan ku di tengah jalan seorang diri. Aku bagai seorang anak kecil yang mencari jalan pulang untuk menuju rumahnya. Namun kalian tau kan bahwa rumah hanya akan diam di satu tempat, tanpa mencari pemiliknya. Mungkin ingin kamu mencariku dan memelukku, namun kamu seperti rumah yang menetap dan tidak bisa kemana-mana bahkan untuk menggenggam kembali pun kamu enggan. Kamu terlalu takut jatuh lagi , tetapi aku selalu siap bangkit lagi.
Bagaimana kamu bisa runtuh dengan kesalahpahaman yang aku saja mampu menerima?
Bagaimana mungkin kamu mengatakan aku berharga, namun kamu meninggalkan aku sendiri?
Bagaimana mungkin kamu mampu menjaga ku dari jauh ?
Jika aku berharga, mengapa kamu meninggalkan ku?
Jika kamu ingin melindungi, mengapa kamu mengacaukan hati seorang perempuan yang telah kamu buat jatuh sejatuh jatuhnya pada hatimu?
Bagaimana bisa kamu ingin melindungiku dari jauh tanpa kekuatan?
Mengapa keberanianmu untuk melewati kegagalan pudar?
Padahal dulu kamu dengan keberanian menciptakan bunga dihatiku yang terluka ini. Kamu mampu berjalan tanpa ku, dengan cepat menghilangkan jejak mu agar aku tak bisa mengejarmu. Lalu bagaimana dengan aku yang sedang jatuh dan belum sempat berdiri untuk berfikir pergi darimu?
Apa yang kamu takut kan? Padahal kamu pernah mengatakan "Kita bersama jangan takut".
Melindungi yang bagaimana?
Kamu meninggalkanku itu bukan sesuatu yang bisa disebut melindungi dari jauh. Namun membuat ku jatuh tertatih dengan patah hati yang baru. Berubah lah pikiran jemput aku dan peluk aku,jangan lari dengan ketakutan mu yang bahkan aku tidak mengerti apa yang kamu rencanakan.