Rupa nya harus ku jelaskan bagaimana fase nya jatuh hati pada kamu yang dulu sempat membuat ku sulit menerima bahwa waktu berputar sangat cepat. Semua orang bisa karena mereka terbiasa. Ketika jatuh cinta aku seperti kembali ke masa TK. Aku merasa baru belajar sesuatu dan harus aku biasakan agar aku mampu mengingat mu tanpa jeda yang sangat banyak. Ketika jatuh Cinta kamu membiasakan ku menatap mu lebih lama,dan membuatku terbiasa bahwa mata indah mu adalah salah satu alasan ku untuk mengawali hari lebih awal dari biasanya. Kamu terus membuat ku terbiasa dengan hal hal yang berhubungan dengan mu. Kamu membiasakan ku menatap layar ponsel ku saat matahari baru saja ingin menyapa bumi. Kamu membiasakan membuat tubuh ku lelah karena sesekali ingin melintas dihadapan mu walau terlihat tak masuk akal. Hingga aku berpikir bahwa apapun tentang mu harus terbiasa bagiku. Untuk orang lain mau bicara apa terserah ,aku akan menerima nya lalu mengubur nya dalam dalam. Aku sudah tidak peduli jika dikatakan gila atau obsesi,yang ada dalam otakku adalah terbiasa dengan mu. Sampai pada titik selanjutnya aku berpikir bahwa sudah ada orang yang berani mempercepat waktu sehingga kamu pergi berlalu dari ku. Dan lagi lagi untuk hal yang berhubungan dengan mu , kamu memaksa ku belajar sesuatu yang belum sempat ku pikirkan tuk ku jalani. Kamu pergi berlalu ,sedangkan aku sibuk menghilangkan kebiasaan ku menyapa hari dengan mu. Jika dulu kamu memaksa ku bisa melewatkan hari dengan mu ,kini kamu membuat ku memaksa hati ku untuk bisa terbiasa tanpa mu. Bagian mana yang patut di salah kan? Karena menurut ku cinta itu fase yang nanti pada waktu nya akan berkembang dan menjadi sesuatu yang baru dan di cintai banyak orang. Aku terus bekerja keras berpacu dengan waktu agar aku dapat membunuhmu dari perasaan ku. Aku terus bergulat dengan bayangan mu agar aku mampu menembus dinding yang baru. Bahkan aku harus menjauhkan ponsel dari ku agar aku lupa kamu selalu membuat kenangan untuk setiap sentuhan jemari ku di ponsel itu. Sentuhan yang tidak lain kamu menjadi alasan ku untuk terus menggenggam erat ponsel ku itu. Aku lelah melalukan kerja keras untuk terbiasa tanpa mu ini. Tapi sekali lagi akan ku tekankan bahwa aku pasti bisa jika terbiasa. Melupakan hanya butuh proses membawa hati pada fase kedewasaan menghadapi patah hati.
Setelah sekian lama aku tak menatap ponsel ku,membaca pesan singkat mu membuatku hampir lumpuh saat ini juga. Tapi dengar segera kutepiskan semua kelemahanku sebagai wanita. Dan ku tekankan bahwa aku sudah berjuang untuk bisa terbiasa tanpa sosok mu yang dulu membuat ku berbunga bunga.Yosefina
23oktoer2016
22.51
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulas pena
RomanceJika tak mampu memberi warna pada kehidupan orang lain, maka cukuplah mampu untuk menerima warna kehidupan yang diberi orang lain...