Parents

36 6 0
                                    

Saat seorang anak dipaksa tinggal jauh dari orang tua nya. Bertahan tahun hidup tanpa sosok ibu dan ayah. Orang yang seharus nya menyaksikan masa pertumbuhan anak nya, faktanya sedang jauh dari anak nya. Bagaimana menurut kalian ? Pedih bukan. Aku jauh dari orang orang yang aku percaya untuk memeluk ku dari segala bahaya. Aku jauh dari matahari yang mengakibatkan memendung kan hati. Aku jauh dari mendung yang membuat ku tak nyaman dengan terik. Serba salah bukan? Saat aku memiliki kesempatan untuk kembali hidup bersama keluarga. Saat aku memimpikan akan menjadi gadis normal seperti yang lainnya,yang akan bercerita tentang segala keluh kesahnya pada ayah dan ibunya,namun ternyata fakta bertolak belakang dengan semua mimpi yang aku dambakan . Mau tak mau,ingin tak ingin,siap tak siap aku harus menghadapi nya atau aku akan memperburuk keadaan dengan berdiam tanpa melewati hidup yang sudah diberikan Tuhan ini . Aku kecewa saat ibuku sendiri ,orang yang satu satu nya harus dekat dengan ku mala jauh dari ku,hanya api pertengkaran yang sesekali membuat kira berbincang. Ya mungkin tulisan ini terlihat membosankan,tapi sungguh akupun menyesal pernah mengalami nya. Ayah ku orang kedua setelah ibuku yang harus nya dekat dengan ku ,kini jauh dari putri nya yang hendak beranjak dewasa. Ayah ku berpisah dengan ku,aku semakin merasa asing ketika ibu ku mengaku memang terbiasa hidup bertiga dengan kedua adikku. Lalu bagaimana aku?Aku ada di tengah keramaian mereka namun tetap merasa asing dan bahkan diasingkan. Bagaimana jika kamu yang mendengar nya dari ibu mu? Apa kalian masih sanggup menuliskan nya,atau lebih memilih bulir air mata yang menjelasakan nya.
Jadi tinggal jauh dari orang tua,dengan waktu yang cukup lama itu satu-satu nya hal yang membenci kan untuk saya. Hal itu yang membuat jarak antara saya dan orang tua saya. Bagaimana bisa saya bertahan di situasi ini. Ayah saya selalu menasihati saya bahwa "mengalah tak selalu kalah sayang". Ayah saya beliau yang paling sabar dari semua orang yang pernah saya kenal. Yang bijak mengambil keputusan saat saya melakukan kesalahan . Beliau seperti sosok keibuan yang membantu anak nya menyelesaikan masalah tanpa amarah. Beliau orang pertama yang membantu saya saat saya tak percaya orang lain untuk membantu saya. Ayah ku memang jauh tapi dia selalu dekat dengan hati saya. Selalu ada rindu untuk ayah saya. Selalu ingin bertemu ketika jarak membuat kita berpisah. Saya benci dua hal di dunia ini, yang pertama terpisah dari orang tercinta saya dan yang kedua jarak yang membuat saya jauh dari orang orang terdekat saya. Tapi sekali lagi ayah saya berpesan "jangan kecewakan pengorbanan orang tua" itu membuat saya tak mampu terus bersikap keras . Itu membuat saya ingin sekali segera lulus sekolah dan membuat beliau duduk tenang dalam rumah saya ,dan tidak ada lagi jarak diantara kami. Saya menginginkan itu

Yosef
17oktober2016
17.51

Seulas penaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang