Aku menunggu hujan berhenti memukul jalan. Aku menunggu ombak berhenti menghantam karang. Aku menunggu kamu berhenti berlari dari cinta. Kamu berputar pada dunia, sedangkan aku seperti titik ditengah jam yang tidak akan berubah dan berpindah. Titik yang selalu diam dan mengikuti arah gerakannya.
Semua lebih di khawatirkan ketika kita sudah jauh dari yang telah membuat kita terbiasa. Ya contohnya terbiasa dengan hadirnya cinta. Dengan cinta, kita seolah lupa bahwa waktu itu terus berjalan. Hingga nanti pada saat nya ada yang pergi untuk kembali atau bahkan ada yang pergi untuk yang terbaik. Atau bahkan ada yang ditinggal karena terpaksa dan ada yang ditinggal karena rasa bosan. Entah mana yang kamu lakukan padaku dan mana yang terjadi padaku. Saat ini aku hanya sekedar mencoba percaya sekedar mencoba memahami bahwa Tuhan menempatkanku pada keadaan ini bukan tanpa suatu imbalan. Imbalan?mengapa disebut imbalan? Karena dia begitu hebat dengan kasihnya. Tuhan menciptakan kehidupan yang beralur maju untuk menjadi yang lebih baik dari saat ini. Jika hidup mu setelah kehilangan sesuatu dan mendapat yang lebih buruk berarti kamu salah mengambil keputusan. Aku pernah mencoba kembali kemasa lalu dengan orang yang sama, namun gagal lagi yang menghampiri. Saat itu juga aku sadar bahwa ketika kita tidak percaya dengan jalan Tuhan, maka saat itu lah Tuhan tidak pernah lelah memberi kita isyarat untuk berhenti berjalan dengan orang yang salah. Anggap saja aku kain dan kamu api, aku mencoba berjalan di atas mu namun lagi lagi kekuatanku habis karenamu. Begitu cepat dan juga hebat patah hati itu datang pada pasangan yang salah memilih. Kadang kita harus mencoba berdiri sendiri agar tak terbiasa dengan keramaian. Karena bagaimana pun manusia yang sudah terbiasa dengan kehadiran, suatu saat akan gelisah jika ditinggalkan. Kamu itu mampu..percaya lah Tuhan bukan kejahatan yang akan membuat mu menyerah. Jika kamu menyerah itu berarti kamu sedang tidak percaya diri dengan sesuatu yang lebih baik yang akan datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulas pena
RomansaJika tak mampu memberi warna pada kehidupan orang lain, maka cukuplah mampu untuk menerima warna kehidupan yang diberi orang lain...