[ Part 6 ]

7.9K 395 6
                                    

Berikan vote, komentar dan saran kalian ya

Happy Reading😘😘😘

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gita

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AUTHOR POV

Gita gak tau kalau ia bakalan kebawa perasaan kayak tadi. Tapi ya sudahlah, semoga bang Andi sudah mulai sadar pada kesalahannya.

"Za tadi gimana kata-kata gue pas gak sih? kira-kira hati bang Andi tersentuh gak?"

"Gue rasa sih itu nusuk banget. Kayaknya abang lo udah mulai sadar. Sekarang kita harus susun rencana lagi."

"Yaudah deh sekarang gue mau tidur dulu biar bisa membayangkan setampan apa sih dosen kita itu?" Ucap Gita tak sabar.

"Oke good night." Sambil menutup wajahnya dengan selimut.

"Iya deh semoga mimpi lo indah." Ucap Kanza dengan nada meledek.

Kanza itu selama berada dikampus tidak pernah tertarik dengan siapa pun, padahal pria-pria di kampus itu tampan dan tajir semua. Terkadang Gita ngerasa kalau Kanza itu sukaknya sama cewek.

Dan saat Gita tanya apakah Kanza tertarik dengan wanita dan tidak tertarik pada pria, kalian tau apa jawaban yang ia dapat. Yang ia dapat adalah pukulan bantal ke tubuhnya dan Kanza bilang kalau Gita gila. Tapi kalau memang dia normal, kenapa gak satupun pria yang ia sukai.

*****

Saat sampai di kampus tiba-tiba Kanza di panggil ke ruang dekan yang juga adalah teman dari ayahnya.

Beliau sering menanyakan kabar Kanza dan kabar keluarganya . Mungkin sekarang ada yang ingin beliau tanyakan kepada Kanza makanya beliau memanggil Kanza ke ruangannya.

"Ta gue pergi dulu ya. Nanti kalau gue telat, bilangin kalau gue di panggil pak dekan ya."

"Sip. Tenang aja deh lo, tapi pasti lo terlambat lihat dosen tampan itu karena kan bapak itu masuk sebentar lagi, Kasian deh lo." Ucap Gita senang sambil menjulurkan lidahnya.

"Serah lo deh, bye."

Saat sudah sampai di depan pintu ruangan dekan, Kanza dengan sopan mengetuk pintu dan saat suara orang dari dalam mempersilahkan masuk maka masuklah Kanza.

Saat Kanza mendekati meja pak dekan, tanpa ia sadari ia tidak melihat ada seorang pria yang melihatnya begitu intens seakan-akan jika ia melepaskan pandangan dari Kanza maka Kanza akan hilang begitu saja.

"Pagi pak." Sapa Kanza sambil mencium tangan pak Dekan.

"Pagi nak." Jawab bapak Dekan.

"Bapak mencari saya?"

"Iya, begini keluarga bapak ada acara di Medan. Jadi bapak ingin mengundang kamu dan orang tua kamu sudah bapak undang. kalau bisa datang, datang ya nak."

Cinta Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang