[ Part 23 ]

4.8K 254 1
                                    

Hai semua para readers

HAPPY READING YA
THANK YOU 😊😊😄😄

-----------------------------------------------

AUTHOR POV

"Ah tidak...tolong.. tolong " Ucap Kanza meminta tolong pada orang sekitar.

"Sudahlah adik manis, untuk apa kau berteriak. Tidak akan ada orang yang akan menolongmu, meski itu sang malaikat " Ucap pria tegap itu.

"Tidak aku mohon....aku mohon...lepaskan aku " Ucap Kanza memohon.

"Walaupun kau menangis darah, kami tidak akan melepaskanmu. Mana mungkin kami melepaskan wanita secantik dirimu " Ucap pria sebelahnya sambil menyentuh dagu Kanza.

"Tidak...aku...aku akan berikan uang. Itukan yang kalian mau, atau emas atau apapun. Tapi aku mohon lepaskan aku " Ucap Kanza menawarkan.

"Kami juga butuh itu. Tapi kami juga butuh dirimu." Ucap pria sebelahnya lagi.

"Tidak aku mohon jangan....jangan" Teriakku saat salah satu dari mereka mulai bergerak menyentuh Kanza.

"Diamlah nona, nikmati saja "ucap pria itu.

"Tidak....jangan....kumohon....tidak.... jangan.... "teriak Kanza saat ia berhasil melepas hijab Kanza.

"Lepaskan dia "ucap seseorang yang juga merupakan malaikatku.

"Ada pengganggu rupanya, habisi dia " ucap lelaki yang tubuhnya lebih kecil dari dua temannya.

Mereka pun berkelahi, saling tumbuk-tumbukan, saling pukul-pukulan, saling tendang-tendangan. Sampai salah dari mereka memukul kepala pria yang menjadi malaikatku. Dan aku lihat pria itu terjatuh ketanah dengan kepala yang berdarah dan matanya sudah tertutup. Apakah ini akhirnya?

"Tidak.....tolong....kumohon......bangunah.....hei......tolong...."teriak Kanza sambil berusaha untuk melepaskan diri tapi hasilnya nihil. Tenaga mereka lebih besar dariku.

"Kumohon jangan..."ucap Kanza saat salah satu dari mereka mulai maju kearah Kanza.

Dan seketika Kanza melihat pria tadi sudah ada dibelakang preman itu dengan ada kayu ditangannya. Ternyata ia sudah memukuli semua penjahat itu.

"Bangunlah"ucap pria malaikat itu.

"Terima kasih....terima kasih banyak "ucap Kanza bersyukur.

"Mari aku obati lukamu"ucapnya sambil menyuruh Kanza duduk tak jauh dari tempat mereka tadi. Aku tidak merasa bahwa pria ini akan menyakitiku, aku merasa bahwa pria ini akan melindungiku.

"Terima kasih sekali lagi"ucap Kanza tulus.

"Ya tidak masalah, sekarang diamlah agar aku bisa mengobati lukamu "ujarnya sambil mengeluarkan sapu tangan yang ada di sakunya dan mulai menghapus darah yang ada didahi, tangan dan bibir Kanza.

Cinta Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang