[ Part 8 ]

6.9K 346 6
                                    

Berikan vote, komentar dan saran kalian yaa

Happy reading 😊😊😊

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

AUTHOR POV

Kanza dan Gita sedang berada di restoran tempat mereka bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kanza dan Gita sedang berada di restoran tempat mereka bekerja. Saat ini Kanza sedang melayani pelanggan yang berada di ruang VIP. Ia terkejut saat melihat pria yang sedang duduk manis dimejanya. Dan saat orang itu melihatnya juga, ia pun sama terkejutnya dengan Kanza.

"Kamu!" Ucap Jesser terkejut.

"Iya saya." Jawab Kanza setelah menetralkan keterkejutannya tadi.

"Sedang apa kamu disini?"

"Apakah kamu tidak lihat pakaianku?" Sambil menunjukkan pakaian pelayannya.

"Apakah kau pelayan disini?"

"Menurutmu?"

"Baiklah." Ucap Jesser menghentikan sesi saling tanya itu dan sepertinya ia ingin menanyakan sesuatu lagi kepada Kanza. Tapi Kanza malah memilih meninggalkan Jesser untuk menjalankan tugasnya.

Kanza pun mulai menjalankan tugasnya sebagai pelayan, ia merasa kalau Jesser hanya ingin dilayani olehnya. Tampak dari dia yang tidak ingin dilayani oleh siapapun selain Kanzs. Dan itu membuat Kanza kesal dan risih.

"Za, gue lihat dari tadi kayaknya bapak tadi suka deh sama lo."

"Lo udah gila ya?"

"Lo tuh yang gila."

"Makanya, sebelum kesini minum obat dulu."

"Yaelah Za gitu aja ngambek." Ucap Gita sambil menyenggol lengan Kanza.

"Apaan sih lo Ta? udah sana kerja." Ucap Kanza mengalihkan pembicaraan.

"Lo juga kali."

"Iya ya, woles aja deh lo." Ucap Kanza sambil berlalu meninggalkan Gita.

Saat Kanza sedang melayani pelanggaan yang lain, tiba-tiba Dini bilang kalau bos memanggilnya.

Dini sama seperti Kanza, ia juga seorang pelayan di restoran itu.

"Kanza..."

"Kenapa Din?" Tanya Gita sambil mencatat pesanan.

"Lo dipanggil bos tuh."

"Bos? Serius lo?!" Ucap Kanza tak percaya jika ia dipanggil oleh bosnya.

"Iya, cepetan gih."

"Mau ngapain ya?" Tanya Kanza takut.

"Gue juga gak tau, udah lo kesana aja sekarang. Nanti bos marah lagi." Ucap Dini lalu pergi meninggalkan Kanza.

"Ini aja mbak?" Tanya Kanza pada pemesan.

Cinta Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang