[ Part 21 ]

4.8K 239 6
                                    

HAI SEMUA
HAPPY READING YA
JANGAN LUPA BERIKAN VOTE, KOMENTAR DAN SARANNYA YAA

THANK YOU
😄😄😄😊😊😊

------------------------------------------------

AUTHOR POV

Setelah Kanza menerima telpon dari mamanya, Kanza kembali ke meja makan untuk melanjutkan makan malamnya.

"Ada apa Za?" Tanya Gita penasaran.

"Mama gue bilang, gue harus pulang secepat mungkin. Katanya ingin membicarakan tentang masa depan gue." Jawab Kanza bingung.

"Jadi kapan lo pulang ke rumah mama lo?" Tanya Gita dan Kanza bisa mendengar dari nada bicara Gita, bahwa gadis itu merasa sedih karena mendengar kabar bahwa Kanza akan pulang ke kampung halamannya.

"Secepatnya, tapi gue harus minta izin dulu ke kampus. Lo tenang aja Gita, gue bakalan balik lagi kok kesini." Uar Kanza memberi pengertian.

"Lo janji?" Ucap Gita sambil memajukan jari kelingkingnya.

"Gue janji Gita, gue bakalan balik lagi kesini." Jawab Kanza sambil mengaitkan jari kelingkingnya dan Gita.

Andi hanya melihat tingkah kedua wanita yang satu ia sayangi dan yang satu lagi yang ia cintai. Dan dalam hati Andi bertanya pada dirinya sendiri " Apakah aku harus menemui orang tuanya sekarang ?". Lamunan Andi terpotong karena suara Gita.

"Kapan lo mau pergi?" Tanya Gita penasaran.

"Nanti kalau gue udah mau pergi, gue pasti ngasih tau lo kok. Sekarang waktunya kita senang-senang, gak boleh sedih okay?" Ucap Kanza.

"Iya dek. Lagi pulakan Kanza pergi ke kampung halamannya sih bukan pergi ketempat yang gak bisa kamu kunjungi." Ujar Andi.

"Iya iya." Jawab Gita.

Merekapun menghabiskan waktu mereka sampai larut malam dengan bahagia dan melupakan kesedihan untuk sementara.

"Kanza, lo kapan perginya?" Tanya Gita tak sabaran.

"Kenapa Sih Git?" Tanya Kanza balik.

"Kalau lo gak ada disini, gue tidur sama siapa, gue berangkat ke kampus sama siapa, yang ngajarin gue masak lagi siapa, yang ngingatin gue kalau gue salah siapa, kalau.. " ucap Gita menangis sampai sesenggukan.

"Suuuttt, lo ngomong apa sih Git?"

"Gu.. gue " ucap Gita terbata-bata karena sesenggukan.

"Gue kan bakalan balik lagi sih Git dan selama gue gak ada disini, gue yakin kalau lo bisa menyelesaikan masalah lo sendiri. Gue yakin lo bisa ngelakuin apapun tanpa adanya gue."

"Tapi gimana kalau gue gak bisa?" tanya Gita.

"Gak mungkin lo gak bisa. Lo punya bang Andi, Bibi, dan gue."

"Gue udah ketergantungan banget sama lo Za, gue takut gak bisa ngelakuin apapun tanpa lo Za. Gue rela kehilangan apapun, asalkan gue gak kehilangan lo Za." Ujar Gita masih sesenggukan dan kata-kata Gita itu membuatku terharu dan Kanza jadi ikutan sedih juga.

"Lo pasti bisa. Gue juga bakalan rindu banget sama lo, sama kebawelan lo, sama keributan lo, sama tingkah lo." ucap Kanza yang juga menangis.

"Gue rela kehilangan apapun asalkan jangan kehilangan lo, lo itu udah seperti narkoba bagi gue. Gue udah ketergantungan berat sama lo. Dan walaupun gue direhabilitasi, gue juga gak bakalan bisa hilangin ketergantungan gue ke lo." Ujar Gita panjang lebar.

Cinta Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang