Pisau Kesebelas

2.1K 27 0
                                    

"Kau ingin kawin dengan aku?"

Kek Pin tengah tertawa, tawa yang getir, haru, terima kasih dan entah apalagi? Dia tidak bisa membedakan, keadaannya belum sadar seratus persen.

Ting Hun-pin sudah berjingkrak berdiri. Mendadak disadarinya bahwa lampu yang masih menyala di dalam ruang ini adalah sepasang lilin besar. 

Bukankah sepasang lilin ini dipersiapkan untuk dirinya dan Kwe Ting bersembahyang langit dan bumi? Di hadapan sepasang lilin inilah Kwe Ting roboh terkapar. Kini kedua batang lilin ini belum terbakar habis, namun dia kembali sudah akan kawin dengan orang lain.

Kalau orang lain yang melakukan perbuatan ini, siapapun pasti menganggap perbuatan orang brutal, perbuatan orang gila. Tapi Ting Hun-pin lain, siapapun akan merasa simpati, kasihan dan haru kepada nasibnya. Karena apa yang dia lakukan ini bukannya tidak mengenal kasih, namun justru demi cinta kasih terhadap sesamanya. Bukan pembalasan, namun sebaliknya sebagai pengorbanan. Tak segan-segannya dia mengorbankan masa remajanya, tak lain hanya untuk membalas kebaikan orang terhadapnya. Kecuali itu sungguh dia tidak tahu dengan cara apa baru dia bisa menolong Kek Pin.

Sudah tentu cara yang dia tempuh ini belum tentu berhasil, akan tetapi bila seseorang rela berkorban untuk menolong orang lain, walaupun perbuatannya itu terlalu brutal, teramat bodoh, sikapnya ini tetap patut dihormati, patut dipuji dan dikagumi.

Karena pengorbanan ini betul-betul pengorbanan, pengorbanan yang mungkin tak mau dilakukan orang lain, orang lainpun takkan bisa melakukannya.

Lilin merah itu sudah hampir habis, dan lilin itu akan menjadi kering bila sumbunya sudah terbakar habis. Sumbu lilin itu rela dirinya terbakar menyala, hanya untuk menerangi orang lain. Bukankah perbuatan ini terlalu bodoh? Tapi jikalau manusia umumnya sudi melakukan perbuatan bodoh semacam ini, bukankah dunia ini akan selalu cemerlang, akan lebih semarak?

Pelan-pelan Ting Hun-pin papah Kek Pin berdiri di depan sepasang lilin itu, katanya lembut: "Sekarang juga aku menikah dengan kau, menjadi istrimu, selama hidup mengikuti dan bersandarkan dirimu, maka kau harus tetap hidup."

Kek Pin mengawasinya, bola matanya yang sudah pudar tiba-tiba bercahaya terang, senyuman wajahnya kelihatan berubah tenang dan tentram.

Muka Ting Hun-pin yang masih berlepotan air matapun mengunjuk senyuman manis mesra. Dia tahu orang akan bisa bertahan hidup, kini dia sudah punya keluarga, punya sanak famili, dia sudah takkan mati.

Dengan berlinang air mata Ting Hun-pin berkata: "Di sini memang tiada mak comblang, tiada protokol upacara, namun kita tetap masih bisa bersembahyang kepada bumi dan langit, asal kita bersama-sama mau, ada atau tanpa saksipun tidak menjadi soal.".

Ini bukanlah main-main, dan bukan suatu perbuatan brutal, karena dia memang jujur dan bermaksud baik dengan hati tulus lagi.

Kek Pin manggut-manggut pelan, sorot matanya memancarkan cahaya aneh, mengawasinya lalu mengawasi sepasang lilin di hadapan mereka. Dapat mempersunting gadis yang dia idamkan, sungguh merupakan kesenangan hidup bagi seorang laki-laki yang sudah terlaksana cita-citanya. Katanya dengan tersenyum: "Selama hidup ini, selalu kuharapkan detik-detik seperti ini, supaya lekas terlaksana........ Semula aku tak mengira selama hayat masih dikandung badan, takkan terjadi hari bahagia seperti ini, tapi sekarang........".

Akhirnya tercapailah cita-citanya. Suaranya menjadi tenang mantap dan tentram, namun dia tidak habis mengutarakan isi hatinya, mendadak dia roboh. Elmaut merenggut jiwanya begitu cepat, sekonyong-konyong menyerangnya sehingga dia tidak kuasa melawan dan bertahan. Tiada orang yang bisa melawan kodrat.

Ting Hun-pin berlutut di samping jenazah Kek Pin, air matanya bercucuran. Di dalam tempat yang sama, di hadapan sepasang lilin yang sama pula, di dalam satu malam yang sama juga, dua orang laki-laki yang siap menjadi laki-lakinya roboh dihadapannya. Betapa besar pukulan ini.

Rahasia Mo-Kau Kaucu (The Flying Eagle in the Ninth Month) - Khu LungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang