Pisau Terakhir

1.4K 27 3
                                    

"Maksudmu bahwa setelah aku menyaru jadi Bak Kiu-sing lalu menemui Tolka dan mengundangnya untuk bertemu di Cu-lim-si serta membuat rencana untuk membunuhmu, belakangan malah dia sendiri yang menjadi korban."

"Kedengarannya memang terlalu mustahil, namun rencana itu amat berhasil."

"Mungkin lantaran terlalu luar biasa, maka hasilnyapun memuaskan sekali."

"Surat berdarah sudah tentu juga merupakan salah satu dari rencana itu."

"Bagaimana bisa?"

"Sudah tentu Nyo Thian sendiri sudah tahu cepat atau lambat rahasia dirinya pasti bisa diketahui orang, maka dia berkeputusan untuk melarikan diri."

"kekuatan Kim-ci-pang dengan kaki tangannya tersebar di seluruh pelosok dunia, kemana dia bisa melarikan diri?"

"Dia sudah pernah mengalami sekali pelajaran, maka langkah geraknya kali ini sudah tentu harus amat hati-hati, oleh karena itu setelah pilih pergi datang, akhirnya dia memilih suatu tepat yang terang tidak pernah kau duga."

"Tempat apa?"

"Kota Tiang-an."

"Di sini adalah kota Tiang-an."

"Dia sudah memperhitungkan dengan tepat bahwa kau pasti mengira dia sudah lari ke tempat jauh, oleh karena itu dia justru mencari tempat yang paling dekat."

Siangkwan Siau-sian manggut-manggut bahwa pilihan tempat untuk menyembunyikan diri ini memang tepat.

Yap Kay berkata: "Sayang sekali dia tuturkan rencananya ini kepada janda Ong."

"Tidak mungkin dia tidak memberi tahu kepada janda Ong. Seorang yang telah terluka parah ingin melarikan diri, dia harus dan memerlukan bantuan orang lain."

"Dia memberitahu kepada janda Ong, secara tidak langsung berarti memberitahu kepadamu."

"Setelah aku tahu rencananya untuk melarikan diri, lalu aku memalsu surat berdarah itu."

"Kaupun sudah perhitungkan dengan tepat, begitu aku membaca surat berdarah itu, pasti akan menunggu di Wan-ping-bun."

"Lalu bagaimana surat berdarah itu bisa berada di badan Lu Di?"

"Surat berdarah memangnya tidak berada di tangan Lu Di, Goh-cu lah yang sengaja mengantarnya."

"Jadi Goh-cu juga ikut sekongkol di dalam peristiwa ini?"

"Oleh karena itu pula maka kau membunuh dia untuk menutup mulutnya. Semua orang yang tersangkut paut dengan peristiwa ini semuanya kau bunuh supaya tidak membocorkan rahasia ini."

"Bagaimana dengan Song Lopan dan si raksasa itu?"

"Mereka adalah teman baik Nyo Thian, melihat aku ada di Wan-ping-bun, sengaja merekapun bermain sandiwara, maksudnya untuk melindungi Nyo Thian masuk kota. Bagaimana Nyo Thian bisa terluka, sudah tentu merekapun tahu jelas."

"Sudah tentu kau tidak boleh tahu akan rahasia ini, maka akupun membunuh mereka untuk menutup mulutnya."

"Aku sudah menduga kau akan bertindak demikian, maka sedikitpun aku tidak jadi heran akan kematian mereka."

"Kalau demikian tidak sedikit orang yang telah kubunuh."

"Memang tidak sedikit!"

"Malahan mungkin aku bisa membunuh diriku sendiri." ujar Siangkwan Siau-sian menghela napas, "jikalau aku adalah Bak Kiu-sing, bukankah aku sudah membunuhku sendiri?"

"Bak Kiu-sing yang mati bukan dirimu."

"Hah, bukan aku?"

"Kau tahu tentunya aku takkan ada selera menemani kau makan hidangan semacam itu, maka sebelumnya kau sudah mempersiapkan orang lain untuk kau jadikan kambing hitam. Begitu aku pergi, kau lantas membunuhnya dengan racun."

Rahasia Mo-Kau Kaucu (The Flying Eagle in the Ninth Month) - Khu LungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang