Pisau Kelima

1.3K 26 0
                                    

"Karena Ah Hwi menyerahkan dia kepada Yap Kay dan Yap Kay melindunginya kemari."

"Lalu apa pula sangkut paut persoalan ini dengan Hwi-kiam-kek?"

"Sebagai perempuan centil yang suka mempermainkan cinta, sampai usia lanjut baru Lim Sian-ji menyadari kesalahan hidupnya, selama hidupnya hanya Ah Hwi saja yang paling dipercayanya, maka sebelum ajal dia suruh putrinya mencari Ah Hwi."

"Cara bagaimana dia bisa membuktikan diri bahwa dirinya adalah putri Lim Sian-ji?"

"Sudah tentu dia punya cara yang tidak diketahui orang lain, kalau tidak masakah Ah Hwi mau percaya?" tiba-tiba dia bertanya: "Agaknya kalian bersaudara tidak banyak tahu seluk beluk persoalan ini."

"Kami hanya tahu satu hal."

"O, apa itu?"

"Kami hanya tahu Shia-cu suruh kami kemari untuk membawa Siangkwan Siau-sian kembali."

"Maka kalian bertekad hendak membawanya pulang?"

"Sudah tentu."

"Sekarang dia sudah datang, kenapa tidak lekas kalian kesana?"

Kedua saudara kembar dari kota mutiara tidak banyak bicara lagi, mendadak keduanya melambung terus jumpalitan melampaui pintu angin, dalam sekejap sudah menghilang di luar.

"Kepandaian bagus!" tak tertahan Wi Thian-bing berseru memuji.

Suara Lam-hay-nio-cu menjadi dingin ketus, katanya: "Antar dua buah peti mati ke Biau-hiang-wan, siapkan urusan belakang ke dua saudara kembar itu."

Walaupun ujung pedang kedua saudara kembar itu kutung, namun ilmu pedang mereka dilandasi kekuatan dasar yang mengeluarkan deru angin santer di saat membelah udara, terutama gerak badan mereka yang lincah dan kerja sama yang begitu serasi, jelas tingkat kepandaian mereka sudah boleh dikategorikan kelas satu di dalam Bu-lim, terutama perpaduan pedang mereka yang melesat laksana bianglala menembus sinar matahari, betapa hebat kekuatannya, sampaipun Wi Thian-bing sendiri tidak punya keyakinan untuk melawannya.

Tapi di dalam pandangan Lam-hay-nio-cu, asal mereka kebentur Yap Kay, berarti mereka antarkan jiwa secara cuma-cuma. Tentunya pandangan Lam-hay-nio-cu takkan keliru.

Suasana rumah itu menjadi hening laksana di dalam sebuah kuburan raksasa, seakan-akan mereka tengah menunggu dengan sabar orang-orang Lam-hay-nio-cu menggotong mayat kedua saudara kembar dari kota mutiara itu kemari.

Entah berapa lama kemudian Wi Thian-bing mendahului buka suara: "Diwaktu Siangkwan Kim-hong menjagoi dunia, Sin-to-tong belum berdiri, sekarang keturunan Sin-to-tong tumbuh dewasa, maka usia Siangkwan Siau-sian tentunya tidak kecil lagi."

Lam-hay-nio-cu berkata: "Ya, sekarang sedikitnya dia sudah berusia dua puluh tahun."

"Gadis likuran tahun, apakah selama ini dia belum menikah?"

"Jikalau dia sudah punya suami, buat apa minta Yap Kay melindunginya?"

"Kecantikan Lim Sian-ji diagulkan nomor satu di seluruh dunia, tentunya Siangkwan Siau-sain bukan gadis jelek."

"Bukan saja tidak jelek, malah boleh juga terhitung gadis cantik yang jarang ada di dunia."

"Kalau dia gadis cantik, kenapa tidak atau belum mendapat suami?"

Lam-hay-nio-cu menghela napas, katanya: "Soalnya meskipun kecantikannya melebihi bidadari, tapi ingatannya, daya pikirnya lebih rendah dari bocah umur tujuh delapan tahun, gadis yang minus jiwanya."

Wi Thian-bing mengerut kening, katanya: "Perempuan secantik itu, memangnya dia seorang linglung?"

"Dia bukan anak terbelakang sejak lahirnya, khabarnya waktu berumur tujuh tahun pernah terluka parah, hingga gegar otak, karena itu otaknya tak pernah tumbuh dan tetap pada usia tujuh tahun saja."

Rahasia Mo-Kau Kaucu (The Flying Eagle in the Ninth Month) - Khu LungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang