Venus - Kisah Sang Iblis [Tamat]

#27 Lilith Wanita Suci (diperbaiki)

Samael terbaring sambil memandangi kekosongan yang berada di depan matanya. Entah sudah berapa lama waktu terakhir kalinya ia bergerak, entah sudah berapa lama waktu terakhir kalinya ia berpikir, ia sudah melupakan semua itu. Karena semua usahanya gagal ... ia menyerah.

Di sisi lain, Lilith terus berdoa pada Tuhan untuk dipertemukan dengan Samael. Ia tidak tahu Samael pergi ke mana, semua itu terjadi secara tiba-tiba, di hadapan matanya Samael menjadi hitam lalu lenyap ditelan kegelapan.

Tak ada seorang pun yang paham dengan kejadian itu, semua orang mempertanyakan ke mana Samael pergi, namun tak ada seorang pun yang menemukan jawabannya.

Kemudian setelah selang waktu beberapa lama, posisi Samael diturunkan pada Mikael. Sedangkan Lilith sendiri menjadi malaikat dengan derajat yang biasa.

Sejak saat ini Lilith terus berdoa pada Tuhan, berdoa dan berdoa tanpa henti. Ia memohon pada Tuhan untuk diberikan petunjuk. Lalu pada suatu hari ia mendapatkan sebuah wahyu.

Wahyu itu datang secara tiba-tiba di tengah-tengah doanya, tiba-tiba ia melihat sebuah cahaya berwarna putih terang yang membutakan penglihatannya. Kemudian ia mendengar suara dari dalam kepalanya

<'karena engkau telah taat, maka akan kuberi tahu di mana Samael berada.'>

Seketika itu perasaan gundah di dalam hati Lilih berubah menjadi rasa senang. Setidaknya dengan mengetahui kenyataan bahwa Samael masih hidup sudah cukup untuk membuat hatinya menjadi lega.

<'Namun amalan yang engkau lakukan masih belum cukup giat. Lakukanlah prostitusi suci, beribadahlah dengan seluruh tubuhmu, maka aku akan memberi tahu padamu di mana Samael berada.'>

Sejak saat itu, ia menjadi wanita suci yang memperagakan ritual prostitusi suci. Entah sudah berapa sejak terakhir kalinya wahyu itu datang, ia tak dapat menghitungnya kembali.

***

Di sebuah tempat yang indah di surga. Lilith dikerumuni oleh banyak malaikat pria.

Tubuhnya telanjang, menampakkan seluruh kulit putih nan indahnya, memikat hasrat seluruh malaikat yang menyaksikannya.

Pertama-tama ia memberi pose-pose yang nakal, mulai dari membuka selangkangannya, menungging memamerkan bagian belakangnya, lalu mengangkat kedua tangannya memamerkan ketiaknya. Ia berputar dan menari, mengundang dan menggoda malaikat-malaikat di sana untuk mencampuri tubuhnya.

Rambutnya yang indah bagaikan emas menari-nari, aromanya menyerbak, mengikat siapa pun yang menciumnya. Di setiap gerakannya, ia bagaikan burung yang sedang terbang. Ia melayang, melandai, berputar lalu mendarat.

Kemudian ia naik ke atas sebuah tempat tidur yang mewah dan berwarna putih bersih, dan dihiasi oleh emas-emas murni yang mengkilap.

Di tengah-tengah kasur itu, terdapat sebuah simbol burung yang terbuat dari rajutan emas. Lilith pun duduk di atasnya lalu ia mengucapkan:

"Kemarilah...."

Seketika itu pun ia dikerumuni, sosoknya menghilang ditelan oleh para malaikat pria.

Prostitusi suci, itulah sebutannya. Sebuah ritual persembahan, sebuah bentuk peribadatan. Tak ada alasan mengapa prostitusi ini adalah sebuah bentuk ibadah, hanya saja Tuhan memerintahkan para malaikat untuk melakukannya.

Perintah ibadah itu tidak memerlukan akal sehat, tidak memerlukan alasan, hanya perlu dilaksanakan. Lalu karena sebuah kebetulan, Lilith dipilih sebagai malaikat wanita yang menjadi gadis suci.

Entah ini adalah yang ke berapa kalinya, Lilih sudah melupakannya. Namun di dalam hatinya, ia merasakan rasa bersalah yang amat berat, rasa bersalah pada Samael yang hilang entah ke mana. Di dalam hatinya ia menginginkan Samael, bukan malaikat-malaikat yang mengerumuninya saat ini.

Samael ... di manakah engkau? Aku ingin bertemu denganmu sekali lagi, aku benar-benar merindukanmu ....

Lilith menangis dalam hatinya, ia ingin bertemu kembali dengan Samael yang ia cintai.

Namun meskipun begitu, ia tidak boleh menampilkan tangisannya yang sebenarnya, ia harus menampilkan senyuman menawan di tengah ritual ini. Lalu kemudian ia berdoa dalam hatinya.

Oh, Tuhan .... tolong berikan aku petunjukmu, tolong antar aku ke tempat di mana Samael berada.

Lalu kemudian ia melihat sebuah cahaya yang terang benderang, menutupi penglihatannya. Di dalam dirinya, ia merasakan perasaan hangat, perasaan haru, sekaligus perasaan rindu. Kesadarannya seakan sedang melayang ke langit yang tak terbatas. Lalu, ia mendengar sebuah suara di kepalanya, suara seperti wahyu yang datang padanya jauh di masa lalu.

<'Engkau telah berusaha, maka Ku-hargai usahamu itu. Engkau telah mempersembahkan seluruh tubuhmu padaku, engkau telah beriman pada-Ku dengan sangat baik. Sudah saatnya aku membayar seluruh usahamu itu, usaha yang tak ternilai dan hanya dapat dilakukan oleh orang saleh seperti dirimu. Samael, ia berada di neraka.'>

Seketika itu pikiran Lilith menjadi kosong, ia benar-benar sangat terkejut, tak ada hal lain yang lebih mengejutkannya dari pada mendengar berita bahwa Samael berada di neraka.

Ia tidak mengerti, seorang malaikat yang saleh seperti Samael bisa berdiam diri di neraka. Itu bukanlah tempat yang pantas untuknya, satu-satunya tempat yang pantas untuk Samael adalah derajat surga yang paling tinggi.

Lilith tidak terima, ia tidak terima pada kenyataan tersebut.

Kemudian di dalam hatinya muncul sebuah ambisi, ambisi untuk bertemu kembali dengan Samael, dan ambisi untuk menjemput Samael dari neraka.

Sejak saat itu Lilith berhenti berdoa, karena ia tahu, yang telah menjatuhkan Samael dari surga adalah tuhan itu sendiri. Sedikit demi sedikit, Lilith mulai tidak suka dengan cara tuhan mengendalikan segalanya, entah mengapa perasaan itu mulai tumbuh di hatinya.

Namun ada sebuah ritual ibadah yang tidak ia lupakan, yaitu prostitusi suci. Walaupun ia telah mendapatkan wahyu dari tuhan dan tidak perlu lagi untuk beribadah, entah mengapa ada dorongan yang membuatnya tak bisa berhenti.

Tapi ia tidak melupakan tujuannya yang sebenarnya, ia harus mencari cara, bagaimanapun ia harus menjemput Samael dari neraka.

Pikirannya mulai menjadi kotor, ia mulai memikirkan cara-cara licik. Meskipun ia harus membunuh, meskipun ia harus mengelabui, ia tetap harus menjemput Samael kembali ke surga.

Setelah beribu-ribu tahun berpikir, ia pun merancang sebuah rencana.

=========================