HUG #1

3.6K 379 26
                                    




Setelah membersihkan sweaternya dari muntahan gadis asing –tidak tau diri- itu, Mingyu berjalan lunglai mengeluari toilet umum'

"Setidaknya ini sudah lebih baik." Mencium aromanya yang sedikit menghilang.

"Hah." Menghela napas kasar.
Dia berjalan kearah gadis asing tadi yang terduduk menyender pada batang pohon besar di pinggir jalan.

Berjongkok, dengan pandangan jengkel Mingyu bergerak membuka tudung mantelnya, membuat surai cokelat gadis itu dapat terlihat dengan jelas.

Mengambil tisyu, tangan kekarnya menyibak surai cokelat itu kebelakang, berniat membersihkan sisa muntahan di mulutnya. Tapi melihat pahatan sempurna yang hanya berjarak beberapa senti darinya, pergerakan Mingyu mendadak terhenti selama beberapa saat.

Tanpa sadar menahan napas.

"Can--..."

Tiba-tiba kepalanya menggeleng tanpa alasan pasti.

Mingyu menahan kegugupannya dan mengelap mulut gadis itu dengan telaten menggunakan tisyu di tangan, hingga wajah gadis itu benar-benar bersih dari noda.

Lagi, Dia terdiam.

Pandangannya tertuju pada hidung mancung gadis itu, lalu beranjak naik kearah matanya yang tertutup, memperhatikan bulu mata lentiknya, alis tebalnya, kedua pipi tirus yang merona alami, hingga kembali turun, dan memandangi bibir merah tanpa lipstik yang terkatup rapat.

Menelan ludah dengan berat, hingga kepalanya lagi-lagi menggeleng untuk meraih kesadaran.

"Baikah, ayo cari tau apakah ada sesuatu yang bisa kita  manfaatkan."

Meraih ransel kecil gadis itu, Mingyu mengeluarkan dompet dari dalam sana, dan mengambil kartu pelajar si gadis asing yang terselip diantara lembar uang.

Joo Kyulkyung
Universitas Daehwa
Fakultas kedokteran

"Uh? Dia anak kedokteran di universitasku? Kenapa Aku tidak pernah melihatnya? Apa Dia anak semester satu?" Mingyu menggaruk keningya pelan.

Smirk kecil terulas.

Mingyu menyimpan kartu pelajar gadis itu kedalam saku celana, lalu kembali fokus mencari sesuatu.

Didalam tas tidak ada, jadi mungkin didalam saku mantelnya.

Tangan Mingyu kembali terulur, dengan hati-hati Dia meraba saku mantel Kyulkyung.

Berhasil! Mingyu tersenyum saat menemukan keberadaan benda persegi yang Ia cari.

Melihat beberapa nomor kontak yang tertera, Dia langsung menghubungi salah satu yang berada dalam daftar panggilan terakhir.

...

"Ny.Jeon, duduklah dengan tenang. Aku tidak bisa fokus melihat pertandingan Chelsea dan Liverpool kalau Kau tetap menghalangi layarnya tau?"  Wonwoo bersuara.

"Bagaimana Aku bisa tenang? Kyulkyung belum pulang Wonnie, padahal ini sudah hampir jam delapan malam." Chaeyeon masih menekuni aktifitasnya –berjalan mondar-mandir didepan tivi.

"Mungkin Dia ada tugas tambahan. Pulang sedikit larut kan wajar bagi seorang mahasiswi."

"Kalau begitu Dia pasti izin dulu padaku, tapi ini tidak."

Mendudukan dirinya disamping kanan Wonwoo, kemudian menggenggam erat tangan lelaki itu dengan wajah khawatir.

"Jeon Wonwoo. Akhir-akhir ini kan sedang terjadi banyak sekali kasus kejahatan terhadap wanita, Aku khawatir terjadi sesuatu yang buruk pada Kyulkyung."

HUG -GyuPinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang