HUG #9

2K 328 75
                                    

Kyulkyung mengunyah roti gandumnya dengan gerakan lambat, seraya sibuk memperhatikan Wonwoo yang asik melahap nasi gorengnya dengan riang. Tidak ada sapaan ketus, tidak ada ekspresi judes, lelaki itu hanya duduk di bangkunya dengan senyum kecil yang beberapa kali terulas di wajah.

Jujur, itu membuat Kyulkyung merinding. Ini tentu bukan Jeon Wonwoo yang biasanya.

"Sayang, Aku akan berangkat." Lelaki Jeon itu bangkit dari kursi dan meneguk sisa air putih dalam gelasnya.

Tak lama Chaeyeon keluar dari Kamar, dua kancing teratas dari baju tidurnya masih belum tertutup rapi setelah menyusui Wooshin yang rewel, membuat Wonwoo sontak mengalihkan arah pandang. Jangan sampai niatnya menonton konser harus gagal gara-gara godaan kecil seperti itu.

Oh Chaeyeon...

"Sudah di check ulang belum? Siapa tau ada barang yang lupa Kau masukan?"

"Tenang saja. Baju, kamera dan lightstick sudah ku kemas semua."

Kening Chaeyeon berkerut.

"Kau membawa lightstick? Untuk apa?" Wonwoo gelagapan.

Kenapa tiba-tiba keceplosan begini? Asih.

"Ah, tidak sayang. Aku hanya salah bicara. Maksudku plastik. Ya, plastik. Kau tau kan kalau Aku kurang suka naik kereta, jadi Aku bawa plastik seandanya Aku ingin muntah."

"Ku pikir apa."

"Syukurlah Dia tidak curiga."

Chaeyeon maju selangkah untuk merapikan kemeja Wonwoo, memperbaiki kerah blazernya dan menata letak dasi Wonwoo.

"Kau tau? Eomma marah karena hari ini Appa akan pergi ke Dream Concert bersama teman-teman kantornya."

Glek. Wonwoo menelan ludahnya dengan berat. Dia menggeleng kikuk dengan cengiran hambar.

"Kenapa tiba-tiba mengatakan itu?"

"Tidak apa-apa. Aku hanya bersyukur kalau hari Ini Kau ada tugas ke luar kota. Itu berarti Kau tida akan nekat pergi kesana hanya untuk fanboying."

"M-misalkan Aku pergi kesana memangnya kenapa?"

Dengan sengaja, Chaeyeon menarik kasar ujung dasi Wonwoo, membuat si sipit hampir tercekik.

Lalu dia tersenyum. Senyum manis yang creepy, bagi Wonwoo
"Katakan selamat tinggal untuk koleksi album SISTAR-mu."

"Oh My... Jangan. Please jangan." Album-album miliknya sudah bertanda tangan semua. Kalau Chaeyeon sampai membakarnya, sia-sialah perjuangan Wonwoo untuk datang ke fansign SISTAR selama ini.

"Y-Yeonie... Kau... akan melakukannya?"

Kekehan terdengar. Chaeyeon melingkarkan lengannya pada leher Wonwoo.

"Tentu saja tidak. Kau kan tidak akan pergi kesana."

"I-iya sih, untung Aku tidak akan pergi kesana. Hah. Hah." Meringis. Wonwoo hanya bisa meringis.

"Goodbye kiss?"

Dia buru-buru menunjuk bibir. "Berikan disini." Titahnya semangat. Chaeyeon hanya tertawa sebelum menghujani bibir Wonwoo dengan lumatan kecil.

Awalnya sebentar, tapi tangan Wonwoo yang berulah memasuki pijama Chaeyeon malah membuat bibir mereka kembali tertaut.

Kyulkyung memutar mata dengan jengah, menghembuskan napas frustasi.

"OH HELLAW, DISINI MASIH ADA BAYI BERUSIA 5 BULAN YANG BELUM TUMBUH GIGI DAN SEORANG GADIS LAJANG YANG BELUM MENERIMA SIM. SETIDAKNYA JANGAN LAKUKAN ADEGAN PANAS SEPERTI ITU DIDEPAN KAMI! ASTAGA!"

Gadis Joo itu buru-buru mengambil tas dan pergi dari sana.

"Dasar pasangan berhormon tinggi, kalau setiap pagi seperti ini, lama-lama Aku bisa--"

"Hay."

Ocehan Kyulkyung terhenti ketika seseorag yang berdiri di pinggir jalan menyapanya dengan lembut.

Pandangan mereka bertemu, hanya untuk sepersekian detik sebelum Kyulkyung mengalihkan fokusnya.

"Apa yang Oppa lakukan disini?"

"Hng, hanya kebetulan lewat. Itu rumahmu?" Gadis itu mengangguk.

Jisoo menghela napas saat keadaan mulai berubah hening.

Setelah putus dan hampir satu bulan tak bertemu, Dia kebingungan harus bersikap bagaimana didepan Kyulkyung.

Biasanya gadis itu yang akan selalu memecahkan suasana. Menggamit lengan Jisoo, mengatakan segala hal yang terjadi selama mereka tak bertemu. Tapi sayang, status mereka telah merubah segalanya.

Jangankan bersikap ramah, Kyulkyung malah terlihat enggan untuk menatap wajahnya saat membalas sapaan Jisoo.

"Eng, mau pergi ke kampus bersama?"

Tawaran yang menarik.

"Aku bisa naik bus, terimakasih."

Kyulkyung berjalan cepat melewati Jisoo, membuat pemuda Hong itu hanya mampu mengawasi punggungnya dalam diam.

Jisoo paham kalau Kyulkyung bersikap sedingin itu padanya.

Ini salah Jisoo yang memutuskan untuk mundur ke belakang hanya untuk mendapatkan kembali orang lama yang kembali datang. Tanpa berpikir tentang bagaimana perasaan gadis Joo itu.

HUG -GyuPinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang