30 menit berlalu, namun tidak ada satupun kata yang terucap dari mulut masing-masing, mereka seakan enggan untuk memecah kesunyian. Kyulkyung yang sibuk meredam emosinya, juga Mingyu yang kehilangan kata saat beban di benaknya tak juga berkurang.
Si pemuda Kim menghela napas panjang, merasakan bagaimana sisa minuman bersoda yang mengalir di tenggorokannya. Hingga kemudian Dia menoleh kesamping kanan, mengamati ekspresi datar di wajah Kyulkyung yang tidak juga berubah. Gadis itu hanya diam membatu dengan pandangannya yang kosong, bahkan sekaleng soda dingin yang Mingyu belikan untuknya tak kunjung Kyulkyung sentuh.
"Sebelumnya Aku mau minta maaf." Memberi jeda.
"Aku minta maaf karena telah membawamu dengan lancang kedalam masalahku."
"Kau tidak tau kan bagaimana Aku bekerja keras hanya untuk 5 juta won bodoh itu?" Gadis itu menggumam dengan nada datar.
'Semua kerja kerasmu, Aku tau.'
"Maaf." Tapi lagi-lagi Mingyu hanya mampu mengatakan hal itu.
"Maaf? Setelah merampas waktu luangku, lalu memperbudakku secara tidak langsung, dan sekarang Kau berniat menghapus kata lajang dari KTP-ku Kau hanya bilang maaf? Tch." Kedua bola matanya terlihat mengembun.
"Aku tidak bermaksud seperti itu, tapi keadaan nenekku sekarat. Dia terus saja memohon agar Aku membawakan seorang gadis kehadapannya untuk Ku perkenalkan sebagai calon istriku. Aku hanya ingin membuatnya tenang, Aku tidak siap kalau—"
"Tapi kenapa harus Aku? Kau bilang Kau tampan, semua gadis di kampus juga kebanyakan tertarik padamu, lalu kenapa harus menunjukku?" Kelihatan sekali kalau Dia masih tidak menerima keputusan sepihak Mingyu yang kelewat bodoh.
"Aku juga tidak tau." Menhgela napas. "Saat Nenek kritis dan memintaku melakukan hal itu, yang terbesit di otakku hanya Kau. Sejujurnya, Aku memang tidak tau harus meminta tolong pada siapa."
"Aku tidak pernah dekat dengan seorang gadis." Dia bergumam pelan, dan Kyulkyung hanya memberi Mingyu tatapan tajam dengan erangan tertahan.
"Kau benar-benar brengsek!" Makinya.
Gadis itu menekuk kedua kakinya, menenggelamkan wajahnya disana hingga tak lama isakan kecil terdengar, dan membuat Mingyu sedikit panik.
"Y-yah... jangan menangis." Tangan besarnya hampir saja hinggap diatas puncak kepala Kyulkyung, tapi Mingyu urung. Dia berhenti, membiarkannya menggantung diudara.
"Ya Tuhan." Pemuda Kim itu menghela napas untuk kesekian kali, mengusap wajahnya gusar.
Kepalanya mengadah, memperhatikan kemerlip bintang yang menghias langit, sementara telinganya dengan setia mendengarkan isakan kecil si gadis Joo.
"Kau bertanya kenapa? Ini hanya masalah hutang, bagaimana mungkin Aku mengorbankan diriku untuk menikah begitu saja denganmu? Pernikahan kontrak lagi. Usiaku masih muda, seandainya kita bercerai dalam waktu dekat setelah menikah hanya karena Kau telah menganggap hutangku lunas, Kau pikir Aku siap dengan predikat janda? Gila saja!"
Mengingat kata-kata itu kembali, Mingyu menoleh kearah Kyulkyung.
"Kau punya pacar?"
Kyulkyung berusaha mengatur napas ketika lendir serasa menyumbat hidungnya. Gadis itu berbalik menatap Mingyu.
"Kenapa menanyakan itu?"
"Hanya bertanya." Mingyu menjawab kikuk.
Dengan bibir mencebik, gadis itu kembali bicara, "Aku baru putus." Mood-nya semakin buruk ketika mengingat kembali sosok Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUG -GyuPink
FanfictionKetika salah peluk membuat hidup Kyulkyung jadi runyam. Cast: Zhou Jieqiong (Joo Kyulkyung) x Kim MinGyu Jung Chaeyeon x Jeon Wonwoo ^^