3. Chat or Not ?

2.4K 152 6
                                    

Disclaimer: Massashi Kishimoto
Pair. :minakushi
Warning. :ooc,gaje,typo bertebaran

Don't like don't read
Enjoy my first fanfic

Suasana di sebuah jalan yang lumayan padat akan kendaraan mungkin akan membuat jenuh para pengendara. Tapi tidak untuk dua sahabat yang sedang asyik menceritakan pengalaman nya di sebuah mobil viper berwarna hitam yang elagan.

"Setelah aku ke taman belakang sekolah, dia langsung menyatakan perasaan nya. Kyaaa aku tidak menyangka Fugaku-kun menyukaiku" kata Mikoto berbisik pada Kushina.

"Kyaaa keren sekali Miko-chan, andai perjalanan cintaku sama sepertimu" balas Kushina sambil berandai-andai.

"Kau pasti bisa Kushi-chan. Hanya saja pangeranmu itu belum datang" kata Mikoto yang merubah cara bicaranya seperti semula.

"Mungkin...ahh sudah sampai di rumahku !" Kushina berseru.

"Ahh waktu cepat sekali sih berlalunya...aku kan belum puas mengobrol denganmu Kushi-chan" kata Mikoto sambil menghela nafas.

"Besok juga kita kan bertemu lagi Miko-chan.... Santai saja lah. Besok kita akan mengobrol sepuas kita oke?" tawar Kushina.

"Baiklah...kusetujui" balas Mikoto yang Menerimanya.

"Jaa nee Miko-chan !" kata Kushina.

"Jaa Kushi-chan" balas Mikoto.

Setelah memastikan Kushina masuk ke rumahnya, Fugaku mulai menjalankan mobilnya.

"Mulai besok kau kujemput dan pulang bersamaku, mengerti?" kata Fugaku dengan nada datar dan setengah memerintah.

"Baikalah...terserah apa katamu saja" balas Mikoto.

Lama di perjalanan membuat Fugaku bosan, sementara Mikoto sedang mendengarkan lagu melalui ear phonenya. Fugaku yang melihat itu langsung menarik sebelah kabel ear phonenya agar terlepas dan Mikoto yang merasakan ear phine nya di cabut langsung menoleh ke arah Fugaku.

"Ada apa Fugaku-kun?" jawab Mikoto seraya berbalik menatap kekasihnya.

"Bagaimana kalau kita makan dulu? Kulihat tadi kau tak keluar kelas saat jam istirahat. Bagaimana?" usul Fugaku.

"Lebih baik tidak usah Fugaku-kun , aku sedang tidak bawa uang banyak" jawab Mikoto.

"Kau pikir aku lelaki macam apa yang membiarkan kekasihnya membayar makanan yang ia makan seorang diri?" balas Fugaku tanpa mengalihkan tatapan nya dari jalanan dan sibuk mencari restoran yang menurutnya bagus.

"Tapi-" belum sempat Mikoto membalas, Fugaku sudah memarkirkan mobilnya tepat di sebuah restoran mewah dan langsung berbalik menatap Mikoto lekat-lekat.

" kau tak perlu menolaknya, ne?" balas Fugaku sambil mengelus pipi kanan Mikoto dan langsung ada semburat merah di pipi kanan Mikoto.

"Baiklah" kata Mikoto pasrah sambil memalingkan wajahnya yang sudah memerah.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di tempat lain, seorang pemuda berambut pirang dan jabrik sedang kesal mengacak-acak rambutnya sambil menatap layar ponselnya dengan gemas dan kembali mengacak-acak rambutnya asal.

MINATO POV

Ada apa denganku? Semenjak kejadian tadi sore aku selalu memikirkan gadis itu. Dia gadis yang sangat berani, ya...itu memenuhi salah satu kriteria untuk menjadi kekasihku. Aku sudah bosan dengan gadis yang so' cantik dan ber-make up tebal yang menyesakan. Tapi dia berbeda dia cantik tidak, sangat cantik. Dia gadis paling berani yang pernah kutemui sakaligus paling kasar.

My Lovely Habanero [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang