5. Past Memories

2K 129 2
                                    


Disclaimer: Massashi Kishimoto
Pair. :minakushi
Warning. :ooc,gaje,typo bertebaran

Don't like don't read
Enjoy my first fanfic

Taman Bermain.

Sebuah tempat yang dipenuhi dengan banyak orang yang sedang menghabiskan waktu dengan bermain bersama keluarga, sanak saudara, atau pun bersama kekasih. Tempat yang luas dan banyak sekali permainan yang dapat dicoba, tentunya juga ada stand makanan yang berdiri ketika lapar setelah lelah bermain.

Begitu juga dengan Minato dan Kushina yang kini tengah berada di taman bermain, tepatnya mereka tengah menunggu antrian untuk menaiki roller coaster. Akhirnya giliran mereka pun tiba, Minato dan Kushina duduk di barisan ke tiga dari depan. Kebetulan jumlah kursi di roller coaster itu ada sepuluh dengan 5 barisan yang artinya satu baris ada dua tempat duduk berdampingan. Begitu pula untuk barisan yang lain.

"Pasang sabuk pengamannya dengan erat, agar kalian tidak terjatuh. Dan peganglah besi yang ada di depan kalian, bisa dipahami?" instruksi dari petugas roller coaster itu.

"Bisa" jawab orang ada dalam roller coaster itu, termasuk Minato dan Kushina.

"Baiklah. Jalankan!" teriak sang petugas pada petugas lain yang berada di bagian kendali mesin.

Roller coaster itu pun mulai bergerak perlahan tapi pasti, semakin lama semakin cepat. Banyak orang yang teriak di atas sana termasuk Kushina dan Minato.

"Mual sekali!" ujar Kushina tiba-tiba saat mereka sedang duduk di sebuah bangku taman sambil memakan permen kapas yang baru saja dibeli oleh Minato (A/N: yakali si Kushina yang beli #plakk)

"Kau kenapa? Apa kau sakit" tanya Minato seraya menempelkan tangan nya ke dahi Kushina dengan memasang raut khawatir.

"Tidak, menjauhlah dariku senpai!" kata Kushina sambil menepis tangan Minato.

"Aku hanya khawatir padamu, apa itu salah?" tanya Minato polos.

"Terserah apa mau mu senpai" ujar Kushina ketus.

"Maaf...karena kau ku ajak kesini, kau jadi sakit. Sekali lagi maaf" ujar Minato dengan raut wajah bersalah sekaligus sedih.

"Tak apa lah Minato-kun, lagi pula aku senang-" ujar Kushian lalu menutup mulutnya.

KUSHINA POV

"Jadi kau senang ku ajak kesini?"katanya langsung sumringah, orang macam apa dia? Bukankah baru saja ia memasang raut wajah yang sedih?

"T-tidak senpai...aku tak senang sama sekali" balasku sambil mamalingkan wajahku menatap permen kapas yang ada di tanganku.

Setelah aku membalas perkataannya dia terdiam. Aku tak tau apa yang dilakukannya, karena saat ini wajahku pasti sudah memerah akibat perkataan bodohku yang barusaja kuucapkan. Dengan berani kucoba meliriknya sekilas, dan tanpa diduga-.

"Tak apa Kushina, kau boleh memanggilku Minato-kun" ujarnya tersenyum sambil mengelus rambut merahku.

"A-aku tak b-butuh rayuanmu senpai" balasku ketus. Setidaknya ini yang dapat kuucapkan sekarang.

"Terserah mu lah" katanya pasrah. Kurasakan ia masih saja mengelus rambut merah panjangku.

"Ngomong-ngomong rambutmu indah" ujarnya sambil tersenyum dengan mata yang terus saja tertuju pada rambutku. Belum pernah ada orang yang memuji rambut merahku, bahkan kaa-san ku. Dia orang yang 'mungkin' kusuka memujiku demikian.

Aku segera saja memalingkan wajahku ke arah lain, ah sepertinya wajahku sudah semerah tomat. Ah buah itu, buah atau sayuran apa itu tak jelas, dan aku sangat membenci buah itu.

My Lovely Habanero [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang