18. Dream Wife

1.7K 83 6
                                    

Disclaimer: Massashi Kishimoto
Pair. :minakushi
Warning. :ooc,gaje,typo bertebaran

Don't like don't read
Enjoy my first fanfic

"Jadi....kau ingin mengambil keponakanku pergi dari sini?" tanya Tsunade pada Minato.

"A i-iya ba-san" jawab Minato agak tergagap.

Saat ini, Kushina dan Minato tengah menunggu persetujuan dari Tsunade, agar Kushina dibiarkan ikut bersama Minato. Tepatnya Kushina akan tinggal bersama Minato di apartemen milik Minato. Juga Kushina akan resign dari perusahaan jii-san nya, dan jadi asisten pribadi Minato.

Sebenernya Kushina menolak mentah-mentah keputusan sepihak Minato itu, tapi Kushina tidak sanggup terus menerus menerima puppy eyes milik minato, jadi ia menyetujuinya. Dengan syarat, Kushina tidak akan tidur sekamar, karena bisa saja setan lewat dan mereka tidak sengaja melakukannya dan itu bisa sangat berbahaya.

Flashback

Setelah Minato menarik Kushina dari ruang meeting menuju ke ruangannya, mereka masih agak canggung untuk saling bertegur sapa.

"Em...Kushina..."ujar Minato pelan. Saat ini mereka tengah duduk di sofa khusus tamu dan mereka duduk bersebelahan.

"Ya?" jawab Kushina.

"E...bagaimana kalau kau tinggal di apartemenku saja. Dan kau juga akan kuangkat menjadi asisten pribadi--"

"Tunggu...kau ingin aku tinggal di apartemenmu dan juga harus resign ?!" jawab Kushina sambil memekik nyaring.

"Iya...kau kan tunanganku...jadi walaupun kita serumah itu tak masalah bukan" elak Minato sambil tersenyum pada Kushina.

"Baiklah, aku akan tinggal di apartemenmu. Tapi aku tidak mau sekamar" ucap kushina tegas.

"Tapi kushina....kita kan sudat bertunangan. Memang apa salahnya kalau kita satu kamar?" tanya Minato dengan wajah innocent-nya.

"Apa kau bodoh?! Tentu saja aku tidak mau sekamar denganmu bodoh ! Bagaimana jika nanti aku sedang tertidur dan kau tiba-tiba menerkamku? Itu sangat mengerikan !"kushina bangkit berdiri sambil melihat Minato, lalu mulai berjalan mundar-mandir sambil memegang dagunya.

"Kushina..."Minato ingin menyanggah ucapan Kushina tapi Kushina masih saja belum berhenti berbicara.

"Apalagi aku tidak ingin menyerahkan kehormatanku sebelum aku menikah, apa kata orang kalau aku sudah melakukan hubungan suami istri sebelum menikah" Kushina terus saja mengomel tanpa melihat ke arah Minato, dan masih saja sibuk mondar-mandir.

"Kushina..." lagi-lagi ucapan Minato terhenti ketika kushina mengeluarkan suaranya lagi. Dengan cepat Minato berdiri dan berjalan menuju Kushina untuk menenangkannya.

"Aku tak bisa membayangkan bagaimana jika aku hamil di luar nikah. Dan nanti kau meninggalkanku begitu saja setelah aku menyerahkan kehormatanku--" Minato mendekati kushina dan memgang kedua bahu Kushina lalu memutarnya dengan sedikit hentakan agar Kushina bisa dengan jelas menatap mata tajam Minato tapi tak membuat kushina kesakitan.

"Aku belum selesai berbicara Kushina. Setidaknya dengarkan aku dulu" ucap Minato lembut, lalu menuntun Kushina duduk di sofa tadi. Sesungguhnya Minato senang karena Kushina tidak ingin sekamar dengannya karena ia ingin menjaga kehormatannya. Itu tandanya ia bukan sembarang wanita seperti wanita halang di luar sana.

"Dengar. Kalau kau tak ingin sekamar dengaku itu tak apa, aku senang saat mendengar kau masih sangat menjaga kehormatanmu. Kau bisa tidur di kamar tamu di apartemenku"ucap Minato lembut sambil tersenyum dan mengelus pipi Kushina lembut.

My Lovely Habanero [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang