BAB 6

1.9K 241 15
                                    

Pagi pagi sekali Arsen menelfon Qila untuk berangkat sekolah menaiki motor barunya. Qila sempat menolak karena takut terjatuh dari motor. Tetapi Arsen telah memujuk Qila jika ia naik motor bersama Arsen, Qila tidak akan terjatuh dan akhirnya Qila pun menyetujui nya
.
.

"Pagi semua" Sapa Qila sambil mengambil dua buah roti dan diberi selai kacang kesukaan nya
"Pagi juga Qila" Jawab mereka semua yang berada di ruang makan terkecuali si kembar dan Aya
"Bunda, ayah, tante, om dan abang Qila berangkat dulu ya. Soalnya si Arsen udah nungguin di depan" Pamit Qila kepada semua orang
"Ceilah, yang dijemput gebetan mah beda. Mau nya cepet cepet berangkat" Ucap tante Lena sembari menggoda Qila
"Ihhh, tante apaan sih. Om, kok diem aja sih Qila digodain terus sama tante Lena. Belain dikit napa sih om" Gerutu Qila kepada om Muda nya itu
"Ayah, kakak Qila nya nggak usah dibelain. Kalau bisa ayah ikut godain kak Qila nya" Celetuk Nusa kepada ayah nya dan membuat Qila semakin kesal
"Dihh, ini anak kecil pake ikut ikut'an ngebully" Jawab Qila sembari mengacak rambut adik sepupu nya itu
"Udah ah, Qila mau berangkat aja. Assalammualaikum" Salam Qila pada semua nya
"Waalaikumssalam" Jawab semua orang yang berada di ruang makan
.

"Pagi Arcennn" Sapa Qila kepada Arsen yang duduk diatas motor vario putih nya itu
"Pagi juga bebek" Jawab Arsen sembari memberi kan helm berkaca cembung dan bergambar bebek dibelakang nya
"Ya udah yuk. Kita langsung berangkat aja" Ujar Qila sambil memasang kan helm dan langsung menaiki motor nya

****

Setelah mereka sampai disekolahan. Mereka berdua bertemu dengan kelima sahabat nya di area parkiran

"Cieee, yang kemarin ngepost foto cowok pake caption 'Laff♥'" Goda Syifa kepada Qila yang tengah membuka kaitan helm nya
"Emang siapa Cip yang ngeshare fotonya?" Tanya Qila yang sedang menaruh helm nya di kaca spion motor milik Arsen
"Dihh, pura pura nggak tau lagi. Kan elo sendiri Qil yang ngepost foto nya" Ujar Karin sembari mengutak atik ponsel nya
"Nihh, kalau lo nggak percaya" Lanjut nya sambil memperlihat kan layar ponsel nya ke arah Qila

Qila yang melihat itu pun hanya bisa mendelik kan mata nya dan menatap Arsen dengan tatapan tajam

"ARCENNN, NGAPAIN LO BAJAK IG GUE!!!! MANGKANYA KEMARIN GUE DILEDEKIN HABIS HABISAN SAMA TANTE LENA, BANG VIDO SAMA OM MUDA" Teriak Qila kepada Arsen dan memukuli lengan Arsen secara bertubi tubi
"Ampun Qil, ampun. Sebagai permintaan maaf gue bakal beliin lo novel baru" Ujar Arsen sembari menghindar dari serangan Qila
"Bener ya lo bakalan beliin gue novel baru. Awas aja kalau lo sampai bohong" Jawab Qila sembari menghentikan serangan nya kepada Arsen

Kelima sahabat nya itu pun hanya bisa terkekeh sambil menggelengkan kepala nya melihat tingkah Qila dan Arsen yang menurut mereka lucu

Tak jauh dari arah parkiran ada seseorang yang tengah memperhatikan Qila dkk yang tenga bercanda itu. Dan seseorang itu pun melihat Qila dengan tatapan benci

"Lo liat aja Qil. Nggak lama lagi lo bakalan hancur sehancur hancur nya" Batin seseorang tersebut sambil tersenyum jahat kepada Qila dan meninggal kan tempat nya

****

Setelah empat jam belajar, akhir nya bel istirahat pun berbunyi. Sementara Qila dkk sibuk bercanda.

"Guys gue punya ide buat ngerjain si Safa" Ucap Sarah dengan nada serius
"Ngerjain gimana Rah?" Tanya Lana yang sedang membuka penutup bekal nya itu
"Udah, kalian semua nyimak aja ya. Nggak usah ngikutin gue ngerjain Safa" Jawab nya dengan nada sedikit antusias
"Udah deh Rah, nggak usah pake acara ngerjain orang begitu. Nggak baik itu" Ujar Qila memperingati Sarah yang akan menjahili Safa
"Qila, bebek kesayangan nya Arsen. Mending lo suapin Arsen aja deh kasian dia tadi nggak sarapan loh" Jawab nya lagi sambil menyuruh Qila untuk menyuapi Arsen

Qila yang mendengar jawaban dari Sarah tadi langsung menatap Arsen yang sedang menyengir ke arah nya karena ketahuan kalau ia tidak sarapan

"Besok besok kalau lo nggak sarapan mending lo nggak usah jemput gue" Tukas Qila dengan nada datar dan menatap Arsen dengan tatapan tajam nya
"Ehehehe, tadi gue buru buru Qil takut telat. Makanya gue langsung berangkat aja" Jawab Arsen dengan cengiran khas nya itu

Qila yang mendengar jawaban dari Arsen itu hanya bisa memutar kedua bola matanya malas dan memberikan kotak bekal nya yang berisi nasi goreng

"Nih makan, awas kalau nggak lo habisin" Ujar Qila dengan nada mengancan

Arsen yang mendengar perkataan Qila tadi langsung menyambar kotak bekal nya dan langsung melahap nasi goreng itu

Tak lama kemudian Safa dan Vano pun memasuki kelas dan duduk dibangku paling depan bersebelahan dengan bangku Qila dkk

Sarah yang melihat mereka berdua masuk pun langsung menyungging kan senyuman sinis nya dan beranjak dari tempat duduk nya menuju ke arah bangku Safa dan Vano

"Ekhem, Vano thank you ya lo semalem mau nemenin temen gue dirumah nya. Dia bilang lo kalau main hebat banget sampe sampe temen gue kewalahan ngeladenin lo nya" Ujar Sarah kepada Vano dan di tatap bingung oleh Safa
"Apa lo bilang? Main? Emang si Vano main apa sama temen lo itu sampe sampe temen lo kewalahan ngeladenin pacar gue" Ucap Safa dengan nada sinis nya
"Lo pengen tau pacar lo main apa sama temen gue?" Tanya Sarah sambil mengangkat satu alis nya
"Ya iyalah, gue mau tau" Jawab nya dengan nada nggak woles
"Pacar lo itu habis main ranjang sama temen gue" Bisik Sarah kepada Safa

Setelah Safa mendengar bisikan dari Sarah tadi seketika Safa langsung menggebrak kan meja dengan keras

"Heh, lo kalau ngomong dijaga ya. Lo sengaja bikin gue putus sama Safa? Apa jangan jangan lo disuruh ya sama si jalang itu" Ucap Vano sambil menunjuk ke arah Qila yang sedang menatap ke arah Vano

Plak

Sebuah tamparan yang sangat kencang untuk Vano yang telah mengatai Qila dengan sebutan jalang

"Bangsat, Qila nggak ada hubungan nya ya sama masalah ini. Lo kalau ngatain orang yang hati hati dong. Lo pikir pacar lo ini bukan jalang gitu?" Ucap Sarah dengan nada emosi
"Atas dasar apa lo ngatain gue jalang? Emang bener kan temen lo yang sok suci itu lebih lebih dari pada jalang" Ujar Safa tak kalah keras nya

Qila yang mendenggar perkataan Safa dan Vano yang telah mengatai nya jalang hanya bisa menanggis

"Udah Qil jangan buang buang air mata lo. Mereka berdua nggak pantes lo tanggisin kayak gini. Mendingan lo nanggisin gue aja dari nanggisin orang gila macam mereka berdua" Ucap Arsen sembari memeluk pundak Qila

"Gue harap, lo bakalan selamanya care sama gue Sen. Karna saat ini gue udah nyaman sama lo" Batin Qila yang sedang menanggis tersedu sedu
.
.
.

Bersambung..

Halo guys, Maaf ya kalau cerita nya nggak jelas. Soal nya ini cerita perdana aku :'D
Sebelumnya aku nggak pernah bikin cerita kayak begini

Dan satu lagi, maafin ya kalau tulisan nya agak nggak jelas terus kalian baca nya juga nggak jelas. Maklumin masih penulis amatiran ini :'v

Jangan lupa voment nya ya guys. 1 vote kalian itu udah buat aku seneng nya minta ampun :v

Bye bye guys

Fake Friend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang