BAB 10

1.7K 211 9
                                    

Semenjak kepulangan Qila dari taman. Qila selalu tersenyum sehingga mengundanh kecurigaan terhadap diri nya

"Qila, kamu kenapa? Kok tante Lena perhatiin dari tadi kamu nya senyum senyum terus sih"

"Qila kan baru aja jadian tante" Ucap Rydwan santai sembari meladeni si kembar dan Aya

"APAAA"

Teriak bunda Citra dan tante Lena

"Kok bisa?" Tanya tante Lena lagi yang masih tidak percaya itu

"Ya bisa lah tante. Nama nya juga cinta" Jawab Rydwan lagi

Qila yang mendengar ucapan Rydwan itu benar benar kesal terhadap nya. Bisa bisa nya ia mengatakan bahwa Qila telah mempunyai pacar

"Qila, bunda nggak mau tau. Besok malam Arsen harus kesini"

"I.. i.. iya bun"

"Yaudah, Qila ke kamar dulu ya"

Bunda Citra hanya mengangguk kan kepala nya tanpa menoleh ke arah Qila

****

"Kok kayak nya bunda nggak seneng gitu ya gue pacaran"

"Ahh, udah lah positif thinking aja"

Tok tok tok

"Masuk aja pintu nya nggak Qila kunci kok"

"Ehh abang. Tumben ke kamar Qila bang. Ada apa?"

Bang Vido tidak langsung menjawab pertanyaan Qila. Ia duduk dipinggiran kasur Qila dan menatap adik kesayangan nya itu

"Abang kenapa?"

Bang Vido yang mendengar ucapan adik nya itu hanya bisa mengusap kepala nya kasar

"Kamu yakim kalau Arsen beneran cinta sama kamu?"

"Insya allah yakin bang. Kenapa abang tiba tiba tanya kayak gitu?"

"Karna abang nggak mau ngeliat adik kesayangan nya abang ini sakit hati cuma gara gara pacaran"

Qila yang mendengar perkataan abang nya itu hanya bisa menghela nafas berat nya dan langsung memeluk abang nya erat

"Abang jangan ragu kayak gini dong. Kalau abang masih ragu sama Arsen. Abang bisa langsung face to face sama dia"

Bang Vido hanya bisa menatap adik nya sayang dan mengecup kening adik nya itu

"Iya, abang bakalan face to face sama Arsen. Sekarang kamu tidur"

Qila hanya mengangguk kan kepala nya dan langsung membaringkan badan nya

"Good night sayang. Have a nice dream"

"Good night too bang"

*****

Pagi ini diruang makan terlihat sepi disana hanya ada Rydwan dan abang nya

"Morning abang, morning Rydwan"

"Morning too Qila" Jawab kedua nya

"Tumben sepi? Yang lain pada kemana?"

"Bunda, ayah sama yang lain nya lagi pergi ke bandung dek"

"Ngapain? Kok nggak pamit sama Qila?"

"Ada acara tujuh bulanan tante Sharen dek"

Qila hanya mengangguk kan kepala nya mengerti

"Terus nanti malam Qila jadi nyuruh Arsen kerumah bang?"

"Jadi" Jawab bang Vido singkat sembari memasuk kan roti selai kacang kesukaan nya

"Yaudah bang, Rydwan aku berangkat duluan ya. Arsen udah nunggu di depan soal nya"

Fake Friend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang