CHAPTER 1 - Osis

267 24 3
                                    

Chapter 1

Pagi - pagi sekali, aku bangun dari tidur. Entah siapa yang meneriakiku pagi - pagi ini. Aku pun duduk di tepi ranjang dengan mata yang masih tertutup. Lalu membuka mata perlahan - lahan. Ah.. ternyata eomma yang membangunkanku. Setelah aku bangun, eomma pergi meninggalkan aku sendiri. Aku pun membuka jendela kamar. Sudah terlihat cerah. Tapi aku yakin ini masih pukul enam.

Lalu aku berjalan menuju meja rias mencari sisir. Setelah aku menemukan sisir, aku menyisir rambut, sambil berpikir apa yang membuatku tidur begitu nyenyak tadi malam. Oh iya, aku teringat. Koo Junhoe. Junhoe sunbae ada di dalam mimpiku tadi malam.

Choi Jira. Itu lah namaku. Aku merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Aku memiliki kakak perempuan. Kakakku masih kuliah. Dia bernama Choi Hyuna.

Setelah selesai menyisir rambut, aku keluar kamar hendak mandi. Sambil berjalan, aku melirik jam dinding yang terpampang di dinding. Jam tersebut menunjukkan pukul enam lebih lima menit. Tunggu! Aku teringat sesuatu yang begitu penting. Astaga..

"RAPAT OSIS!!!"

"Oh.. kenapa aku bodoh sekali ya tuhan.. apa sebegitukah aku menyukai Koo Junhoe hingga memimpikannya sekali saja membuatku bangun kesiangan? Oh.. Choi Jira.." Gumamku sambil marah - marah tidak jelas. Hari ini ada rapat osis yang diadakan pada pukul enam lebih tiga puluh menit. Dan hari ini, aku bangun pukul enam lebih lima menit? Astaga..

---

Author pov

"Lima menit lagi kita akan memulai rapatnya. Siapa yang belum datang?" Tanya seorang ketua osis dengan suara beratnya. Badge name miliknya menampakkan nama Koo Junhoe.

"Aku rasa hanya Choi Jira yang belum datang." Ucap Donghyuk selaku pengurus osis.

"Choi Jira?" Gumam Junhoe.

"Baiklah.. kita tunggu sampai dia datang." Lanjut Junhoe.

Koo Junhoe adalah seorang ketua osis. Dia juga seseorang yang dikagumi oleh banyak gadis di sekolahnya. Tapi ia belum memiliki kekasih karena ia sedang menyukai seseorang sekarang.

Setelah menunggu Choi Jira kurang lebih sekitar lima belas menit, akhirnya Koo Junhoe memulai rapatnya lebih dahulu karena sudah terlambat tiga belas menit. Sebenarnya dia ingin menunggu Choi Jira datang dahulu, tapi anggota osis lainnya selalu mengingatkan akan waktu.

---

Jira pov

Aku baru sampai di depan perpustakaan di mana itu tempat osis mengadakan rapat hari ini. Aku melihat jam tanganku telah menunjukkan pukul enam lebih empat puluh lima menit.

'Aissh.. terlambat dua menit.' Batinku kesal.
Walaupun hanya terlambat dua menit, aku yakin akan mendapat hukuman. Karena setiap kegiatan osis harus dikerjakan tepat waktu.

Aku pun membuka pintu perpustakaan dengan perlahan.

'Sepertinya sudah dimulai.' Batinku cemas.

Hening. Sehingga saat aku membuka pintu, semua mata tertuju padaku. Aku masuk ke dalam menghampiri Junhoe -sunbae.

"Maafkan aku, aku terlambat." Ucapku.

"Tidak apa. Cepatlah duduk. Oya! Karena kau terlambat, hukumanmu adalah menyapu halaman sekolah." Ucap Junhoe -sunbae. Aku mengangguk lalu berlari kecil mengambil tempat duduk.

---

-Di Kantin-

"Huff.. akhirnya selesai juga. Padahal hanya terlambat dua menit, aku harus menyapu seluruh halaman sekolah? Jinjja! Hm.. tapi mengapa aku begitu menyukainya?" Dengusku kesal. Kemudian aku meminum lemon tea segar. Pikiranku masih membayangkan betapa lelahnya menyapu seluruh halaman sekolah tanpa dibantu siapapun.

"Kau menyukaiku? Huh?" Tanya seseorang dari belakangku.

Aku sangat terkejut mendengarnya. Dan aku kenal betul suara berat itu. Siapa lagi kalau bukan Koo Junhoe?

Aku pun berdiri dan membalikkan badan. Aku sangat bingung harus berkata apa. Suatu ide penyelamat muncul di benakku. Aku harus mengalihkan perhatiannya.

"Omo! Sunbae, ada yang perlu kubantu?" Tanyaku dengan menyembunyikan kegugupanku.

"Oh.. iya. Aku harus ke gudang mengambil beberapa barang. Aku melihatmu di sini jadi aku berniat mengajakmu." Ucapnya.

'Yes! Aku bisa mengalihkan perhatiannya.' Batinku riang.

"Tentu bisa." Ucapku.

Kemudian Koo Junhoe berjalan menuju gudang dan dibelakangnya ada aku yang membuntutinya melewati beberapa kelas yang sedang ada pelajaran. Setelah berjalan sekitar lima menit, aku dan Koo Junhoe sampai di tangga menuju gudang.

Aku sangat cemas. Bagaimana tidak? Aku sangat takut ketinggian. Dan tangga menuju gudang tidak ada pagar pembatas di sisi kanan dan kiri.

"Junhoe -sunbae, tidak ada jalan lainkah?" Tanyaku.

"Tidak. Wae?" Tanyanya.

Oh.. tuhan, apakah aku harus berterus terang padanya?

"Tidak apa - apa."

Aku dan Junhoe mulai menaiki tangga menuju gudang. Setelah sampai, Junhoe menyebutkan barang - barang yang harus dibawa. Saat kami membenahi barang - barang, ponsel milik Junhoe berdering. Dia pun meninggalkanku keluar dari gudang. Aku menunggunya.

1 menit

2 menit

5 menit

Aku mendengus kesal. Dia terus saja sibuk dengan ponselnya. Jari - jemarinya terus memenceti ponselnya.

"Junhoe -sunbae!"

Tidak ada respon.

"Junhoe -sunbae!" Ucapku memanggilnya dengan menambah volume suaraku.

"Cepatlah!"

Tidak ada respon lagi.

"Junhoe -oppa!"

"Nde?"

---

Tinggalkan jejak!
Vote and comment :)
Follow IG : @syifaulinnuha
2016/10/06

Destiny (Junhoe Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang