Chapter 13
Dua minggu setelah Ulangan Akhir Semester ganjil, kini saatnya pesta. Pesta tahunan sekolah dilaksanakan hari ini, mulai pagi ini. Kaos putih berbalut jas osis dan rok hitam selutut adalah pakaian para anggota osis untuk pagi ini. Acara akhir tahun ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian satu, dimulai pukul delapan pagi sampai pukul dua siang. Acara bagian satu ini menggelar pameran seni-seni dan makanan khas Korea yang dibuat oleh para siswa sekolah ini. Setiap kelas berpartisipasi dalam acara ini. Tapi karena aku adalah seorang anggota osis, jadi aku tidak perlu repot-repot memikirkan hal itu.
Bagian dua, diselenggarakan pada malam hari pukul tujuh malam sampai pukul sepuluh malam. Acara bagian dua ini lebih mengarah ke dunia hiburan. Di acara ini, siswa-siswa akan menampilkan drama, dance cover, song cover, dan masih banyak lagi.
Aku melirik jam dinding kamar sebentar sembari membenahi liptint yang belum rata. Aku bergegas cepat setelah mengetahui jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Sedangkan osis harus datang sebelum pukul tujuh untuk mematangkan persiapan. Memang menyebalkan juga.
Aku pamit kepada eomma lalu pergi meninggalkan rumah menuju sekolah seperti biasa. Bus yang kutumpangi nanti sudah pasti datang lebih siang. Mungkin bus datang sekitar pukul tujuh kurang seperempat. Aku mendengus kesal sebelum akhirnya aku berlari agar lebih cepat datang. Setelah aku datang di halte, aku duduk sambil membolak-balikkan ponselku. Aku menunggu sekitar lima menit tapi belum juga datang. Aku melirik jam tangan menunjukkan pukul setengah tujuh lebih sepuluh menit. Dari kejauhan, aku melihat sebuah taksi. Aku berpikir apakah aku harus naik taksi atau aku akan terlambat? Akhirnya aku memutuskan untuk naik taksi saja.
---
Turun dari taksi, aku menyerahkan beberapa ribu won lewat jendela sopir taksi itu lalu pergi berlari menuju ruang perpustakaan dimana tempat itu digunakan oleh osis seperti biasa. Setelah aku membuka pintu perpustakaan, aku langsung masuk lebih dalam ruang perpustakaan mengingat ruangan itu sangat luas. Apalagi, baru saja ada pembenahan perpustakaan. Jadi luas perpustakaan semakin bertambah.
Kulihat, di perpustakaan tidak ada banyak osis di sana. Hanya ada beberapa anak saja. Kutanyakan pada salah seorang anggota osis dimana yang lain, dia menjawab yang lain belum datang. Aku mendengus kesal. Seharusnya aku tadi naik bus daripada harus naik taksi yang membuat uangku berkurang.
Aku hanya membaca-baca buku sambil menanti anak osis lainnya datang. Aku melihat satu persatu anak osis datang. Melihatnya, buku yang kubaca langsung kututup dan aku berlari kecil mengembalikannya ke dalam rak buku. Dari sela-sela rak buku, aku melihat ternyata Koo Junhoe -sunbae datang. Aku melihat dia memakai pakaian yang sama dengan anak osis lainnya. Memakai kemeja putih yang ditutupi oleh jas osis dan celana hitam. Mengingatkanku pada Junhoe ketika ia berdiri di altar nanti. Tanpa kusadari, aku tersenyum sendiri sehingga saat sadar, aku segera meletakkan buku di rak dan berjalan kembalu ke tempat semula.
Setelah semua osis datang, kami mulai mengatur tugas yang telah kami rencanakan sebelumnya. Osis memang bertugas layaknya pembantu bagi sekolah. Itu yang dipikirkan siswa lain yang bukan anggta osis. Tapi, aku bisa melatih diriku sendiri menjadi anak yang disiplin.
Saat acara sudah dimulai dan para pengunjung datang, aku mulai bekerja. Tugasku adalah penjaga stand yang terletak paling depan dekat kantor guru. Nanti bila ada keperluan mendadak seperti konsumsi, ada siswa yang sakit, maka aku akan membantu. Pengunjung yang datang tidak hanya siswa-siswi. Namun juga masyarakat sekitar. Bahkan ada anak kecil yang masih memakai seragam pun datang di acara ini dengan wajah yang tampak antusias.
Semakin siang, para pengunjung semakin ramai. Aku sangat bangga dengan pakaianku yang menandakan bahwa aku adalah seorang anggota osis. Secara tak sengaja, aku melihat Taeyeon bersama teman-temannya. Melihatnya, aku langsung menjauh dari tempat itu. Berlagak ingin pergi ke kantin daripada harus dipenuhi tanya oleh anggota osis lainnya jika mereka tahu kalau aku sedang keluar stand. Akhir-akhir ini aku menjauh dari Taeyeon. Junhoe -sunbae lah yang menyuruhku dengan alasan jika aku terus berada di dekatnya, itu akan membuatku celaka. Dan aku menuruti perintah Junhoe -sunbae.
---
Seluruh anggota osis berkumpul di kantin untuk makan setelah tugas kami selesai. Para pengunjung dan siswa-siswi sudah pulang karena acara bagian satu tutup pada pukul dua siang. Dan selama satu jam, seluruh anggota osis membersihkan sekolah yang penuh sampah. Aku sangat lelah sekali. Maka dari itu aku sangat bersemangat ketika osis mendapatkan makanan untuk konsumsi di kantin sekolah.
Kulihat, Junhoe -sunbae duduk di meja yang bersebelahan denganku yang duduk seorang diri. Aku salah tingkah dan senyum-senyum sendiri saat secara tidak sengaja pandangan kami bertemu. Tiba-tiba saja suara geretan kursi terdengar di telingaku yang membuatku mendongakkan kepala. Dia Koo Junhoe -sunbae.
"Hanya sendiri?" Tanya Junhoe -sunbae.
"Ya, seperti biasa." Jawabku seadanya. Aku terlihat santai saja karena hanya ada osis di sini. Sudah biasa antara anggota osis saling berbicara.
"Oya, bukankah nanti sunbae akan tampil?" Tanyaku antusias.
"Ne. Sebenarnya aku sedikit keberatan dengan drama itu." Ucapnya yang membuatku sedikit bingung.
"Wae?"
"Kau tau kan di dalam drama putri salju ada kisseu?" Tanyanya.
"Oh.. aku mengerti. Jadi seperti itu.. apa kau melakukannya saat latihan?"
"Tidak. Karena aku sendiri yang memintanya. Huh.. meskipun begitu, aku tetap keberatan. Apa kau tidak cemburu, eoh?" Tanya Junhoe -sunbae. Sungguh, pertanyaan itu memang harus kujawab iya. Tapi, sekarang aku menilai bahwa Junhoe -sunbae sangat percaya diri menanyakan hal itu.
"Eh.. eum.. aku tidak tahu." Jawabku gugup dengan kusertai cengiran lebar.
"Iya, aku cemburu." Ucapku sangat lirih sampai Junhoe -sunbae tak mendengarnya.
---
Malam ini, aku memakai gaun selutut dan lengan sebahu. Di setiap sisinya terdapat pernak-pernik berwarna silver sehingga menambah elegan gaun itu. Aku juga menggunakan kalung coker berwarna hitam pekat. Aksesoris lainnya yang kugunakan yaitu jam tangan mungil berwarna coklat kehitaman yang sengaja kupakai karena senada dengan gaun yang kupakai saat ini. Aku juga memakai sepatu berhak tinggi berwarna hitam juga. Jadi intinya, malam ini aku serba hitam.
Sekarang, aku sedang berada di aula sekolah. Aku ingin melihat persiapan drama yang akan dimainkan oleh Junhoe -sunbae. Di sini banyak sekali orang. Siswa yang akan tampil dance cover, drama, dan lain lain berada di aula untuk mendapat riasan.
Aku mengangkat kepalaku beberapa kali untuk mencari keberadaan Junhoe -sunbae. Dia berada di tengah ruang aula. Aku melihatnya tapi ia tak melihatku. Aku pun berjalan menghampiri Junhoe -sunbae. Setelah sampai, aku menyapanya.
"Anyyeong.." Sapaku pada banyak osis dan tentunya Junhoe -sunbae juga.
"Nado.." Balas mereka serempak, aku tersenyum lebar dan melirik Junhoe -sunbae sebentar. Melihatnya, Junhoe -sunbae langsung berdiri dari duduknya.
"Kau sudah datang. Ikut aku!" Ucapnya sambil menarik tanganku.
"Junhoe -sunbae, kita mau kemana?" Tanyaku lembut, tapi dia tak menjawab sampai kami masuk ke kelas 11 C.
"Ada apa Junhoe -sunbae?" Tanyaku sekali lagi.
"Kau tau betul drama yang akan kumainkan nanti kan?" Tanyanya, dan aku mengangguk.
"Aku sebenarnya... huh.. sebenarnya tidak merelakan first ku. Kau tahu itu?" Tanyanya lagi. Aku menggelengkan kepala tak tahu apa maksud Junhoe -sunbae.
Tiba-tiba ia memegang bahuku dan menatapku dalam yang membuatku gugup tak karuan. Aku menutup mata saat mengetahui Junhoe -sunbae menciumku. Hanya sebentar lalu ia melepas ciuman itu. Rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutku.
"Saranghae.."
---
Hello.. I'm back^^
Jangan lupa vote dan comment^^

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Junhoe Fanfiction)
FanfictionAwalnya, Choi Jira dan Kim Taeyeon berteman baik. Tapi, karena sebuah organisasi yang di dalamnya melibatkan Koo Junhoe seorang ketua organisasi tersebut, hubungan antara Choi Jira dan Kim Taeyeon memburuk. Kim Taeyeon saat ini memang menyukai Koo J...