Chapter 2
Author pov
"Oppa!!"
"Nde?" Saat Jira memanggil nama Junhoe dengan sebutan oppa.. Junhoe langsung menoleh beralih fokus ke Jira. Junhoe tak habis pikir.
"Cepat bantulah aku." Ucap Jira.
Mendengarnya, Junhoe langsung bangkit dari duduknya dan mendekati Jira. Menyamakan wajahnya dengan wajah Jira yang lebih pendek. Membuat Jira membulatkan matanya menatap lekat mata Junhoe. Jantungnya dibuat berdebar oleh Junhoe. Jira sangat ingin berkata sebenarnya apa yang akan dilakukan Junhoe padanya. Tapi Jira sangat gugup sehingga tidak dapat bicara satu kata pun. Kemudian Junhoe menarik bibirnya tersenyum lalu pergi mengemasi barang.
Wajah Jira memanas. Ia sangat gugup sekali dan berusaha menutupi pipinya yang mulai memerah. Tapi Jira tidak bisa menghilangkan warna merah pada pipinya. Akhirnya Jira memutuskan untuk mengurai rambutnya yang semula ia ikat lalu pergi membantu Junhoe.
"Mengapa kau mengurai rambutmu?" Tanya Koo Junhoe.
"Tak apa." Jawab Jira singkat.
"Apa kau berusaha menggodaku dengan mengurai rambutmu agar menjadi lebih cantik?" Tanya Koo Junhoe. Mendengarnya, Jira sangat kesal.
"Ya! Aku mengurai rambutku bukan untuk menggoda dirimu. Aku berusaha menutupi pipiku yang memerah karena kau. Jinjja!" Ucap Jira sedikit berteriak.
"Aishh.. kau mulai tidak sopan denganku. Hm.. kau ini lucu sekali." Ucap Koo Junhoe sambil tertawa renyah.
---
Seorang wanita berusia 45 tahun sedang berada di balkon apartemen miliknya. Ia sedang menikmati kopi susu bebas gula sembari menunggu telpon genggam miliknya yang berada di meja dekatnya berdering. Ia mengingat masa - masa lalunya bersama seorang anak kecil yang kini sudah dewasa dan akan di jodohkan.
Tak terasa, secangkir kopi susu yang ia minum sudah habis. Ia menaruh cangkir itu di meja dan sekilas melirik telepon genggam miliknya. Terdapat telepon masuk. Tertera nama Nyonya Koo di telepon genggamnya. Sejenak wanita itu tersenyum.
---
Jira pov
Pulang sekolah, aku berjalan menyusuri koridor sekolah. Setelah sampai di depan gerbang sekolah, aku berjalan ke arah halte bus melewati trotoar. Hari begitu cerah tapi angin berhembus dengan kencangnya. Daun - daun tua berjatuhan dari pohonnya diterpa angin. Begitu juga rambutku yang berantakan diterpa angin. Tapi aku membiarkannya.
Setelah sampai di halte bus, aku memasang earphone. Mendengarkan musik sembari menanti datangnya bus. Hal itu sudah menjadi kebisaanku. Teringat kejadian tadi, aku hanya bisa berkata 'pabo' lalu tersenyum.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya bus datang membawaku pergi dari halte menuju rumah. Banyak sekali orang yang naik angkutan umum. Karena fasilitasnya sudah sangat bagus dan keamanan juga kebersihan terjaga dengan baik.
---
Sampai di depan gerbang rumah, aku memandang langit yang mulai mendung. 'Aneh' pikirku. Kemudian aku membuka gerbang rumah, melepas sepatu, lalu langsung membuka pintu tanpa harus mengetuknya. Tidak seperti biasanya, hari ini eomma menyambutku.
"Halo.. Choi Jira.."
"Iya? Ada apa eomma?" Tanyaku.
"Ah.. tidak. Eomma hanya ingin memberi tahu sesuatu kepadamu." Ucap eomma.
Aku menaikkan satu alisku. Tidak biasanya eomma seperti ini. Membuatku khawatir saja.
"A.. apa?" Tanyaku lagi.
"Hari ini kita kedatangan tamu istimewa." Ucap eomma.
"Siapa?"
"Kau akan tahu sendiri nanti." Ucap eomma sambil tersenyum lebar.
"Hm.. baiklah. Lalu?"
"Tentu saja kau harus berdandan yang cantik." Ucap eomma.
"Oh.. baiklah. Kapan tamunya akan datang?" Tanyaku.
"Jam tiga sore."
Aku melirik jam tanganku. Sekarang sudah pukul setengah dua siang. Berarti satu setengah jam lagi. Aku mengangguk pelan merespon ucapan eomma. Lalu naik ke lantai dua tempat kamarku berada.
---
Kau harus berdandan yang cantik
Kata - kata itu terus saja melintas di pikiranku. Bagaimana tidak? Tentu saja aku sangat penasaran siapa tamunya. Jarang - jarang ada tamu yang melibatkanku. Biasanya, ada tamu dan itu hanya ada kepentingan dengan eomma atau appa.
"Baiklah.. aku akan berdandan yang cantik seperti yang eomma bilang." Gumamku.
"Huh.. satu jam lagi. Aku harus berpakaian apa? Bagaimana jika mini dress?" Tanyaku pada diriku sendiri sambil memilah - milah baju yang kupunya di lemari. Tapi nihil. Aku merasa semua baju yang aku punya tidak cocok untuk hari ini. Aku mendengus kesal lalu duduk di ranjangku. Setelah beberapa detik, aku merasa ada sesuatu dibelakangku. Aku pun menoleh ke belakang dan ternyata ada sebuah kotak. Kotak siapa ini? Aku tidak pernah melihatnya. Pikirku. Karna penasaran, aku pun mengambil kotak itu dan aku menaruhnya di pangkuanku lalu membukanya perlahan. Ada sebuah dress berwarna putih.
---
Setelah sepuluh menit, aku sudah rapi dengan dress yang aku temukan tadi dalam kotak. Hanya membutuhkan waktu sedikit untukku dalam berdandan. Rambutku kubiarkan terurai dengan rapi. Aku tidak memakai perhiasan apapun karena memang tidak perlu. Memangnya siapa tamunya? Pikirku.
Sambil menunggu tamunya datang, aku berjalan ke arah lemari es mengambil roti tawar lalu memakannya. Setelah itu, aku membaca novel romansa. Saking fokus terhadap novel tersebut, aku sampai lupa waktu.
Tiba - tiba aku mendengar eomma berteriak dari bawah.
"Choi Jira! Turunlah! Tamunya sudah datang."
"Baiklah eomma. Aku sudah siap." Ucapku.
Tidak ada respon. Terdengar sayup - sayup eomma berbicara dengan tamunya.
Aku melirik jam dinding. Ternyata mereka datang 15 menit lebih awal. Aku mendengus kesal. Rasanya aneh. Ada rasa gugup.
Aku pun turun menuju lantai pertama. Setelah sampai , aku bertemu dengan mereka. Aku tidak sempat memperhatikan wajah para tamu. Aku hanya memberi hormat kepada para tamu dengan membungkukkan badan.
Kemudian aku baru memperhatikan wajah para tamu tersebut. Betapa terkejutnya diriku. Bagaimana tidak? Salah satu tamu diantara 4 orang adalah Koo Junhoe -sunbae.
"Junhoe -sunbae?"
Yang ditanya hanya tersenyum. Dan, eomma juga lainnya juga tersenyum melihat hal ini. Peristiwa ini terjadi begitu saja. Ternyata aku dijodohkan oleh Koo Junhoe seseorang yang memang aku cintai.
Perjodohan itu memang terjadi.
---
Anyyeong..
Ada yang nunggu nggak? Hehe..
Paling juga enggak..
Ikuti terus ya.. ceritanya..
Bakalan aku usahain update tiap hari kok hehe :DFollow IG ku juga hehe @syifaulinnuha
2016/10/07

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Junhoe Fanfiction)
FanficAwalnya, Choi Jira dan Kim Taeyeon berteman baik. Tapi, karena sebuah organisasi yang di dalamnya melibatkan Koo Junhoe seorang ketua organisasi tersebut, hubungan antara Choi Jira dan Kim Taeyeon memburuk. Kim Taeyeon saat ini memang menyukai Koo J...