Chapter 9'BRAKK!!'
Suara dentuman yang sangat keras terdengar di sekitar kompleks. Aku langsung keluar rumah begitu mendengarnya. Eomma dan appa pun juga keluar mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata di dekat tikungan kompleks ada kecelakaan antar motor. Melihatnya, aku langsung berlari mendekati si korban kecelakaan. Ah.. belum sempat aku datang ke korban, tersangka dalam kasus kecelakaan ini melarikan diri. Dasar tak tahu diri. Batinku.
"Ap kau baik-baik saja?" Tanyaku. Si korban kecelakaan itu berusaha bangun tapi tidak bisa. Aku akhirnya menbantunya agar dia bisa duduk terlebih dahulu. Eomma dan appa pun ikut membantu mengembalikan posisi motor seperti semula.
"Omo! Tanganmu terluka, nak!" Ucap eomma terkaget. Aku langsung terkejut begitu melihat tangan kanan pria itu terdapat luka goresan yang cukup parah.
"Ah.. tidak. Ini hanya goeesan kecil." Ucapnya sambil menahan rasa sakit di tangannya. Melihatnya, aku berniat untuk membawanya ke rumah sakit.
"Eomma. Lebih baik kita bawa dia ke rumah sakit." Ujarku. Eomma dan appa langsung mengangguk mendengar ucapanku. Tapi kemudian pria itu dengan halus menolaknya. Akhirnya, aku, eomma, dan appa membawanya ke rumah kami sebelum lukanya tambah parah.
Kami membawa pria itu dengan menuntunnya berjalan. Aku yang membantu pria itu berjalan. Sedangkan eomma dan appa menuntun motor besar milik pria itu. Setelah sampai di ruang tamu, aku langsung berlari menuju kamar mengambil obat-obatan. Kulihat eomma dan appa sedang mencuci motor milik pria itu yang berlumuran darah. Aku tidak tahu banyak bagaimana cara mengobati luka. Jadi aku mengobati luka pria itu sebisa mungkin. Aku mulai membersihkan tangannya yang penuh darah. Kemudian aku mulai mengoleskan obat ke tangan pria itu dengan hati-hati.
"Aish.. pelan-pelan." Ucapnya.
"Ah.. maaf. Aku tidak pandai mengobati luka. Seharusnya kau tadi dibawa ke rumah sakit saja." Ucapku merasa bersalah.
"Gwaenchana. Oya, terima kasih."
"Untuk?"
"Kau sudah membantuku. Jika tidak, mungkin aku sudah mati kesakitan." Jelasnya. Aku menaikkan sebelah alis.
"Ah.. lupakan. Oya! Siapa namamu?" Tanya pria itu ramah, aku tersenyum lebar.
"Choi Jira." Balasku.
"Oh.. perkenalkan aku Byun Baekhyun." Ucapnya. Lalu kami saling membalas uluran tangan sebagai salam kenal. Aku membalas senyumannya. Jika dilihat-lihat, dia sangat tampan. Matanya sipit berwarna coklat, rambutnya berwarna hitam pekat, dan sekarang dia mengenakan seragam. Tunggu! Apa dia masih pelajar seusiaku?"Apa kau masih pelajar?" Tanyaku. Mungkin ini terlalu lancang karena aku dan Baekhyun baru saja kenal. Tapi kuharap dia tidak menilaiku sebagai seorang gadis yang lancang.
"Nde. Aku berusia delapan belas tahun. Aku baru pindah di sekitar kompleks ini." Ucapnya.
"Berasal dari mana?" Tanyaku lagi.
"Jeju."
"Ah.. maaf aku terlalu lancang menanyakan hal itu."
"Apa? Tidak perlu seperti itu padaku. Hei, bukankah kita seumuran. Bisa kutebak kau masih berumur tujuh belas tahun." Ucapnya sambil mengeluarkan senyuman yang lebih lebar dari sebelumnya.
"Ah.. bagaimana kau bisa tau?"
"Aku hanya menebak."---
Hari ini lagi-lagi aku tidak mengikuti jam pelajaran pertama dan kedua. Bukan tanpa alasan. Kali ini, osis akan membuat brosur untuk acara akhir tahun sekolah nanti. Yah.. sebenarnya aku tidak suka membolos jam pelajaran terus. Ditambah lagi untuk drama osis yang pemeran utamanya adalah Koo Junhoe dan Song Nana. Oya, akhir-akhir ini aku jarang bertemu Koo Junhoe. Mungkin karena dia sibuk latihan dramanya itu. Dan aku juga sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk acara itu. Dan satu hal lagi. Sepertinya dia marah denganku karena beberapa hari yang lalu aku pulang diantar Yunhyeong -sunbae.
Aku membuat brosur di aplikasi sodtware. Dengan lincah, tanganku menari-nari di atas keyboard dan mouse. Seluruh ide yang berada di otakku ku keluarkan dalam komputer ini. Setelah jadi, aku mengamati brosur itu. Lumayan bagus. Tapi akan lebih bagus lagi jika ditambahi beberapa hiasan. Maka dari itu, aku berniat memanggil salah satu anggota ekstrakulikuler jurnalistik. Pasti bisa menggunakan aplikasi ini dengan lebih baik. Pikirku. Namanya Lee Chaerin. Dia adalah seorang anggota jurnalistik. Dia sering membantu kegiatan osis termasuk membuat brosur dan semacamnya.
Setelah dia datang, aku berbincang-bincang dengannya soal acara sekolah yang di laksanakan pada akhir tahun nanti. Dan aku juga menjelaskan bahwa perlu membuat brosur sebagai undangan yang akan disebar ke seluruh warga sekolah. Dia mengangguk tanda telah mengerti dengan semua penjelasanku. Dia mulai mengedit sebagian besar brosur setelah ia mendapatkan ide. Sepuluh menit kemudian, GREAT JOB!!! Sangat luar biasa hasilnya. Aku dan Lee Chaerin bersorak gembira mendapati hasil jadinya sangat memuaskan. Untuk percobaan, aku dan Lee Chaerin memutuskan untuk mencetak brosur itu sekali lalu menyerahkan brosur itu kepada kesiswaan.
"Saem, kami telah membuat satu brosur untuk acara akhir tahun nanti." Ucapku sambil menyerahkan brosur tersebut. Dalam hati aku berdo'a semoga dengan aku tidak mengikuti jam pelajaran, dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
"Eumm.. kurasa ini bagus untuk menjadi brosur. Kalian bisa membawa ini ke percetakan terdekat." Ucapnya bersemangat. Aku dan Lee Chaerin sangat senang mendengarnya. Kemudian aku dan Lee Chaerin pergi ke percetakan terdekat untuk menyerahkan data brosur.
---
"2.000 brosur." Jawabku singkat setelah pihak percetakan menanyakan berapa mereka harus mencetak brosurnya. Mereka mengangguk tanda mengerti. Mereka mengatakan bahwa brosurnya jadi dalam waktu satu minggu. Setelah itu, aku dan Lee Chaerin kembali ke sekolah untuk mengikuti jam pelajaran.
Saat kami sudah sampai di sekolah dan hendak menuju kelas, kami berpisah mengingat kami tidak satu kelas. Aku berjalan melewati beberapa lab yang kosong. Tiba-tiba aku berhenti secara refleks saat aku mendengar suara Koo Junhoe. Dan benar. Aku melihatnya dari jendela. Dia sedang berlatih drama bersama Song Nana. Aku mendengus kesal lalu melanjutkan jalanku. Tunggu!
.
.
.
.
.
"Bukankah drama putri salju ada adegan kisseu?"---
Halo... aku kambek :*
Jangan lupa kritik dan sarannya. Jangan lupa juga vote dan comment nya..
Aku tunggu...
Oya! HAPPY BIRTHDAY HANBIN... wish you all the best ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Junhoe Fanfiction)
Fiksi PenggemarAwalnya, Choi Jira dan Kim Taeyeon berteman baik. Tapi, karena sebuah organisasi yang di dalamnya melibatkan Koo Junhoe seorang ketua organisasi tersebut, hubungan antara Choi Jira dan Kim Taeyeon memburuk. Kim Taeyeon saat ini memang menyukai Koo J...