1. Lunayla Anastasya

6.9K 247 7
                                    

"Aku memilih menjadi seorang pecundang yang hanya bisa mengagumimu dari kejauhan, tanpa berani mendekat...."

-L U N A Y L A-

********


Dear diary

Menatap dirimu yang tersenyum adalah hobiku....

Kau....

Orang yang telah berani mengisi ruang kosong ini...

Mengajarkan ku cara mencintaimu....

Kau...

Sosok yang selalu menyita perhatianku....

Memberikan bahagia di atas sebuah luka....

Kau...

Sosok yang tak pernah menyadari keberadaanku....

Love

Luna

Cewek itu meletakkan sebuah pena yang baru saja ia pakai untuk mengisi lembaran-lembaran kosong di buku Diarynya, ia menutup Diary itu kemudian memandang bintang dari luar jendelanya sambil bertopang dagu.

"Bintangnya banyak banget.." Gumamnya seraya terus memandang semua Bintang yang bertebaran dilangit malam dengan penuh kekaguman. Bintang adalah salah satu dari banyak hal yang ia sukai.

"Eh-ada bintang jatuh!" Gadis itu memekik senang, ia menyatukan kedua tangan dan menutup matanya kemudian bergumam dalam hati. Berharap permohonannya dapat terkabul.

Semoga gue bakalan selalu bisa ngeliat senyumnya.

Cewek itu membuka matanya secara perlahan dan bergumam "Reonaldo Dirgantara." ia tersenyum saat membayangkan wajah orang itu di atas langit malam. Saat rasa kantuk mulai menyerangnya, ia dengan segera beranjak dari duduknya dan melangkah ketempat tidur untuk bersiap menjelajahi Alam mimpi, berharap sosok itu akan hadir di mimpinya mala mini.

"Semoga malam ini lo bakalan datang di mimpi gue..." Kemudian secara perlahan kedua mata itu terpejam.

🌹🌹🌹🌹🌹

"Huoamm... Selamat pagi!" Ucap seorang cewek yang baru saja bangun dari tidurnya sembari merenggangkan sendi-sendi yang kaku, sejenak ia terduduk diam diatas kasur dengan mata yang masih terpejam. Sedang mengumpulkan semua kesadarannya.

Lunayla Anastasya. Seorang cewek berumur 17 tahun yang bisa dikatakan cantik dengan Rambut lurus sebatas punggung, kulit putih yang terawat, wajah oval, mata yang berwarna coklat, dan tinggi sama seperti cewek Indonesia biasanya.

Setelah semua kesadarannya terkumpul, Luna kembali merenggangkan kedua tangannya keatas, kemudian bangkit bersiap untuk kesekolah.

Hari ini adalah hari Jumat, itu artinya Luna harus menggunakan seragam berwarna cokelat. Dia mengurai rambut lurusnya lalu menghiasinya dengan sebuah jepitan berbentuk Pita berwarna biru, dan terakhir ia memakai bedak baby di wajah ovalnya itu. Luna memperhatikan pantulan dirinya didepan cermin, dan saat ia sudah merasa penampilnya telah perfect barulah ia menyambar tasnya dan turun kebawah.

"Pagi Ma!" Luna mencium pipi mamanya yang terlihat sedang sibuk mengoleskan selai di atas roti.

"Pagi sayang, nih makan" Lidya~Mama Luna~menyodorkan roti yang telah ia oleskan dengan selai kacang bersama dengan segelas susu. Tanpa banyak kata Luna segera menyambar roti itu dan segelas susunya.

[SOL 1]Lunayla -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang