Halo guys, sorry midnight kemarin tiba-tiba hpku erorr jadi nggak bisa update. Tenang, aku bakalan lanjutin kok.. 😇
Author's POV
Kantin Fakultas Seni. Ya, banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi yang ada disini.Mereka tidak hanya makan, tapi juga nongkrong dan bahkan ada yang menyelesaikan tugasnya dengan memanfaatkan WiFi yang disediakan.
Di sebuah meja kosong, terdapat seorang lelaki yang tengah fokus dengan Iphonenya. Lelaki tersebut tak lain adalah Martin.
Rupanya dia tengah sibuk mengerjakan tugas, karena selain Iphone yang dipegang juga ada selembar folio bergaris dan sebuah bolpoin di atas mejanya.
Kebetulan sekali, kantin ini memainkan lagu Afgan yang berjudul Kunci Hati.
(Coba kalian baca chapter ini sambil dengerin lagu Kunci Hati by Afgan).
Tanpa disengaja, Martin menangkap sosok gadis yang selama ini dia pikirkan.
Gadis itu berambut hitam panjang yang terurai, memakai kemeja berwarna merah, skinny jeans, bersepatu sneakers, dan memakai tas punggung.
Gadis itu tengah berbincang bersama ketiga temannya. Gadis itu juga menampilkan senyuman indahnya sambil tertawa bahagia.
Ternyata, Martin memperhatikan gadis itu sampai Martin pun menampilkan senyumannya sendiri.
Martin's POV
"Alenta? Kenapa dia terlihat semakin cantik aja?" batinku."Al, maaf saat ini aku masih takut untuk menemuimu. Aku belum siap. Semoga suatu hari nanti, kita bisa bertemu lagi." batinku.
"Aku sangat merindukanmu, Al. Aku harap kamu tau itu." batinku.
"Aku suka padamu pada saat kita melewati hari-hari ospek bersama. Semenjak itu, rasa suka itu semakin tidak terkontrol ketika aku berada di dekatmu ya walaupun tidak bertatapan langsung denganmu. Aku harap kita bisa bertemu lagi." batinku.
"Aku harus bergegas untuk pergi sekarang sebelum dia tau keberadaanku disini." batinku lagi.
Yah, Martin kok takut? Gimana Alenta tau kalo mereka saling rindu dan saling suka?
Vote or Comment please... 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Thinking (Martin Garrix & Hailee Steinfeld) (Completed)
FanfictionKetika cinta datang lalu pergi secara tiba-tiba