7

2.4K 207 10
                                    

Bel tanda istirahat berbunyi,  koridor yang tadinya sepi kini tampak penuh dengan para siswa yang berhamburan keluar kelas.

Begitupun Della dkk kini mereka sedang berjalan menuju kantin.

"Della!" suara Nita yang cempreng membuat Della dan kedua sahabatnya menoleh kesumber suara.

"Ada yang nyariin lo tadi."

"Nyariin gue? Siapa?"

"Itu kak Ken."

"Wah? Serius dia nyariin gue?" tanya Della dengan girang.

"He-em tadi pas gue dari kurikulum gue ketemu dia di koridor. Dia bilang lo suruh nemuin dia di taman belakang sekolah pas istirahat."

"Oke, makasih Nita." Nita mengangguk.

"Ca, coba lo cubit pipi gue."

Caca mencubit pipi Della dan membuat cewek itu meringis sakit.

"Anjir sakit bego."

"Dih, barusan kan lo yang nyuruh."

"Berarti gue gak lagi mimpi kan?" Della masih tidak percaya.

"Yaudah kalo gitu, gue pergi dulu ya." ucap Della sambil melengos pergi.

"Tuh anak." Caca dan Karin menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya.

Della menghentikan langkah kakinya saat sampai ditaman dan melihat Ken sedang duduk disana.

Ken melirik Della yang masih berdiri disana.

"Lo Della kan?" tanyanya.

"I-ya kak." balas Della dengan ragu.

"Diacara wisuda nanti lo bakal jadi pasangan duet gue, iya kan?" Della mengangguk.

Mendengar hal itu Della seperti melayang kelangit ketujuh.

"Kenapa lo diem aja disitu? sini." ucap Ken sambil menepuk bangku disebelahnya.

"Anjir, dia nyuruh gue duduk disamping dia" ucap Della dalam hati.

Della segera berjalan kearah Ken dan dengan ragu cewek itu duduk disamping orang yang sangat dia kagumi itu.

"Acara wisuda itu cuma 2 minggu lagi kan? Berarti kita harus udah mulai latihan dan nentuin lagu yang bakal kita bawain nanti dari sekarang."

"Menurut lo kita bawain lagu apa?"

"Lo denger gue kan?" melihat cewek dihadapannya hanya diam dan menatapnya.

"Eh i-ya kak, kenapa?"

"Menurut lo  bagusnya kita bawain lagu apa?" ulangnya lagi.

"Emm apa iya kak."

Della terlihat berpikir.

"Gimana kalo kita bawain lagu kamu yang kutunggu?" tanya Della.

"Emm, boleh aja sih nanti aja kita atur-atur lagi." lagi-lagi Della mengangguk.

"Yaudah, nanti pulang sekolah gue tunggu lo buat latihan disini." Ken berdiri dan berjalan pergi menuju kelasnya.

Della yang sedari tadi bersikap calm didepan Ken. Kini cewek itu berjingkrak kegirangan melihat punggung Ken yang mulai menghilang dari Taman.

♣♣♣♣♣

"Hay kak, sorry gue telat tadi gue piket dulu." Ucap Della dengan nafas terengah-engah.

"Oke, no problem."

Ken melirik ke arah Della, dilihatnya cewek itu sepertinya kecapean terlihat diwajahnya.

"Lo tadi kesini lari?"

Della hanya nyengir menanggapi pertanyaan Ken.

"Padahal nyantai aja kali Del."

"Nih." Ken menyodorkan sebotol minuman.

"Buat gue?" tanya Della dengan wajah polosnya. Ken hanya mengangguk.

"Thank's iya kak." Della segera menyeruput minuman itu sampai habis.

"Lo itu haus apa doyan?" tanya Ken melihat Della yang langsung sekaligus menenguk habis minumannya.

"Dua-duanya kak."

Ken pun tertawa mendengar jawaban cewek dihadapannya.

"Kita mulai latihannya!" Ken mengeluarkan gitar dari dalam tasnya.

Belum sempat mereka mulai untuk latihan tiba-tiba hujan turun.

Ken segera menarik lengan Della untuk berteduh. Seketika suasana menjadi hening.

"Hujan lagi." ucap Ken mencoba mencairkan suasana.

"Iya hujan kak, terus gimana latihannya?" sahut Della.

"Yaudah mau gimana lagi, latihannya dilanjut besok aja Del. Ini juga udah terlalu sore. Biar nunggu hujannya agak reda abis itu gue anter lo pulang."

Della hampir tidak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya hari ini. Banyak hal yang terjadi diluar pikirannya seperti saat ini Ken mengantarnya pulang.

"Hujannya udah agak reda tuh." Ken beranjak ke parkiran untuk mengambil motornya.

"Ayo naik." Della pun segera naik ke atas motor saat mendengar intruksi dari Ken.

"Lo tunjukin jalannya, biar gue gak salah jalan." Della mengangguk.

Sesampainya di rumah Della. Cewek itu pun turun dari motor dan memberikan helm milik Ken.

"Makasih kak." Ken mengangguk dan pergi berlalu mengendarai motornya.

Della berjalan kedalam rumahnya dengan wajah yang terlihat begitu bahagia.

♣♣♣♣♣

Chapter ini pendek amat iyaa? Tapi saya harap kalian menikmati :)

Vote&komen;)

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang