9

2.4K 184 3
                                    

Hari ini adalah hari pertama ujian kenaikan kelas, dan itu artinya sebentar lagi Della akan naik ke kelas XI.
Hari ini Della sangat bersemangat untuk sekolah. Ada 2 alasan yang membuat Della begitu semangat hari ini.

Alasan pertama. Della ingin cepat-cepat ke sekolah karena ingin bertemu dengan Ken dan menyapanya. Karena kini mereka sudah terbilang cukup akrab.

Alasan yang kedua. Tadi malam Della sudah belajar dengan sungguh-sungguh, jadi ia sangat optimis bisa mengerjakan semua soal dengan baik.

"Della," Seru seseorang saat Della hendak masuk ke dalam gerbang.

"Eh Dira, kenapa?"

"Enggak, keatasnya bareng ya gue gak ada temen." ucap seseorang yang diketahui namanya adalah Dira teman satu eskulnya Della.

"Oh, ayo." ajak Della.

"Del, katanya kak Ken sama kak Naura itu pacaran ya?"

Pertanyaan Dira membuat gadis itu menghentikan langkahnya.

"Mereka pacaran? Haha kenapa lo nanya sama gue?"

"Iya enggak setau gue lo juga deket kan sama kak Ken."

Dira benar akhir-akhir ini, Della dan Ken memang cukup dekat. Tapi Della sama sekali tidak tahu kalau Ken mempunyai seorang pacar.

"Oh, emang lo tau dari siapa ra?"

"Banyak yang ngomong sih, katanya mereka itu udah pacaran dari seminggu yang lalu." Seketika raut wajah Della berubah menjadi pucat tapi beberapa detik kemudian raut wajahnya kembali normal.

"Bukannya kak Naura itu pacarnya kak Adi ya?"

"Ha lo kemana aja Del, mereka udah putus kali."

"Ohaha mereka cocok kok," Della mencoba tertawa untuk menutupi kesedihannya.

"Iya sih, yaudah Del gue duluan ya." ucap Dira saat sampai didepan kelasnya.  Kelas Della dan Dira hanya beda satu lantai.

Della berjalan melewati koridor dengan pikiran yang tidak karuan tetapi gadis itu berusaha sesantai mungkin.

Namun, saat Della sampai di depan kelasnya dan melihat Kila. Della langsung berhamburan kedalam pelukan sahabatnya itu. Air mata yang sedari tadi ia tahan kini tidak bisa dibendung lagi. Tangisnya pun pecah seketika.

"Del, lo kenapa?" tanya Kila cemas melihat Della yang tiba-tiba menangis.

Della tidak menjawab pertanyaan Kila, Della terus saja menangis seakan semua rasa kebahagiaan nya hari ini hilang begitu saja. Kila yang mengerti akan sahabatnya itu hanya mengelus-ngelus punggung Della berusaha membuatnya tenang.

Setelah beberapa menit menangis Della melepas pelukannya dan mencoba menenangkan hatinya.

"Gue--gu-e" ucap Della yang masih terisak-isak.

Melihat sahabatnya yang belum siap untuk menceritakan masalahnya Kila mengangguk mengerti.

"Gak usah dipaksain Del, mending sekarang lo tenangan diri lo dan nanti kalo lo udah siap cerita gue siap buat dengerin cerita lo Del." ucap Kila seakan mengerti apa yang sedang Della rasakan.

Selembaran kertas ujian pun dibagikan dan Della hanya menatap kosong lembaran kertas dihadapannya. Pikiran Della benar-benar kosong saat ini, bahkan Della tidak bisa berkonsentrasi untuk mengerjakan soal.

♣♣♣♣♣

Keesokan harinya Della berangkat sekolah seperti biasa. Della menyusuri setiap koridor sekolah dengan langkah yang begitu lesu, pikirannya terus memikirkan kejadian kemarin. Saat sampai dikoridor perpustakaan langkahnya terhenti saat matanya menangkap sosok yang dari kemarin mengganggu pikirannya.
Disana terlihat Ken dan Naura sedang tertawa bersama, sesekali Ken mengacak rambut Naura dengan lembut. Mereka terlihat sangat bahagia seperti sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta.

"Mata gue terlalu pedih melihat sinar matahari, seperti hati gue yang pedih melihat lo bersama orang lain." Umpat Della dalam hatinya berusaha menenangkan dirinya dan berusaha sekuat mungkin menahan air matanya agar tidak keluar. Ia pun pergi meninggalkan pemandangan yang sangat menyayat hatinya.

Saat Della tidak terlihat lagi Ken menghentikan aktivitasnya dan menatap kepergian orang yang dia sayanginya itu. "Maafin gue Del," umpat Ken pelan.

"Gue tau lo cinta sama dia," ucap Naura saat melihat raut wajah Ken.

"Sotoy lo," balas Ken sambil terkekeh pelan.

"Terus ngapain lo minta gue buat jadi pacar pura-pura lo?"

"Kepo, ini tuh urusan gue. Tugas lo cuma bantu gue. Oke." Naura pun mengangguk menanggapi temannya itu.

♣♣♣♣♣

Empat hari berlalu sejak Della mengetahui Ken dan Naura berpacaran. Selama empat hari itu Della sangat jarang melihat sosok Ken.

Sikap Ken kepada Della berubah 180 derajat. Ken tidak pernah lagi menyapanya atau sekedar senyum saat berpapasan dengannya. Ken berubah menjadi dingin pada Della, bahkan seakan-akan mereka tidak saling mengenal.

"Del," sapa Chika yang langsung duduk disampingnya.

"Hm," sahut Della asal.

"Lo kenapa sih Del, empat hari ini lo kaya gak ada semangat gitu?"

"Gue baik-baik aja ko ka," ucap Della dengan senyum palsu yang terpangpang diwajahnya.

"Pokoknya hari ini lo harus cerita, lo kan udah janji mau cerita." timpal Kila tiba-tiba yang kini sudah ada di depan kedua sahabatnya.

Della tersenyum menatap kedua sahabatnya.

"Oke gue cerita. Kalian tau ternyata kak Ken sama kak Naura itu pacaran."

"Lo tau dari siapa?"

"Waktu hari senin, gue ketemu Dira di gerbang. Terus gue berangkat bareng sama Dira sampai di depan koridor perpus. Tiba-tiba Dira cerita sama gue, iya karena itulah selama empat hari ini gue galau berat. Apalagi gue tau itu disaat gue udah mulai dekat sama dia."

"Dan lo berdua tau, mereka udah pacaran dari satu minggu yang lalu." Ucapnya lagi.

"Tunggu, satu minggu yang lalu?" Raut wajah Kila terlihat sedang berpikir.

"Bukannya satu minggu yang lalu itu pas bripping di auditorium iya. Terus waktu gue ngusulin lo buat jadi pasangan duet kak Ken kan? Tapi kak Naura kaya yang cuek-cuek aja pas gue ngusulin lo jadi pasangan duet kak Ken?."

"Maksud lo Kil?"

"Ya seharusnya dia gimana gitu, tapi waktu itu sikap kak Naura biasa-biasa aja."

"Bener juga sih kata lo Kil, tapi yaudahlah gak usah dipikirin. Gak penting juga."

"Gak penting sih buat gue, tapi buat lo penting. Iya kan?"

"Udah deh yang penting sekarang itu adalah sikap kak Ken yang berubah 180 derajat sama gue."

"Berubah gimana Del? Jadi power ranger maksud lo?" tanya Chika dengan wajah polosnya.

"Yaampun Chika sayang, bukan itu maksud Della." Kila greget melihat sikap Chika yang polos.

"Ya gitu, sikap dia itu jadi super dingin sama gue. Dia kaya yang ngejauh gitu dari gue. Sekarang gue juga jarang ngeliat dia. Terakhir kali gue ketemu dia itu kemarin pas di perpus."

"Dia nanya sama lo?"

"Boro-boro nanya, senyum aja enggak. Kayanya dia sengaja menghindar dari gue deh."

"Tiga hari lagi kan lo perform sama dia Del, lo suka latihan?"

"Gue gak tau, terakhir gue sama dia latihan itu pas hari minggu. Ahhrrgg mungkin gue gak bakalan jadi perform bareng dia." Keluh Della dengan wajah lesunya.




KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang