Ch 4

208 22 2
                                    

Fall 2014

Kate memeluk dirinya hangat sambil memandang keluar jendela. Angin mulai dingin, sepertinya musim dingin akan segera datang.

"kate"

"oh dad"

"apakah aku mengangetkanmu?"

"tentu tidak"

"oh okay. tapi Kate tidak bisakah kau tidak pergi ke new orleans?"

"kenapa dad?"

"hanya saja pertunanganmu sudah dekat, aku takut terjadi apa-apa disana"

"ahh, tidak mungkin dad. tidak perlu khawatir seperti itu. lagipula aku sudah besar bukan?"

"ah tentu, kau sudah besar, dad melupakan itu"

"tak apa"

*

Kate memejamkan matanya sembari memeluk tubuhnya. Sangat dingin pikirnya.

"kate" ucap seseorang lembut, dan kini orang itu mendaratkan sebuah jas untuk dipakai oleh Kate

"loui" ucap Kate pelan

"kenapa kau disini?" tanya kate heran

"aku disini untukmu" jawab louise memandang kate hangat

"kau mulai lagi" ucap kate tersenyum

"jadi, apakah kau sudah memaafkanku?"

Kate terdiam.

=Never Gone=


Winter 1998

Setiap hari minggu adalah waktu bagi Kate untuk bermain dirumah Louise.

Yah. Itu adalah hal rutin yang selalu dilakukan Kate setiap hari minggu. Kate menyukai rumah dan mainan Louise.

Dirinya selalu berharap bahwa dia adalah Louise. Ya, siapapun akan berharap demikian bukan? Bergelimang mainan, bergelimang makanan, bergelimang segalanya.

Namun sebenarnya dibalik semua itu, Louise hanya butuh seorang sahabat. Seseorang yang menyanyanginya sepenuh hati, tidak seperti yang dilakukan ibunya. Ibunya hanya menginginkan harta ayahnya. Louise tau itu.

Dan sekarang dihadapannya berdirilah seorang anak kecil dengan wajah lugu yang paling lugu di dunia ini menurut Louise.

Anak kecil dihadapannya ini hanya tersenyum dan tidak melakukan apa-apa hingga Louise mengatakan sesuatu.

Louise tidak mengerti anak kecil dihadapannya ini. Biasanya anak kecil yang selalu datang ke rumahnya akan langsung bermain tanpa menunggu ijin darinya namun anak kecil ini berbeda. Ya berbeda.

Hanya sewaktu pertemuan pertama saja dia melihat kegirangan anak kecil dihadapannya ini, ketika di ayunan itu.

Namun sekarang, yang ada di hadapannya ini hanya seorang anak kecil yang tersenyum kepadanya menunggu ijin darinya.

"mainlah kate"

"aku tidak ingin"

"kenapa?"

"aku tidak ingin bermain sendirian, sendirian itu menyebalkan"

Kata-kata anak kecil itu langsung membuat Louise terdiam. Ya. Dirinya selalu sendirian selama ini, dan benar kata anak kecil itu. Benar bahwa sendirian itu menyebalkan.

Tiba-tiba saja air mata Louise berjatuhan dan Louise terisak-isak. Entah kenapa Louise sangat ingin menangis sekarang.

"sendirian itu menyebalkan hwaaaaaaaa" teriak Louise sambil menangis

Kate memandang Louise sedih. Kate berjalan ke arah Louise lalu berjongkok di samping Louise dan menggenggam tangan Louise.

"aku tau itu, rupanya kita sama" ucap Kate masih menggengam tangan Louise serat

Louise masih menangis dan Kate masih berada disampingnya.

"dingin" ucap Louise ketika berhenti menangis

"ya, aku tau itu" jawab Kate

"kau tidak kedinginan?"

"tentu saja aku kedinginan"

"lalu kenapa kau berada disini?"

"aku menemanimu"

"kenapa?"

"karena kau sahabatku" ucap Kate tersenyum

Senyuman Kate saat itu sangat indah. Louise yakin itu. Senyuman Kate hari itu adalah senyuman terindah yang pernah ia liat. Selamanya.



tbc.
24October2016

Never Gone | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang