satu

549 13 1
                                    

       di sinilah ku berada pondok pesantren al katiri , di suatu desa yang masih asri . terdapat bukit kecil di daerah sini yang menutupi pondok pesantren , perkebunan teh terhampar luas
dari penglihatanku

      nama ku Prilly latuconsina baru satu hari aku mondok di pesantren ini , rasanya nyaman . dari pada harus mendengar suara bissing kendaraan ibu kota
aku ingin menenangkan hati ku dan mendekatkan diri kepada Allah swt

      ku akui selama ini aku sangat jauh dari nya , aku ingin kembali ke jalannya dan menjadikan diri ku lebih baik lagi

" Prill.. " panggil Lala teman sekamar ku di pondok ini

" apa la.. "  jawabku

" kamu bisa antarkan aku belanja ? aku disuruh pak Usman untuk berbelanja kebutuhan dapur yang kurang " jelasnya

" bisa ayo.." jawab ku sambil menggandeng tangannya

     pak Usman adalah pengurus pondok yang sudah di percaya pak kiai , pak Usman memiliki dua orang anak dan sang istri mengajar ilmu tabsir di pondok , sedangkan pak kiai memiliki satu orang putra yang tengah menempuh pendidikan di sekolah perguruan tinggi  Al azar , Mesir

" oiya la.. aku kan baru sehari di sini bagaimana nanti kita keliling pondok pesantren aku belum tahu semua " ajak ku

" boleh nanti sehabis berbelanja ya prill.."

      aku hanya mengangguk sebagai jawabannya

setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan kini telah sampai di pasar desa penduduk setempat

" mau belanja apa la.." tanya ku

" kebutuhan dapur aja prill"

      setelah selesai berbelanja kami kembali ke pondok pesantren dan menaruh belanjaan di tempat yang semestinya

" ayo Prilly katanya mau keliling pondok pesantren " ajak Lala

" iya ayo "

      aku berjalan mengikuti Lala di sampingnya , Lala menjelaskan letak letak pondok pesantren ini . Ternyata pondok ini sudah lama di dirikannya ku hitung hitung sudah 24 tahun lamanya

kulihat banyak laki laki di sebrang sana sepertinya itu batas santri putri dan putra

" kalo itu batas pondok santri putra Prill.."

tunjuk Lala kepada pagar pendek berwarna hijau

aku mengangguk mengerti , tak lama azan berkumandang pertanda umat muslim harus melaksanakan kewajibannya aku dan Lala berjalan menuju kamar dan mengambil mukena ku setelah itu aku bersama sama menuju masjid pondok pesantren melaksanakan sholat ashar

      sesudah sholat ashar pondok pesantren biasa mengadakan pengajian sambil menunggu waktunya azan magrib , aku mengikuti pengajian sama seperti santri yang lainnya

" kamu siapa nama nya ?" tanya salah satu guru yang mengajar

" saya bu.." sahut ku , ibu itu mengangguk

" saya Prilly bu " jawab ku

" iya ayo Prilly mengaji "  aku menghampiri ibu itu dan membuka Al Qur'an ku

" ayo mulai " kata ibu itu

" Bismillah " aku mulai mengaji

      cukup lama aku dan teman teman mengaji dan kini saatnya azan magrib berkumandang . ku lihat yang mengumandangkan azan berbeda dengan yang mengumandangkan azan ashar  tadi , setelah azan magrib di kumandangkan orang yang sama juga yang melantunkan iqamah

Cinta UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang