My Way

First

     Satu hal yang belum aku ketahui sampai sekarang ini, membuatku merasa kebingungan, membuatku frustasi hingga tujuh keliling. Aku tak tau itu apa. Terkadang membuatku melambung tinggi hingga menembus langit ke tujuh, membuatku tersenyum girang seolah dunia ini hanya milikku seorang, membuat hati ini merasakan bunga yang sedang bermekaran indah, membuat aku menjadi seseorang yang berubah. Ya, bukan diriku lagi, bukan sosok seperti aku lagi, melainkan seorang yang baru terlahir. Tapi apa kau tahu apa yang aku maksudkan?
Kau mau tahu?

C I N T A

  Itulah dia. Aku merasakan cinta yang mendalam, hingga aku tak tau bahwa aku telah berada di ujung jurang kematian cinta. Cinta yang aku berikan, cinta yang aku dapatkan, cinta yang aku perjuangkan, dan cinta yang membuatku merasa dusta.

  Aku berharap cinta itu adil. Tidak memihak siapa benar dan siapa yang salah. Tapi dunia ini terasa berbeda setelah cinta itu pergi. Terasa sunyi, sepi, dingin dan gelap. Tak ada hal yang menyenangkan. Terkadang membuat aku merasa terpuruk di dalam sudut cinta yang hampa. Aku tau ini memang tak begitu jelas. Tapi aku benar-benar merasa hina akan cinta dan masa lalu.

      Sungguh, cinta membuatmu yang senang terlarut dalam kesenangan, dan benci membuat hatimu menjadi dendam. Jangan sampai kau terjatuh di dalam indahnya cinta, karena tak semua cinta itu indah. Dan jangan sampai kau menjadi benci terhadap cinta, karena tak semua cinta itu dapat kau benci. Hal yang kau suka jadi kau tinggalkan.

  Dan kau membuat hal baru yang kau inginkan, padahal itu tidak baik untuk dirimu sendiri. Jika memang bagimu cinta itu berbeda dari apa yang aku berikan, Buatlah cintamu sendiri berbeda dari yang kuinginkan. Karena tak selamanya cinta itu abadi. Bahkan saat kau sudah membuat janji, jika itu bukan cintamu syukuri saja apa yang terjadi dan tinggalkanlah kenangan-kenangan indahmu bersamanya karena dia bukan cintamu.

  Aku tidak menyalahkan semua cinta itu bohong karena aku juga merasakan cinta. Hidup yang kau gantungkan dari cinta membuat seseorang yang kau cintai disana terluka. Kau tau begitu pedihnya cinta yang kau gantung?. Membuat aku semakin bertanya kenapa kau menggantungkan cinta ini setelah sekian lama kita bersama.

Sabar?

Sudah jelas pasti. Bagaimana bisa aku yang jenuh menanti bisa bertahan. Bagaimana bisa aku yang sakit hati ini tetap berteguh hati menanti kau datang kembali. Ku lakukan semua hal yang bodoh ini demi kamu. Kamu tidak pernah tau perasaan ini, penantianku selama ini, dan kesabaranku menjaga sikap ini. Sudah berapa kali aku makan hati karena kesenanganmu itu. Untuk memendamnya pun juga butuh tenaga.

  Saat aku menangis pun kau tak akan pernah tau. Aku ini bodoh terlalu mencintai dirimu. Sampai aku tak tahu bahwa aku sudah terlalu bodoh untuk benar-benar mencintai orang yang salah.